10 Cara Menghilangkan Dendam dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Akhlak mulia adalah salah satu hal yang dijunjung tinggi di dalam islam. Akhlak yang baik harus menjadi salah sifat seorang muslim yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dijauhi dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Salah satu yang bisa mencemari akhlak seseorang adalah dendam di dalam hati.

Dendam memang sesuatu yang akan memuaskan hawa nafsu kita, tetapi juga merupakan salah satu perasaan yang akan menjerumuskan kita ke dalam kejahatan yang lebih besar. Meskipun seseorang telah berperilaku kurang menyenangkan atau bahkan menyakiti kita, perasaan dendam tetap merupakan hal yang harus dibuang jauh-jauh dari dalam hati.

Berikut ini tips sederhana mengenai 10 cara bagaimana agar dendam tidak memenuhi hati kita:

1. Memaafkan dan menerima dengan lapang sejak pertama kali seseorang menyakiti hati kita.

Sifat pemaaf menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan untuk menahan hawa nafsu meskipun sebenarnya kita dapat melampiaskannya. Allah berfiman dalam surat Asy Syuraa dan Al-A’raf :

Barangsiapa yang memberi maaf dan melakukan kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah.” (QS. Asy Syuuraa: 40)

dan,

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebajikan serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” [al-A’râf/7:199].

Ketika kita mulai merasa amarah kita memuncak dan perasaan dendam muncul, baiknya kita mengikuti anjuran Rasulullah Shalallahu a’aihi wassalam untuk berwudhu.

baca juga:

2. Berpikir positif bahwa sesuatu yang menyakiti hati kita itu mungkin merupakan teguran dari Allah.

Hal ini membantu kita agar mampu memaknai keinginan Allah dimana Allah ingin kita memahami hikmah di balik itu semua. Keburukan yang terjadi pada kita bisa jadi merupakan cara Allah untuk mengangkat derajat kita atau mengugurkan dosa-dosa kita.

3. Bermuhasabah dan beristighfar.

Kedua hal ini adalah cara intropeksi diri yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT, agar kita selalu mengingat dosa apa yang telah kita perbuat setiap harinya. Mungkinkah kita pernah menyakiti orang lain melalui lisan atau perbuatan kita dengan cara yang sama seperti apa yang kita rasakan?

4. Mengingat Allah dengan berdzikir dan berdoa.

Dengan senantiasa berdzikir dan berdoa, Hal itu akan membuat hati kita tenang dan menghilangkan hawa nafsu termasuk perasaan dendam dari hati kita.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Bahkan doa orang yang teraniaya adalah salah satu dari doa-doa yang akan dikabulkan oleh Allah.

“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. [Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38]

Meskipun begitu, sebisa mungkin jangan doakan keburukan-keburukan untuk orang yang menyakiti kita. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah mencontohkan, ketika beliau disakiti, beliau akan mendoakan banyak kebaikan untuk orang-orang yang menyakiti beliau.

Baca juga:

5. Mengingat bahwa Allah akan menganugerahkan kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (HR. Muslim no. 2588).

…dan salah satu ciri-ciri orang yang disebut bertakwa adalah yang tidak memiliki dendam di dalam hatinya.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau berkata, “Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Siapakah orang yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.’ Para sahabat berkata, ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah menjawab, ‘Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya serta tidak ada pula dendam dan hasad.’” (Ibnu Majah 4216 dan Thabarani)

Baca juga:

6. Menyibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat.

Dengan memiliki kesibukan dalam bentuk aktifitas yang postif mampu membuat kita lupa dengan perasaan dendam tersebut. Sedangkan jika kita dipusingkan dengan perasaan dendam, kita akan meninggalkan banyak hal-hal bermanfaat.

7. Jangan hanya mengingat-ngingat keburukan seseorang kepada kita.

Hal ini malah akan memperburuk dan menambah rasa dendam di hati kita. Lebih baik ingatlah juga kebaikan-kebaikannya meskipun dalam hal-hal yang kecil. Hal itu bisa mengurangi perasaan kesal kita dan memaklumi bawa setiap manusia dapat melakukan kesalahan.

8. Seseorang yang melakukan keburukan kepada kita, jika kita balas dengan kebaikan, hal itu bisa melunakkan hatiorang tersebut bahkan menciptakan perdamaian.

Balaslah keburukan itu dengan yang labih baik, maka tiba-tiba orang yang tadinya antara kamu dan dia ada permusukan, menjadi seolah-olah seperti teman yang dekat.” (QS. Fushilat: 34)

9. Memahami jika kita membalas keburukan seseorang degan keburukan, berarti kita sama buruknya dengan seseorang tersebut. Iya, kan?

Bahkan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam memberikan pujian kepada orang yang tidak mau membalas keburukan orang lain yang dilakukan kepadanya.

Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud, no. 4084; Tirmidzi, no. 2722.)

10. Cobalah berpikir panjang. Bahwa jika kita menaruh dendam kepada seseorang, kita                 pasti sulit  untuk berbuat adil kepada orang tersebut.

Kemudian, apabila kita tidak berbuat adil kepada seseorang berarti kita telah melakukan kedzaliman. Sedangkan Dzalim adalah perbuatan yang dibenci Allah SWT.

Sekian tips-tips sederhana agar kita dapat menghindari perasaan dendam, yang sekali kita membiarkannya ‘berdiam’ di hati kita, ia dapat ‘menjalar’ dan mencemari akhlak kita bahkan mengotori hati kita hingga tak ada lagi ruang putih di dalamnya.

Semoga Allah melindungi kita senantiasa dari hal-hal yang dilarang oleh-Nya. aamiin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn