Dunia Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Allah SWT menciptakan dunia beserta isinya dan terlepas dari itu semua, Allah menciptakan dunia untuk tujuan tertentu. Kehidupan dunia seringkali membuat manusia terlena dan tidak mengingat bahwa kehidupan tersebut tidaklah abadi. Dalam kehidupan dunia, manusia melewati fase-fase tertentu dan dalam setiap fase kehidupan tersebut manusia mengalami berbagai macam hal.

Manusia sendiri tidak bisa mengatur apakah dirinya akan lahir didunia dan dimana ia akan dilahirkan, semuanya sudah diatur oleh Allah SWT (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam). Suka ataupun tidak, setiap manusia yang terlahir didunia harus menjalani kehidupan dan berusaha untuk bertahan hidup dengan segala kemampuannya (baca tujuan penciptaan manusia dan proses penciptaan manusia dalam islam) Tapi, apakah kita benar-benar mengerti apakah sebenarnya dunia itu dan bagaimana pandangan islam tentang dunia? Untuk mengetahuinya dengan lebih jelas, simak penjelasan berikut ini mengenai dunia menurut islam :

Hakikat Dunia Dalam Islam

Dunia menurut islam hakikatnya hanyalah permainan dan sifatnya fana atau tidak abadi. Dunia adalah tempat dimana manusia hidup dan beraktifitas serta menjalankan segala urusannya terutama untuk beribadah kepada Allah SWT (baca konsep manusia dalam islam). Dunia diciptakan oleh Allah beserta isinya untuk mendukung kehidupan manusia dan memenuhi segala kebutuhannya, meskipun demikian keindahan dunia dan segala yang ada didalamnya justru membuat manusia lupa atas tujuan penciptaannya dan melupakan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Al hadid ayat 20 bahwa dunia ini sebenarnya hanya permainan belaka, sebagaimana yang disebutkan berikut ini

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs Al Hadid ; 20)

Tipu daya Dunia

Sungguh dunia ini penuh dengan tipu daya dan muslihat dan membuat manusia terlena dibuatnya. Bahkan Rasulullah SAW juga merasa khawatir apabila umatnya terpedaya oleh dunia dan melupakan kehidupan akhirat sebagai tujuan hidupnya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut (baca kisah teladan Nabi Muhammad SAW dan cara makan Rasulullah )

إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ من بعدي ما يفتح عليكم من زهرة الدنيا و زينتها

“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan pada diri kalian setelah peninggalanku ialah dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya untuk kalian

Keutamaan Akhirat Dibandingkan Dunia

Saat ini manusia berlomba-lomba mengejar dunia dan berusaha untuk mencari kesenangan dunia dengan berbagai cara termasuk dengan cara-cara yang diharamkan (baca makanan haram menurut islam . dan minuman haram dalam islam) Banyak manusia yang terperdaya dunia dan tidak menganggap bahwa dunia sebenarnya hanya tempat singgah saja dan akhirat adalah sesuatu yang seharusnya dikejar.

Terlalu larut dalam dunia justru akan membuat manusia lupa dengan akhirat dan akhirnya melupakan kewajibannya kepada Allah SWT termasuk meninggalkan shalat wajib dan ibadah lainnya.. Dibandingkan dengan dunia, akhirat adalah tempat yang kekal dan abadi jadi sudah selayaknya manusia lebih mendahulukan kepentingan akhirat dibandingkan dengan kepentingan duniawi. Allah SWT berfirman

مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا* وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS Al-Isra’: 18-19).

Balasan Bagi Mereka Yang Mementingkan Dunia

Seringkali manusia tidak sadar bahwa ia lebih mengutamakan dunia dibandingkat akhirat dan manusia tersebut akhirnya melalaikan kewajiban kepada Allah SWT sebagaimana orang-orang kafir. Orang-orang kafir didunia gemar berfoya-foya dan bersenang-senang dengan harta yang mereka miliki (baca harta dalam islam) dan terkadang mereka juga menertawakan mereka yang berbuat amal shaleh dan bersabar atas segala ujian yang diberikan Allah SWT.

Allah sendiri menjamin bahwa orang-orang mukmin yang bersabar didunia untuk kehidupan diakhirat, mereka akan mendapat balasannya diakhirat kelak demikian juga para kaum kafir. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dalam ayat berikut

إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ * وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ * وَإِذَا انقَلَبُوا إِلَىٰ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا فَكِهِينَ * وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَضَالُّونَ * وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ * فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ * عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ * هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Al-Muthaffifin: 29-36)

Berlomba-lomba Dalam kebaikan

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan dunia beserta isinya untuk manusia dan dengan tujuan agar manusia beribadah kepada Allah SWT. Oleh sebab itu selama hidup di dunia selayaknya manusia berlomba-lomba dalam kebaikan dan selalu menjalankan kewajiban dan menjauhi larangannya sebagai bentuk rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT (baca fungsi iman kepada Allah dan manfaat beriman kepada Allah). Allah SWT berfirman

سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(QS Al Hadid 21)

Dunia ini memang nampak sangat menarik dan menggoda. Semoga kita senantiasa bisa istiqomah untuk menjalankan kewajiban kita kepada Allah SWT.(baca juga cara agar tetap istiqomah di jalan Allah)

fbWhatsappTwitterLinkedIn