Indahnya Menikah Tanpa Pacaran

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menikah adalah salah satu bentuk ibadah yang Allah perintahkan kepada manusia. Walaupun tidak bersifat wajib, tapi menikah adalah menyempurnakan agama dan merupakan bentuk ibadah sejatinya manusia di muka bumi. Bukan hanya mendapatkan kebahagiaan cinta dan kasih sayang, menikah juga berfungsi untuk melestarikan keturunan, memperkokoh misi kehidupan manusia sebagai khalifah fil ard.

Menikah memang bukan perkara mudah yang bisa bisa mendapatkan kebahagiaan begitu saja. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan dan juga dipikirkan untuk bisa menggapainya. Untuk itu, pernikahan menuju sakinah mawaddah wa rahmah adalah proses sepanjang hidup. Tentunya Keluarga sakinah dalam Islam , Keluarga harmonis menurut IslamKeluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah adalah ikhtiar dari masing-masing pasangan.

Untuk itu, terkadang ada orang yang gagal dan ada orang yang berhasil.

Sebagian lagi merasa bahwa menikah itu sulit, sehingga ia tidak beranjak pada pernikahan dan terjebak pada perilaku pacaran atau perkenalan yang berlanjut terus menerus tanpa ada status atau hukum yang halal pada wanita dan laki-laki.

baca juga:

Hukum Pacaran Dalam Islam

Sebagai umat islam tentunya kita harus mendasarkan perilaku berdasarkan adanya Manfaat Beriman Kepada Allah SWT, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. 

Di dalam islam yang dilarang adalah mendekati pada perzinahan. Pacaran sendiri sebetulnya dalam bahasa Indonesia berarti sebuah proses perkenalan yang bertujuan untuk saling mengenal menuju jenjang pernikahan. Dalam islam dikenal dengan istilah ta’aruf. Untuk itu, istilah pacaran ini sebetulnya baik dalam artian mengenal.

Akan tetapi, istilah pacaran sering kali diperluas hingga arti yang berbeda. Pacaran dikenal dengan istilah menjalin hubungan spesial, menghabiskan waktu bersama, berjalan, berduaan, dan mengaktualisasikan rasa cinta pada pasangan, padahal belum pada status yang sah atau halal. Allah memang tidak pernah mengatakan secara eksplisit mengenai istilah ini. Tetapi rambu-rambunya tentu ada dalam Al-Quran.

  1. Larangan Mendekati Zinah

Di dalam QS Al Isra ayat 17 disebutkan bahwa laki-laki ataupun wanita dilarang untuk mendekati zinah. Mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Untuk itu, pacaran yang menjadi haram adalah karena prosesnya yang mendekati zinah seperti berpegangan tangan, tidak ada batasan lawan jenis, tidak ada pembatas dalam hubungan, sehingga berpotensi terjadi pelanggaran. Untuk itu, dilarang mendekati zinah apalagi melakukannya. Sedangkan, setan sering kali mendekati dan menggoda manusia dengan cara yang halus dan membuat manusia terlena.

baca juga:

  1. Menjaga Pandangan Mata Bagi Lelaki

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur : 30)

Dalam ayat di atas Allah berfirman bahwa manusia hendaknya menahan pandangan karena dari pandangan tersebutlah berbagai macam godaan dan bisikan syetan bisa masuk. Pacaran dalam islam menjadi haram atau dilarang karena terkadang jika ada laki-laki dan wanita yang berduaan dan berpandang-pandangan maka diantaranya akan ada godaan yang lebih. Untuk itu, menjaga aurat dan kemaluan adalah suatu yang wajib.

baca juga:

  1. Menjaga Aurat dan Pandangan Bagi Wanita

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31)

baca juga:

Di dalam islam, wanita diperintahkan untuk menjaga seluruh aurat tubuhnya dan menjaga dirinya dari godaan syetan untuk memperlihatkan keelokan atau keindahan tubuhnya pada laki-laki yang bukan muhrimnya. Untuk itu, perilaku pacaran yang menjadi terlarang adalah karena wanita dan laki-laki yang berduaan tanpa ada hijab atau batasan bisa tergoda dan terlena pada perilaku zinah.

Untuk itu, pacaran dalam islam sejatinya adalah lampu kuning untuk berhati-hati. Tentu saja dalam menjelang pernikahan kita membutuhkan mengenal lawan jenis dan memahami karakternya. Untuk itu, diperlukan cara yang lebih bijak, elok, dan sesuai dengan syariah agar bisa mengenal calon pasangan tanpa harus mendekati zinah atau melanggar batas pergaulan lawan jenis.

baca juga:

Menikah Tanpa Pacaran

Menikah tentunya adalah bagian dari Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Untuk itu perlu saling mengenal satu sama lain calon pasangan tanpa harus melanggar aturan Allah SWT.

Karena dalam islam pacaran bukanlah suatu yang lazim, maka itu memang lebih baik mengenal dengan cara yang lebih bijaksana tanpa mendekati zinah. Banyak tentunya para pasangan yang menikah tanpa ada pacaran terlebih dahulu, cukup dengan mengenal secara umum masing-masing. Tetapi di balik hal tersebut, ada kebahagiaan yang hakiki dibalik menikah tanpa pacaran. Ada banyak kebahagiaan yang bisa didapatkan diantaranya adalah:

  1. Terhindari dari Dosa Perzinahan

Dengan menikah tanpa pacaran kita akan terhindar dari dosa perzinahan, atau dosa-dosa aktivitas yang mendekati zinah. Untuk itu, kebahagiaannya adalah ketika kita bisa mengindari dosa tersebut, tentu kita tidak ingin saat menikah kita terkena dosa perzinahan atau perilaku mendekati zinah. Tentu kebahagiaan pun menjadi kurang berkah ketika dosa kita juga lebih banyak.

  1. Lebih Terasa Bahagia Tanpa Bosan

Pasangan yang menikah tanpa pacaran bisa merasa lebih bahagia karena merasakan pacaran tanpa ada rasa bosan terlebih dahulu. Rasa bosan itu bisa muncul karena pacaran yang dilalui sudah melampaui batas. Namun, bagi pasangan yang baru menikah tanpa pacaran tentu akan merasakan nikmatnya kebahagiaan bersama tanpa bosan dan benar-benar merasa pasangan pengantin baru.

Walaupun pastinya akan ada Konflik dalam Keluarga Akan selalu ada jalan keluar asalkan cinta dan kasih sayang selalu bertumbuh dalam pasangan .

baca juga:

  1. Menikmati Indahnya Masa Mengenal Setelah Menikah

Walaupun menikah tanpa proses pacaran terlebih dahulu, tentunya hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri. Di saat setelah menikah proses mengenal, adaptasi keluarga, dan tentunya saling memahami satu sama lain adalah kebahagiaan tersendiri yang bisa dirasakan. Untuk itu, nikmatnya kebahagiaan setelah menikah tanpa pacaran terletak dalam hal ini.

  1. Menikmati Pacaran dengan Halal

Menikah adalah proses yang panjang untuk menjadi sakinah. Tetapi, pasangan yang menikah tanpa pacaran bisa menikmati masa pacaran dengan halal setelah menikah. Ia bisa merasakan bagiamana kenikmatan suami istri tanpa harus merasa berdosa atau salah, karena telah Allah halalkan. Untuk itu disitulah letak keberkahannya pernikahan.

baca juga:

Akan tetapi tentunya semua itu harus juga berdasarkan ikhtiar dalam mencari kriteria calon suami yang baik menurut islam, kriteria istri yang baik. memang bukan mudah dan harus mengerti terlebih dahulu apa tujuan dari pernikahan dalam islam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn