10 Keutamaan Abu Sufyan Bin Harb Radhiallahu Anhu

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mengenal Nabi Muhammad dan belajar Sejarah Islam tidak akan lepas dari mengenal Sahabat Nabi. Sahabat dalam Islam diartikan sebagai orang-orang yang beriman pada masa Nabi Muhammad yang pernah bertemu langsung dengan beliau. Sahabat adalah orang-orang yang memiliki iman yang dalam. Sahabat juga berperan sangat penting dalam Agama Islam baik perkembangannya, keilmuannya, fatwa-fatwanya, kisah-kisahnya, perjuangannya, dan lain sebagainya. Masing-masing memiliki peran penting sendiri di masa Nabi maupun masa sesudahnya. Masing-masing sahabat juga memiliki keutamaan yang berbeda-beda sesuai dengan perannya.

Diantara sahabat itu adalah Abu Sufyan. Keutamaan abu Sufyan pun berbeda pula dengan sahabat yang lain. Nah, apa saja keutamaan itu? Mari kita simak bersama:

  1. Abu Sufyan adalah anak dari Al Harits bin Abdul Mutholib. Al Harits adalah saudara Abdullah ayah Nabi Muhammad. Jadi, Abu Sufyan adalah saudara sepupu Rasulullah. Abu Sufyan sebaya dengan Rasulullah yang waktu lahirnya pun hampir bersamaan.
  2. Abu Sufyan dan Nabi Muhammad adalah saudara sepersusuan. Beliau berdua sama-sama menyusu kepada Halimah As Sa’diyah. Sebelum kenabian, beliau berdua adalah sahabat yang sangat akrab. Wajah Abu Sufyan pun mirip dengan Rasulullah.
  3. Meskipun Abu Sufyan sebelum masuk Islam sangat memerangi kaum muslimin dan Rasulullah, namun setelah masuk Islam Abu Sufyan benar-benar bertaubat dan merasa malu dengan perbuatannya yang telah lalu.
  4. Abu Sufyan sangat bingung menyerahkan diri kesana kemari saat Fatkhu Mekah karena takut tidak dimaafkan oleh Allah dan RasulNya atas banyak kesalahan yang dilakukannya sebelum masuk Islam.
  5. Abu Sufyan sangat gembira ketika Rasulullah menyampaikan bahwa Allah telah mengampuninya sampai ia bersyujud dikaki Muhammad.
  6. Sejak Masuk Islam, Abu Sufyan bersemangat dalam perang Hunain melawan orang kafir mekah yang sangat banyak.
  7. Abu Sufyan bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya. Maka dari itu, Abu Sufyan selalu menundukkan kepala dan tidak pernah berani menatap Rasulullah lantaran malu atas perbuatan dan dosa-dosanya di masa lalu.
  8. Suatu kali, ketika abu Sufyan memasuki masjid, Rasulullah bertanya kepada Aisyah: “wahai Aisyah, taukah engkau siapa yang datang ke masjid itu?” “tidak ya Rasulullah.” Jawab Aisyah. “itu adalah putra pamanku yaitu Abu Sufyan bin al-Harits,” Rasulullah menjelaskan, “perhatikan, dia orang pertama yang masuk masjid dan yang paling akhir keluar dari masjid. Matanya tak pernah lepas dari terompahnya.”(maksudnya, kalau berjalan selalu menunduk).
  9. Rasulullah pernah bersabda: “abu Sufyan Ibnu Harits adalah bapak para pemuda surga.”
  10. Sebelum wafatnya, Abu Sufyan berpesan kepada anak dan istrinya: “jangan tangisi aku, demi Allah aku tak pernah melakukan kesalahan sejak masuk Islam.

Demikian sepuluh keutamaan Abu Sufyan. Dari keutamaan-keutamaan diatas, kita dapat mempelajari dan menjadikan Abu Sufyan teladan yang baik. Yang pertama bahwa Taubat itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan menyesali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat dan tidak mengulanginya lagi sampai akhir hayat. Yang kedua, sebagai pengingat kita bahwa Allah adalah Maha Pemaaf. Sebesar apapun dosa yang kita lakukan, jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh seperti taubatnya Abu Sufyan, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.

Yang ketiga, sebagai pengingat untuk saling memaafkan sesama muslim. Rasulullah adalah uswatun hasanah yang artinya teladan yang bagus. Betapaun Abu Sufyan menyakiti Rasulullah sebelum masuk islam, Rasulullah tetap memaafkan kesalahan-kesalahannya. Yang keempat, bersemangat dalan jihad fi sabilillah. Jika pada masa nabi jihad yang dilakukan adalah dengan berperang, maka pada masa kini bentuk jihad lebih berbeda. Ada yang dengan ilmu, ada yang dengan berjihad dengan memajukan islam pada aspek apapun, dan lain sebagainya. Apapun jihad yang dilakukan, niatkan lillahi ta’ala dengan semangat Abu Sufyan.  Wallahu A’lam.

Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dengan islam

fbWhatsappTwitterLinkedIn