Keutamaan Bulan Muharram; Asal usul, Amalan dan Mitosnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang ada dalam kalender Hijriyah atau sistem kalender umat Islam yang didasarkan pada peredaran bulan. Bulan Muharram dikenal sebagai bulan pertama dalam penanggalan kalender Hijriyah dan umat  Islam merayakan tahun baru Hijriyah pada setiap tanggal 1 Muharram. Setiap bulan memiliki keutamaan dan demikian juga dengan bulan Muharram. Lalu apa sajakah hal yang membuat Bulan Muharram ini menjadi bulannya istimewa simak penjelasan berikut.

Definisi Bulan Muharram

Nama Muharram berasal dari kata haram atau sighat maf’ul dari kata dalam bahasa Arab yakni Harrama-Yuharrimu,yang dapat diartikan bulan yang diharamkan. Bulan muharram disebut demikian karena pada bulan ini Allah melarang umatnya dan memberikan perintah atau tekanan yang kuat bahwa di bulan ini tidak boleh melakukan segala bentuk penganiayaan termasuk berperang.Secara istilah bulan Muharram juga disebut sebagai Bulan Allah atau dengan kata lain bulan muharram adalah bulan memuliakan Allah SWT. Meskipun pada bulan ini awalnya peperangan dan segala bentuk pertikaian dilarang, namun akhirnya hal tersebut dihapuskan dari masyarakat Jahiliyah  dan kala itu umat islam boleh berperang pada bulan tersebut. (baca perkembangan islam di abad pertengahan dan sejarah peradaban islam)

Asal-usul Bulan Muharram

Banyak umat Islam yang mengira bahwa penetapan bulan Muharram sebagai permulaan tahun Hijriyah atau bulan pertama dalam kalender Hijriyah adalah karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan cara dari Mekah ke Madinah pada bulan tersebut. Hal tersebut tidaklah benar karena sebenarnya rosululloh solallohu alaihi wasallam memulai perjalanannya menuju Madinah dalam rangka hijrah pada akhir bulan Safar dan rasul tiba di sana pada bulan Rabiul Awal Meskipun demikian tahun awal hijrah Nabi Muhammad atau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memang dijadikan patokan dalam memulai penanggalan Hijriah tersebut. Sejak saat itu tetapkanlah tahun pertama Hijriah dan selanjutnya penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam tahun Hijriah dilakukan secara berbeda dan karena alasan lainnya. (baca Sejarah islam di Arab Saudi dan Sejarah Agama islam)

Pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Umar Bin Khattab melakukan musyawarah dengan sahabat lainnya dan untuk menetapkan bulan pertama yang akan dijadikan sebagai permulaan tahun Hijriyah. Banyak Pendapat yang dikemukakan para sahabat ada yang berpendapat agar bulan Rabiul Awal atau Ramadhan dijadikan sebagai awal tahun Hijriyah. Akan tetapi pada akhirnya Bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah dikarenakan alasan berikut :

  • Pada saat bulan Muharram umat Islam telah selesai melaksanakan rukun iman yang kelima yakni ibadah haji (baca syarat wajib haji) yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
  • Tidak hanya karena alasan hanya ibadah haji saja namun juga diketahui bahwa pada bulan Dzulhijjah juga terjadi peristiwa Baitul aqabah yang kedua di mana sahabat dan  umat muslim lainnya sudah memiliki ketetapan untuk melaksanakan hijrah di bulan kemudian hanya saja peristiwa hijrah baru terjadi bulan Safar (baca keutamaan bulan shafar).

Dalil Mengenai Bulan Muharram

Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh umat Islam dan disebutkan di dalam hadis bersama dengan ketiga bulan lainnya. Sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam firmannya

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah (9): 36)

Adapun keempat bulan yang dimuliakan tersebut antara lain adalah bulan Dzul qaidah, Dzul hijjah (baca keutamaan bulan dzulhijjah), Rabiul awal (baca keutamaan bulan maulid Nabi Muhammad SAW )dan muharram, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, diantaranya termasuk empat bulan yang dihormati: Tiga bulan berturut-turut;  Dzul Qoidah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang terdapat antara bulan Jumadal Tsaniah dan Sya’ban.” (HR Bukhari Muslim)

Keutamaan Bulan Muharram

Bulan Muharram memiliki beberapa keutamaan dan hal tersebutlah yang membuat bulan ini dijuluki sebagai bulan Allah atau syahrullah. Beberapa keutamaan bulan muharram antara lain :

  1. Dilipatgandakannya pahala ibadah dan juga dosa dari perbuatan maksiat

Barangsiapa umat islam melaksanakan ibadah dan kebaikan pada bulan ini maka Allah SWT akan melipatgandakan pahalanya. Demikian juga jika umat islam melakukan perbuatan maksiat atau perbuatan buruk maka dosa yang ia dapatkan juga akan berlipat ganda pula.

  1. Diampuni dosanya

Rasul sendiri tidak pernah melewatkan ibadah sunnah yang khusus dilaksanakan di bulan ini seperti puasa Asy syura atau puasa pada sepuluh hari awal di bulan muharram (baca puasa 1 muharram). Siapa yang melaksanakan ibadah termasuk puasa di bulan muharram maka dosanya akan diampuni baik dosa di masa kini maupun dosa di tahun lalu. Sebagaimana yang disebutkan pada hadits berikut ini

Abu Qatadah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda: “Dan puasa hari Asyura, aku berharap kepada Alllah menjadi penghapus dosa selama setahun sebelumnya.”

  1. Bulan penuh kemuliaan

Di bulan Muharram terjadi banyak peristiwa penting terutama pada masa kenabian dan Rasulullah. Disebutkan bahwa Allah SWT menyelamatkan nabi Musa As bersama umatnya yakni bani israil pada bulan muharram dari kejaran tentara Fir’aun dan menyelamatkan mereka dengan menenggelamkan bala tentara firaun di laut Merah.

Dari Ibnu Abbas ra, bahwa nabi saw. ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudiberpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasul saw. berkata, “Saya lebih berhak mengikuti Musa as. dari mereka.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” (HR Bukhari).

Amalan Pada Bulan Muharram

Keutamaan-keutamaan yang dimiliki bulan Muharram membuat bulan ini menjadi istimewa dan ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan ini. Amalan-amalan yang dapat dilakukan pada bulan ini antara lain

  1. Tidak Berbuat Zalim

Sebagaimana yang disebutkan dalam surat At taubah ayat 36 sebelumnya bahwa pada bulan ini umat islam dianjurkan untuk tidak melakukan perbuatan aniaya pada makhluk lainnya atau pada diri sendiri karena dosa yang diperoleh dari perbuatan maksiat yang dilakukan di bulan ini bisa saja dilipat gandakan oleh Allah SWT.hal ini disebutkan dalam sabda Rasullullah berikut ini

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takutlah kalian terhadap kedhaliman, karena sesungguhnya kedhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan lainnya).

Dalam hadits yang lain Rasul bersabda, “Tidak ada dari satu dosapun yang lebih pantas untuk dicepatkan siksanya dari pelaku dosa itu baik di dunia maupun di akhirat daripada melewati batas (kedhaliman) dan memutus silaturrahim.” (ash-Shahihah, no. 915)

  1. Berpuasa Asy syura

Berdasarkan syariat islam dan anjuran Rasulullah SAW maka di bulan ini umat islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah yakni di sepuluh hari permulaan bulan ini terutama di tanggal 10 Muharram. Puasa asy syura adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan diluar puasa ramadhan. Berikut ini adalah dalil –dalil serta fadhilah-fadhilah dalam melaksanakana puasa di bulan muharram

  • Puasa yang paling utama selain di bulan ramadhan

Disebutkan dalam hadits bahwa puasa Muharram adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan dilaksanakan dan sangat utama selain puasa ramadhan

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah (shalat) fardhu adalah shalat malam.”

  • Rasul tidak pernah meninggalkan puasa Asysyura

Keistimewaan bulan muharram tentunya dapat diketahui dari upaya Rasulullah yang selalu melaksanakan puasa di bulan ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw mengupayakan untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyuro, dan bulan ini yaitu bulan ramadhan.

  • Membedakan puasa umat islam dengan yahudi dan nasrani

Untuk membedakan puasa muharram yang dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani maka Rasul memerintahkan umatnya untuk tidak hanya berpuasa di tanggal 10 saja melainka di tanggal sebelum dan sesudahnya misalnya pada tanggal 9, 10, dan 11 muharram.sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini

 “Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi pada masalah ini,berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” Kesimpulannya adalah: Tidak ada ibadah dalam syariat terkait dengan hari ‘Asyuro,  kecuali puasa yang telah diajarkan Rasulullah saw.  

  • Hukum puasa Asysyura

Puasa Asysyura adalah puasa sunnah bukan puasa wajib sebagaimana yang dipraktekkan masyarakat jahiliyah pada zaman itu

Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata:

Dahulu orang-orang Quraisy pada masa jahiliah berpuasa pada hari ‘Asyuro, maka ketika beliau (Rasulullah saw) datang ke Madinah beliau berpuasa dan merintahkannya, kemudian ketika telah ditetapkan kewajiban puasa bulan Ramadhan, beliau meninggalkan (perintah wajib) puasa ‘Asyuro, siapa yang berkehendak maka dia berpuasa, dan siapa yang tidak maka dia (boleh) meninggalkannya. (Muttafaq alaih)

  1. Bersedekah

Memang tidak ada dalil yang jelas yang menganjurkan umat islam untuk banyak bersedekah di bulan ini namun tetap saja karena bulan ini adalah bulan baik maka tidak ada salahnya jika umat islam melakukan sedekah dan mengharap ridha dari Allah SWT meskipun sebenarnya sedekah bisa dilakukan kapan saja. (baca keutamaan bersedekah)

  1. Menyantuni Anak yatim

Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sangat mencintain anak yatim dan beliau SAW senantiasa menyantuni dan mengasihi anak yatim terutama di bulan muharram, perhatian dan menyayangi mereka di bulan muharram.

Mitos Bulan Muharram

Selain memiliki banyak keistimewaan dan kemuliaan, bulan muharram mjuga memiliki hal yang justru tidak benar adanya terutama terkait dengan ibadah puasa yang dilaksanakan pada masa Rasulullah SAW. Beberapa mitos atau legenda yang saat ini mungkin masih diyakini tentang bulan muharram antara lain :

  • Hari Asy syura adalah dimana nabi Adam As diciptakan, Nabi Ibrahim dilahirkan ke dunia, Nabi Nuh diselamatkan dari banjir besar dan hari dimana Allah SWT menerima taubat Nabi Ibrahim pula.
  • Kiamat akan terjadi pada hari Asy Syurom mitos ini tidak tentu benar karena hingga saat ini kita tidak tahu kapan hari kiamat akan datang dan hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya. (baca tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil)
  • Siapa saja yang mandi pada hari Asy syura dibulan Muharram akan kebal terhadap penyakit.
  • Sebagian orang mengaitkan hari Asy syura atau bulan muharram ini dengan kematian cucu Rasulullah yakni Hussain saat berperang melawan pasukan Suriah. Hussain memang meninggal pada tanggal sepuluh Muharram namun kemuliaan Muharram telah dikenal bahkan jauh sebelum Hussain dilahirkan.

Amalan-amalan baik lainnya juga dapat dilakukan di bulan ini namun ada baiknya jika kita menghindari sesuatu yang merupakan bid’ah seperti ritual yang biasa dilakukan di Jawa dan hal-hal lain yang justru nerupakan perbuatan syirik dan menyetukutukan Allah SWT. (baca juga syirik dalam islam)

fbWhatsappTwitterLinkedIn