Nabi adalah manusia yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menyampaikan wahyu dari Allah. Sebenarnya, terdapat perbedaan antara istilah Nabi dan Rasul. Perbedaan yang paling mendasar adalah jika Nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi dia tidak memiliki kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Sementara itu, Rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada umat atau wilayah tertentu.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Turmuzy, dari Abi Zar bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika beliau ditanya tentang jumlah nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124 ribu) nabi.” Kemudian beliau ditanya lagi jumlah rasul di antara nabi tersebut dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tiga ratus dua belas (312)”. (Baca juga: Nama-Nama Nabi Dan Rasul)
Dari semua jumlah nabi dan rasul itu, ada 25 nabi dan rasul yang dijelaskan di al Quran dan wajib kita imani. Salah satu nabi dan rasul itu adalah Nabi Daud. Nabi Daud adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu dan memberi peringatan pada kaum Bani Israil. Sebagai nabi dan rasul Allah, Nabi Daud dikaruniai beberapa mukjizat oleh Allah. Beberapa mukjizat yang diterima oleh Nabi Daud adalah suara yang merdu, kemampuan untuk melenturkan besi serta bisa membuat gunung-gunung bersujud. (Baca juga: Macam-Macam Mukjizat Nabi)
Sebagai seorang nabi dan rasul, tentu banyak amalan dan perilaku Nabi Daud yang bisa kita contoh dan ambil hikmahnya. Maka, berikut ini akan kita bahas 17 amalan Nabi Daud yang bisa kita coba amalkan di kehidupan sehari-hari.
Doa ini adalah doa yang paling banyak diamalkan oleh para pembaca al Quran. Banyak orang yang ingin memiliki suara yang merdu, seperti suara Nabi Daud. Berikut ini adalah doa yang bisa dibaca, “Allaahumma inni as-aluka shautan khofiifan hasanan qawiyyan ka shauti nabiyyina daawuda ‘alaihi salaam”. Doa ini memiliki arti, “Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu suara yang ringan, bagus, dan kuat seperti suara Nabi Daud ‘alaihi salaam”.
Satu mukjizat lain yang dimiliki oleh Nabi Daud adalah kemampuannya melunakkan besi yang keras dengan jarinya. Maka, hikmah dari mukjizat ini adalah agar kita mampu memiliki kekuatan seperti itu. Bukan untuk melunakkan besi, namun diharapkan dengan doa ini kita bisa melembutkan hati seseorang yang keras. (Baca juga: Obat Hati Dalam Islam)
Bacalah, “Allahumma layyin li qalbahu, laiyyinta li daawudal hadiid”. Arti dari doa ini adalah “Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan Daud (akan) besi”. Anda bisa membaca doa ini saat harus menghadapi seseorang yang berhati keras. Mohonlah kepada Allah, Sang Pemilik Hati dan Maha Membolak-balikkan hati manusia.
Doa agar cepat mendapatkan jodoh ini merupakan doa yang paling sering dicari. Doa ini cukup mustajab dan bisa Anda amalkan untuk mempermudah dan mendekatkan jodoh. Lafal doa ini, seperti yang tercantum dalam hadis riwayat Tirmidzi, adalah “Allahumma inni as-aluka hubbaka wa Hubba man yuhibbuka, wa ‘amalalladzii yuballighunii hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsii wa ahlii wa minal maa’il baarid”. Arti dari doa ini sendiri adalah “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan aku memohon kepada-Mu, perbuatan yang dapat mengantarkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai dari pada diriku, keluargaku, serta air dingin”.
Baca juga:
Doa ini bisa Anda baca setiap selesai sholat wajib dan sholat hajat. Membaca doa ini setelah sholat hajat akan lebih mudah diijabah oleh Allah. Namun, jangan lupa untuk menjaga keikhlasan dan kesabaran, serta tetap tawakkal kepada Allah hingga Allah menilai kita telap siap bertemu dengan jodoh yang terbaik menurut-Nya.
Puasa ini adalah puasa yang selalu diamalkan oleh Nabi Daud. Puasa Nabi Daud ini adalah puasa yang paling disukai oleh Allah. Puasa Nabi Daud adalah berselang-seling, yaitu sehari puasa dan hari berikutnya beliau berbuka. Puasa ini adalah cara Nabi Daud untuk selalu mensyukuri segala nikmat yang diterimanya dari Allah. (Baca juga: Keutamaan Puasa Daud)
Nabi Daud juga selalu bertasbih sepanjang hayatnya sebagai bentuk kecintaannya kepada Allah. Bahkan, berdasarkan hadis, Nabi Daud sangat mencintai Allah melebihi cinta beliau kepada keluarga, harta dan dirinya sendiri. Beliau juga selalu memohon cinta Allah, dengan berdoa “Allahumma inni as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibuka wal amalalladzi yuballighuni hubbaka, allahumma ‘al hubbaka ahabba ilayya min nafsi wa ahli wa minal ma’il barid”.
Baca juga:
Doa di atas memiliki arti, “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu cinta-Mu serta cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta aku mohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku pada cinta-Mu. Ya Allah, jadikan cinta-Mu lebih kucintai dibandingkan diriku ini, keluargaku, serta air dingin di padang yang tandus”.
Berdasarkan hadis Bukhari no 1131, dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud, sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah juga shalat Daud alaihissalam. Beliau tidur hingga pertengahan malam, kemudian bangun (untuk shalat lail) selama sepertiga malam, lalu kembali tidur pada seperenamnya (sisa malam). Dan beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari”. (Baca juga: Cara Melaksanakan Shalat Tahajud)
Nabi Daud dan keluarganya tidak pernah lengah terhadap 4 waktu, yaitu waktu untuk bermunajat, bermuhasabah, tabayun, dan menyenangkan diri sendiri dengan sesuatu yang halal. Maka, kita pun jangan pernah lengah untuk melakukan 4 hal di atas, untuk selalu menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. (Baca juga: Muhasabah Hati di Malam Hari)
Ada banyak pesan yang disampaikan Nabi Daud kepada umatnya, salah satunya berbunyi “Hai penabur kejahatan, kalian akan menuai duri-durinya”. Dari pesan tersebut, beliau mengajarkan bahwa manusia harus selalu berbuat baik, karena apapun yang kita lakukan akan kita tuai juga akibatnya.
Nabi Daud pernah membuat sebuah perumpamaan, yaitu “Perumpamaan seorang penceramah yang bodoh dalam menyeru kaum adalah seperti penyanyi yang menyanyi di dekat kepala seorang jenazah”. Dari perumpamaan tersebut, maka kita dianjurkan untuk memperkaya ilmu yang kita miliki sebelum kita mengajak orang lain mempelajari ilmu tersebut. Cara ini tentu lebih bermanfaat dibandingkan sekedar menyeru sebuah ilmu tanpa kita mengetahuinya secara lebih matang. (Baca juga: Hukum Menuntut Ilmu)
Seperti yang kita ketahui, hidayah tidak bisa didapatkan oleh semua orang. Bahkan, kita harus mencari hidayah tersebut, alih-alih hanya berdiam diri dan menunggu hidayah datang. Tentu hal ini sangat kita butuhkan karena hidayah akan membantu kita menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bertakwa di mata Allah. Maka, tidak heran jika kita harus memegang teguh hidayah yang kita dapatkan karena hidayah tersebut sangatlah berharga. Hal ini sejalan dengan pesan Nabi Daud, “Betapa buruk kemiskinan itu setelah kaya, dan betapa buruknya pula kesesatan setelah petunjuk”. (Baca juga: Hidayah Allah Kepada Manusia)
Di dalam al Quran, surat Saba’ ayat 13 disebutkan, “Bekerjalah, hai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. Maka, kita diperintahkan untuk bekerja karena bekerja merupakan salah satu bentuk ibadah dan rasa syukur kepada Allah. (Baca juga: Cara Bersyukur Menurut Islam)
Nabi Daud juga diberikan kemampuan untuk selalu bijaksana dalam menyelesaikan berbagai masalah. Nabi Daud diberi rantai emas yang menjulur dari langit sampai Baitul Maqdis untuk memberi keputusan atas berbagai perbedaan pendapat. Bahkan, beliau juga menjadi teladan bagi semua orang dalam hal keadilan, ibadah dan hal lainnya. (Baca juga: Keutamaan Adil Terhadap Diri Sendiri)
Nabi Daud yang berhasil mengembalikan kejayaan untuk Bani Israil setelah terbunuhnya Jalut, dikenal sangat taat kepada Allah. Bahkan, beliau diceritakan telah memperkuat kerajaannya dengan tasbih , dzikir serta ketaatannya kepada Allah.
Seperti yang telah dibahas sebelumya, bahwa tidak ada puasa dan sholat yang lebih dicintai Allah selain yang dilakukan Nabi Daud. Maka, itu menunjukkan bahwa Nabi Daud sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Berdasarkan sabda Rasulullah shalallahi ‘alaihi wa sallam, “Memakan makanan dari hasil usaha sendiri adalah lebih baik. Nabi Daud alaihissalam makan dari hasil jerih payahnya sendiri. Meskipun dia seorang nabi dan seorang raja, tetapi dia memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri”. (Baca juga: Hukum Bekerja Dalam Islam)
Nabi Daud yang taat beribadah selalu mengutamakan cinta Allah dibandingkan cinta makhluk lainnya. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Bila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah berseru kepada Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.” Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni langit: ”Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka kalian cintailah dia.” Penghuni langitpun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah cinta penghuni bumi kepadanya”. (HR Bukhari 5580)
Masih berkaitan dengan kecintaan Nabi Daud kepada Allah dan harapan beliau akan cinta dari Allah, maka beliau juga rela mengorbankan dirinya sendiri hingga keluarga dan harta yang dimilikinya demi kepentingan agama dan menjalankan perintah Allah. Tentu amalan ini juga harus kita teladani untuk menjadi muslim yang lebih baik. (Baca juga: Ciri-ciri Orang Munafik)
Wallahu a’lam bishawab.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…