15 Amalan Saat Malam Pertama dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Amalan saat malam pertama dalam islam bukan hanya berhubungan tubuh dan cara suami memperlakukan istri semata. Namun ada hal yang lebih penting yakni bagaimana agar amalan saat malam pertama dalam islam sebagai suami istri bisa dilalui dilalui dengan baik agar bisa menyatukan emosi serta perasaan diantara keduanya.

Lantas apakah amalan saat malam pertama dalam islam dapat dijadikan jalan ibadah kepada Allah? Amalan serta tata cara bergaul suami istri yang benar adalah yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang sudah diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sebaik baiknya teladan dalam kehidupan tidak terkecuali dalam hal pernikahan

serta segala hal yang ada di dalamnya sebab itu terdapat keutamaan dan pentingnya mengenal Rasulullah SAW. Oleh sebab itu sebagai muslim sudah sepatutnya untuk mencontoh serta mengikutinya. Berikut adalah 15 Amalan Saat Malam Pertama dalam Islam agar dapat menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan sebagai jalan ibadah.

1. Doa Menjadi Keluarga Samawa

Islam merupakan agama yang telah sempurna yang mana ajarannya meliputi semua aspek kehidupan termasuk dalam hal pernikahan. Jika berbicara tentang pernikahan tidak lepas dari amalan saat malam pertama dalam islam di setiap pernikahan. Amalan

saat malam pertama dalam islam itu hendaknya diisi dengan kelembutan, kasih sayang, serta kesenangan. Jadikan selalu malam itu menjadi malam untuk menyatukan perasaan kedua pasangan agar menjadi keluarga yang samawa dengan doa hubungan intim saat malam pertama.

2. Niat Ibadah Kepada Allah

Tiga orang yang memiliki hak atas Allah menolong mereka : seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang budak (berada didalam perjanjian antara dirinya dengan tuannya) yang menginginkan penunaian serta seorang menikah yang ingin menjaga kehormatannya dan mendapat pahala berhubungan suami istri .” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah serta Hakim dari hadits Abu Hurairoh).

3. Bersikap Lemah Lembut

Aku pernah merias Aisyah untuk Rasulullah saw lalu aku mendatangi beliau saw serta mengajaknya untuk melihat kecantikan Aisyah. Beliau saw pun mendatanginya dengan membawa segelas susu lalu beliau meminumnya serta memberikannya kepada Aisyah

maka Aisyah pun menundukkan kepalanya sebab malu. Asma berkata, ”Maka aku menegurnya.” Serta aku katakan padanya, ”Ambillah (minuman itu) dari tangan Nabi saw.” Asma berkata, ”Maka Aisyah pun mengambilnya lalu meminumnya sedikit dengan keutamaan minum sambil duduk.”

4. Mendoakan Istri

”Apabila seorang dari kalian menikah dengan seorang wanita atau membeli seorang wanita maka hendaklah memegang keningnya lalu menyebut nama Allah azza wa jalla serta berdoa memohon keberkahan dengan mengatakan : Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi.

Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih — Wahai Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya serta kebaikan dari apa yang Engkau berikan serta Aku berlindung kepada-Mu daripada keburukannya serta keburukan yang Engkau berikan kepadanya..”

5. Shalat 2 Rekaat

Dalam sebuah riwayat Ibnu Syaibah dari Ibnu Masud, dia mengatakan kepada Abi Huraiz, ”Perintahkan dia untuk shalat dua rakaat dibelakang (suaminya) serta berdoa, ”Allahumma Barik Lii fii Ahlii serta Barik Lahum fii. Allahummajma’ Bainanaa Ma Jama’ta bi Khoirin wa Farriq Bainana idza Farroqta bi Khoirin — Wahai Allah berkahilah aku didalam keluargaku serta berkahilah mereka di dalam diriku. Wahai Allah satukanlah kami dengan kebaikan serta pisahkanlah kami jika Engkau menghendaki (kami) berpisah dengan kebaikan pula.”

6. Berdoa Sebelum Bersetubuh

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw bersabda,”Apabila seorang dari kalian mendatangi istrinya maka hendaklah dia berdoa, ”Allahumma Jannibna asy Syaithon wa Jannib asy Syaithon Ma Rozaqtana — Wahai Allah jauhilah kami dari setan serta jauhilah setan dari apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami — sesungguhnya Allah Maha Mampu memberikan buat mereka berdua seorang anak yang tidak bisa dicelakai setan selamanya.”

7. Menyimpan Rahasia Pasangan

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Asma binti Yazid yang saat itu duduk dekat Rasulullah saw bersama dengan kaum laki-laki serta wanita lalu beliau saw bersabda, ”Bisa jadi seorang laki-laki menceritakan apa yang dilakukannya dengan istrinya serta bisa jadi seorang istri menceritakan apa yang dilakukannya dengan suaminya.”

Maka mereka pun terdiam. Lalu aku bertanya, ”Demi Allah wahai Rasulullah sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu begitu juga dengan kaum laki-laki mereka pun melakukannya.” Beliau saw bersabda, ”Janganlah kalian melakukannya. Sesungguhnya hal itu bagaikan setan laki-laki berhubungan dengan setan perempuan di jalan lalu (setan laki-laki) menutupi (setan perempuan) sementara orang-orang menyaksikannya.”

8. Berwudhu

Bila seoarang laki-laki menggauli istrinya serta kemudian ia ingin mengulanginya kembali maka hendaknya ia mengambil air wudhu, sebab hal itu akan membuat tenaganya kembali. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said al Khudriy berkata, ”Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang dari kalian menggauli istrinya kemudia dia ingin mengulanginya lagi maka berwudhulah diantara kedua (jima) itu.”

9. Mandi Bersama

Suami istri diperbolehkan untuk mandi bersama-sama dalam satu wadah. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Rasulullah saw berasama dengan istri sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori serta Muslim dari Aisyah berkata, ”Aku mandi bersama Rasulullah saw dari satu wadah antara diriku dengan dirinya. Tangan kami saling bergantian berebutan agar aku mengatakan, ”tinggalkan (sedikit air) buatku, tinggalkan buatku.” Dia berkata, ”Mereka berdua dalam keadaan junub.”

10. Bersenda Gurau dengan Pasangan

Ketika sudah menikah maka apa yang sebelumnya dilarang menjadi halal untuk dilakukan, termasuk bersendau gurau dengan pasangan. Pasangan bisa bercengkrama di tempat tidur serta bermain-main dengannya. Dalam senda gurau ini bisa bersikap mesra pada pasangan seperti mencium kening, memeluk serta membelai rambut istri.

11. Tidak Menahan Keturunan (Azl)

Apa itu ‘Azl? ‘azl adalah mengeluarkan air mani diluar kemaluan istrinya. Hal ini juga pernah dilakukan oleh para sahabat pada zaman dahulu seperti yang diriwayatkan oleh Bukhori serta Muslim dari Jabir bin Abdullah berkata, ”Kami melakukan ‘azl sementara Al Qur’an masih turun.” Didalam sebuah riwayat, ”Kami melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw serta hal ini sampai kepada Nabi saw serta beliau saw tidaklah melarangnya.”

12. Tetap Menjumpai Keluarga di Esok Harinya (Tidak Bermalasan)

Anas Radhiallahu ‘Anhu berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengadakan pesta saat menikah dengan Zainab. Kaum muslimin dikenyangkan dengan roti serta daging. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar menemui ibu-ibu kaum mukminin (isteri-isterinya) serta mengucapkan salam kepada mereka, mendoakan mereka serta mereka pun menyambut salamnya serta mendoakannya, beliau lakukan itu pada pagi hari setelah amalan saat amalan saat malam pertama dalam islam dalam islamnya.”

13. Bersetubuh tanpa Menyakiti Istri

Haram hukumnya menggauli dubur si istri dari posisi manapun serta dalam kondisi apapun, sebab itu adalah sebuah dosa besar, yang juga telah disabdakan Rasulullah SAW yang artinya : Terlaknat orang (suami) yang menggauli para wanita (yaitu istrinya) di dubur nya (yakni lubang anus)”. Bahkan menurut Sahabat Rasul, suami yang menggauli dubur istrinya diharuskan bertobat nasuha kepada Allah SWT serta berjanji tidak akan melakukannya lagi.

14. Menggelar Acara atau Syukuran atau Perjamuan Esok Harinya

Mengadakan pesta resepsi ternyata wajib hukumnya setelah menggauli istri untuk pertama kalinya. Bahkan hal itu ada dalam hadist Buraidah bin Hushoib r.a ketika Ali bin Abi Thalib menikahi Fatimah Az-Zahra.

15. Berdoa Setelah Selesai Bersetubuh

Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibih. Artinya, “Semoga Allah memberkahi setiap kita.” serta Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ jabaltahâ alaih. Wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ jabaltahâ alaih. Artinya, “Tuhanku, kepada-Mu aku memohon kebaikan istriku serta kebaikan sifat yang Kau ciptakan untuknya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan istriku serta keburukan sifat yang Kau ciptakan untuknya.”

Nah sobat, ternyata banyak jalan yang bisa dilakukan untuk ibadah, termasuk ketika malam pertama, tentu inti dari ulasan ini ialah membuat malam pertama menjadi jalan untuk beribadah kepada Allah, tidak hanya semata sebagai jalan nafsu belaka serta menjalankan tata cara berhubungan suami istri seusai aturan islam sebagai wujud bersyukur kepada Allah

telah disatukan dalam ikatan yang halal sehingga jauh dari zina. Jangan lupa untuk memohon doa agar kehidupan rumah tangga selalu damai dan langgeng dalam jalan Allah serta kelak mendaatkan keturunan yang sholeh dan bisa bersama sama hidup di surga nantinya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bisa menjadi wawasan yang bermanfaat untuk sobat pembaca semua, tetap rutin baca artikel di dalamislam.com ya sobat, agar sobat selalu update tentang wawasan islami, sampai juma di artikel berikutnya, terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn