Dalam agama Islam ada dua hal yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pahala 1 adalah melakukan ibadah wajib seperti salat puasa dan beberapa ibadah lainnya serta yang kedua dalam melakukan ibadah sunnah.
Kegiatan atau ibadah ini akan mendapatkan pahala jika dilakukan namun tidak berdosa jika tidak dilakukan ada banyak sekali sunnah yang bisa dilakukan dalam agama Islam salah satunya amalan sunnah di hari Asyura dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap. Ketahui juga sejarah di balik hari Assyura.
Bagi yang belum paham hari Asyura adalah hari yang jatuh pada tanggal 10 Muharram di kalender Hijriyah namun Asyura sendiri memiliki arti ke-10 dalam agama Islam hari Asyura memiliki banyak sekali peristiwa atau momen penting terutama yang dialami oleh Nabi dan Rasul Allah Subhanahu Wa Ta’ala mulai dari turunnya Nabi Adam.
Juga hari pertobatan adanya hari dimana Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus dan ketika Nabi Ibrahim dilahirkan sehingga hari Asyura menjadi hari yang penting dan ditetapkan sebagai hari yang dapat dilakukan untuk beribadah sunah dengan pahala yang sangat banyak Amalan apa saja yang bisa dilakukan oleh umat muslim.
- Berpuasa
Pertama amalan sunnah yang bisa dilakukan adalah berkuasa hal ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa masyarakat atau umat muslim di Indonesia. Dengan berpuasa hari Asyura kita bisa mendapatkan banyak sekali pahala dan keutamaan puasa Assyura lainnya.
Selain itu diharapkan untuk bisa merasakan keberkahan dan juga syafaat dari hari baik ini.
Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah, istri Nabi Muhammad:
ﷺ : كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Artinya: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura’. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan,” (HR Bukhari: 2002).
- Paket Amalan Sunnah
Selanjutnya poin kedua yang bisa dilakukan sebagai amalan sunnah di hari Asyura adalah paket lengkap atau beberapa ibadah yang dilakukan secara sekaligus mulai dari Mandi besar memotong kuku berpuasa dan juga salat wajib atau salat Sunnah serta menjenguk orang sakit dan menjalin silaturahmi.
Paket amalan sunnah ini mungkin hampir serupa dengan hari Jumat yang biasanya dilakukan oleh umat muslim untuk membersihkan diri dan juga melakukan beberapa ibadah tambahan untuk meningkatkan pahala kita bagi wanita Kita juga bisa menggunakan celak mata yang umumnya disunahkan oleh Rasulullah SAW, pada hari tersebut.
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.” dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur.
- Bersedekah
Terakhir amalan sunnah di hari Asyura yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pahala kita dan juga ibadah kita yaitu bersedekah. Baik ke anak yatim piatu atau lebih baik lagi kepada keluarga yang sedang membutuhkan.
Bersedekah tidak harus selalu uang bisa berbagai hal yang mereka butuhkan mulai dari sembako, bahan pangan, pakaian dan lain sebagainya. Ketahui juga keutamaan sedekah di hari Assyura.
Namun untuk kegiatan bersedekah ini sebenarnya kegiatan rutin yang dilakukan oleh umat muslim pada hari Jumat yang dianggap sebagai hari berkah. Tetapi kita juga bisa melakukan khusus pada hari Asyura untuk mendapatkan syafaat dan juga Rahmat dari Allah SWT.
Namun karena adanya amalan sunnah dan kegiatan rutin seperti ini. Sayangnya bisa menjadi Haram atau bahkan berbahaya apabila kita menggunakan ritual tertentu dengan harapan diluar dari rahmat Allah SWT. Misalnya saja beberapa budaya mengawinkan hari Asyura ini dengan sengaja membuat bubur atau makanan khusus, kemudian membakar kemenyan dan beberapa ritual diluar agama Islam lainnya.
Tentu saja hal ini dilarang bahkan haram karena dianggap menyekutukan Allah SWT. Karena kegiatan atau amalan yang sudah ada pada kitab dan juga hadis tanpa mengurangi atau menambahkannya. Dengan begitu kita mengikuti amalan ataupun syariat yang disarankan dengan ikhlas.
As-Subki berkata (ad-Din al-Khalish 8/417):”Adapun pernyataan sebagian orang yang menganjurkan setelah mandi hari ini (10 Muharram) untuk ziarah kepada orang alim, menengok orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memotong kuku, membaca al-Fatihah seribu kali dan bersilaturahmi maka tidak ada dalil yg menunjukkan keutamaan amal-amal itu jika dikerjakan pada hari Asyura. Yang benar amalan-amalan ini diperintahkan oleh syariat di setiap saat, adapun mengkhususkan di hari ini (10 Muharram) maka hukumnya adalah bid’ah.”