Hari Tasyrik jatuh pada tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha. Dinamakan hari tasyrik karena di mana pada hari tersebut masih dibagikan daging hewan kurban sebagai salah satu keutamaan hari tasyrik.
Para ulama menyatakan bahwa terdapat amalan yang di sunnahkan untuk dilakukan pada hari tasyrik. Dilakukan setelah shalat fardhu pada hari tasyrik yakni sejak terbenamnya matahari pada 9 Dzulhijjah atau umumnya disebut pada malam takbiran.
Sedangkan pada waktu akhir dari hari tasyrik ini adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik, para jamaah yang sedang melakukan ibadah haji sedang berada di Mina untuk melempar Jumrah. Sedangkan bagi yang sedang tidak melakukan ibadah haji, tidak dianjurkan untuk berpuasa. Hari tasyrik termasuk salah satu hari-hari dilarang berpuasa dalam Islam.
Berikut adalah amalan-amalan sunnah yang dianjurkan di hari tasyrik, sebagai berikut:
- Menyembelih Hewan Kurban
Yang pertama adalah melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban bagi umat muslim yang mampu. Dengan melaksanakan ibadah untuk berkurban akan mendapatkan pahala baginya, karena berbagi kenikmatan kepada orang disekitarnya.
- Menikmati Hidangan Makanan dan Minuman
Setiap umat muslim di wajibkan untuk menikmati hidangan makan dan minum saat memasuki hari tasyrik. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut, yang artinya:
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”
Karena hari tasyrik ini dianjurkan untuk makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa. Ketahui juga hukum sunnah berpuasa di hari tasyrik.
Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”
- Hari Utama untuk Berdzikir dan Bertakbir
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203).
Berdzikir pada Allah dianjurkan saat hari tasyrik. Sebagaimana Umar saat itu pernah berdzikir di Mina, lalu mereka pun bertakbir di Mina.
Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (201)
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 200-201)
Berdzikir merupakan amalan yang ringan dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja bagi setiap orang. Dengan berdzikir merupakan cara agar kita selalu mengingat Allah SWT. Selain itu pahami juga hukum takbiran di luar hari raya.
Saat hari tasyrik, berdzikir dilantunkan pada saat takbiran. Dengan membaca tasmiyah (Bismillah) dan mengucap takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
- Membaca Doa Sapu Jagad
Amalan hari tasyrik berikutnya yang dianjurkan adalah membaca doa sapu jagad.
Para ulama salaf menganjurkan membaca doa “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” pada hari tasyriq.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini, sebagaimana Anas bin Malik mengatakan,
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka).” (HR. Bukhari no. 2389 dan Muslim no. 2690)
Di dalam doa ini telah terkumpul kebaikan di dunia dan juga akhirat. Al Hasan Al Bashri mengatakan sebagaimana : “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.”
Dan doa juga merupakan dzikir, bahkan termasuk dalam dzikir yang utama. Untuk itu bagi umat muslim dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir karena banyak kebaikan di dalamnya. Sebagai muslim sudah seharusnya mengetahui adab berdzikir dan berdoa yang benar.
Demikianlah informasi tentang amalan sunnah di hari tasyrik. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan amalan-amalan tersebut bisa istiqomah kita jalankan. Aamiin ya Rabbal alamin.