Suami istri adalah kedua orang manusia yang telah mengikat janji dengan agama sebagai saksinya dan setiap urusan yang dilakukan keduanya menjadi jalan kebaikan, jalan rezeki, serta jalan untuk beribadah. Suami dan istri sudah selayaknya saling memuliakan satu sama lain agar ikatan cinta dan kasih sayang keduanya selalu terasa dan selalu abadi tak lekang baik oleh keadaan, oleh perubahan fisik, dan oleh waktu. itulah yang disebut cinta sejati, cinta yang dimiliki karena Allah dan terdapat dalam ayat Al Qur’an tentang cinta sejati.
Salah satu hal yang menyebabkan keindahan dan ketentraman dalam rumah tangga ialah bagaimana seorang suami memperlakukan dan menunjukkan kasih sayang pada istrinya. Memang setiap lelaki memiliki karakter yang berbeda, ada yang terang terangan, ada yang menunjukkan secara diam diam, ada pula yang cenderung cuek dan merasa sudah cukup memuliakan istrinya dengan cara memberinya nafkah lahir dan batin.
Istri adalah seorang wanita yang menyukai kelembutan dan kasih sayang, istri senang sekali diperlakukan dengan baik dan dimuliakan, hal itu akan menjadikan istri lebih dalam menjalankan baktinya kepada suami seperti yang dicontohkan Rasulullah kita yang memang menjadi teladan terbaiK dalam urusan apapun. Yuk simak artikel berikut mengenai Cara Rasulullah memuliakan istri sebagai wawasan islami untuk kita agar bisa mencontoh kebaikan di dalamnya.
1. Pengertian
Suatu hari Rasulullah tengah bepergian untuk berdakwah hingga sampai rumah dalam kondisi sudah larut malam. Karena tidak ingin mengganggu Aisyah (Istri Rasulullah) yang sudah tertidur, beliau pun tidur di depan pintu dengan menggunakan sorban beliau sebagai bantal untuknya dan kain tipis sebagai alasnya yang menjadi wujud bahwa keutamaan memuliakan istri adalah hal penting.
Ketika pagi hari Aisyah membuka pintu ia terkaget kaget dan bertanya mengapa Rasulullah tidak mengetuk pintu dan membangunkannya, Rasulullah bersabda “Aku pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku tak tega mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu”. (HR Muslim). kisah tersebut merupakan teladan bahwa Rasulullah selalu memuliakan istrinya hingga mengorbankan kenyamanan untuk drinya sendiri.
2. Kontak Fisik
“Setiap hari Rasulullah membelai semua istrinya seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau gilir waktunya lalu beliau bermalam di tempatnya”. (HR Ahmad). Rasulullah memuliakan istri dengan menyentuhnya dengan kasih sayang, hal tersebut menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang yang dalam. Hal ini patut menjadi teladan bagi para suami untuk selalu berlaku lembut pada istrinya sehingga istri akan merasa menjadi seseorang yang berharga dan disayangi, hal ini merupakan bagian dari keutamaan cinta dalam islam.
3. Bekerja Sama dengan Istri
“Rasulullah membantu melaksanakan pekerjaan keluarga”. (HR Bukhari). Walaupun Rasulullah adalah seorang manusia terbaik yang sudah dijaminkan surga di akherat, tetapi beliau tetap sederhana bahkan ketika di rumah ikut membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehingga istrinya merasa senang dan merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Sungguh luar biasa teladan yang diberikan beliau. kasih sayang dalam islam ditunjukkan Rasullah dengan cara tersebut.
4. Mengajak Bepergian
“Rasulullah jika hendak melakukan perjalanan, beliau melakukan undian diantara para istri, barang siapa yang keluar namanya, maka dialah yang ikut pergi bersama beliau”. (HR Bukhari). Rasulullah mengajak istrinya bepergian secara bergantian dengan adil agar sang istri mengetahui secara langsung kegiatan suami tanpa ada yang ditutupi dan istri merasa disayangi karena dilibatkan dalam berbagai urusan. cara rasulullah menyayangi istri ini dapat dijadikan teladan oleh umat islam.
5. Mendengarkan Keluh Kesah
“Rasulullah adalah orang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit”. (HR Bukhari). Rasulullah ialah seorang pendengar yang baik pada istrinya, istrinya merasa nyaman menceritakan tentang apapun kepada beliau karena beliau senantiasa mendengarkan dengan penuh kasih sayang.
6. Beraktifitas Bersama
Rasulullah memuliakan istri dengan melakukan aktifitas bersama walaupun itu adalah aktifitas yang sangat pribadi seperti kisah dalam hadist berikut yang merupakan bukti cinta kepada istrinya. “Aku (Aisyah) pernah mandi dari jinabat bersama Rasulullah dengan satu tempat air, tangan kami selalu bergantian mengambil air, dan tangan kami bersentuhan”. (HR Mutafaqun ‘Alaih).
7. Bermanja Manja
“Beliau (Rasulullah mendekat kepadanya (Aisyah) dan ia ada di kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid”. (HR Muslim). rasulullah senang bermanja manja dengan istri sehingga timbul rasa nyaman dan keakraban. Istri pun menjadi senang karena selalu dekat dengan suami baik secara fisik maupun hati.
8. Mencium Sebelum Bepergian
Rasulullah memuliakan istri dengan berpamitan terlebih dahulu sebelum pergi atau keluar rumah, bukan hanya dengan kata saja namun beliau mencium istrinya dengan kasih sayang. “Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu”. (HR Ahmad).
9. Tetap Tenang Menghadapi Kemarahan Istri
Aisyah pernah marah kepada Rasulullah dan berkata bahwa Khadijah ialah wanita yang tua dan dirinya jauh lebih cantik karena Aisyah memang terkenal sebagai istri Rasulullah yang paling besar rasa cemburunya, tetapi Rasulullah tetap bersabar dan tidak memarahinya karena beliau memahami sifat istri kesayangannya tersebut.
“Rasulullah memijit hidung Aisyah jika ia marah dan berkata : Ya Humaira, bacalah doa : Wahai Tuhanku, ampunlah dosa dosa ku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindunglah aku dari fitnah yang menyesatkan”. (HR Ibnu Sunni). Rasulullah tidak pernah menanggapi kemarahan istri dengan amarah apalagi dengan memukul istrinya diriwayatkan oleh Aisyah, “Rasulullah tidak pernah memukul istrinya walau sekalipun”. (HR Muslim).
10. Makan Berdua
“Aku biasa makan bubur bersama Rasulullah dalam wadah yang sama, aku minum air dengan gelas dan beliau meletakkan mulut beliau di gelas tersebut lalu beliau minum”. (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur). Rasulullah tidak pernah ragu untuk makan bersama istri walaupun berasal dari satu tepat dan tempat makan yang sama karena merasa istri adalah bagian dari dirinya.
11. Memberi Hadiah
“Rasulullah memberi kepada masing masing istrinya satu botol minyak kasturi”. (HR Ahmad). Rasulullah selalu berusaha menyenangkan istri, salah satunya dengan memberinya hadiah parfum sehingga bermanfaat untuk kehidupan istri sehari hari dan membuat istri merasa diperhatikan dengan tulus. Walaupun sederhana, tapi membuat istri merasa dimuliakan.
12. Memberi Kenyamanan
Dari Anas berkata : “Kemudian kami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istri Rasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisa menaiki unta tersebut”. (HR Bukhari). Kisah tersebut ialah tentang Rasulullah yang mementingkan kenyamanan untuk istrinya ketika bepergian atau ketika berada di tempat manapun.
13. Menerima Apa Adanya
Suatu hari Aisyah membuatkan minuman untuk Rasulullah yang biasanya beliau menyisakan separuh gelas untuk diminum istrinya, tetapi kali ini tidak hingga Aisyah bertanya sebanyak 3 kali.“Ya Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”. Rasulullah lalu memberikan gelas itu pada Aisyah dan ketika dicicipi ternyata rasanya asin. Hal tersebut merupakan cara Rasulullah memuliakan istri yakni tidak mudah marah dan menerima apa adanya.
14. Memaafkan Kesalahan Istri
Aisyah dan istri Rasulullah yang lain sering berbuat salah dengan menyimpan kecemburuan satu sama lain, hal itu bahkan pernah membuat Rasulullah mendiamkan istri istrinya karena mereka tidak menyukai Maria (salah satu istri Rasulullah) yang melahirkan anak dari Rasulullah hingga akhirnya Rasulullah memaafkan mereka.
15. Memberi Nasehat
Rasulullah selalu mengarahkan istrinya pada kebaikan, jika istrinya berbuat salah maka akan diinggatkan secara baik baik dengan tutur kata dan tindakan yang baik, tidak pernah sekalipun berbuat kasar. Hal tersebut membuat istri istri Rasulullah merasa dimuliakan dan diperhatikan sehingga mengikuti apa yang diperintahkan Rasulullah.
16. Memanggil dengan Panggilan yang Disukai
Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan indah yang disukai, contohnya ialah panggilan kepada Aisyah yaitu “Ya Humaira” yang artinya wahai wanita yang pipinya kemerah merahan. Aisyah pun merasa sangat senang dengan panggilan tersebut sehingga selalu tersipu malu dan tersenyu bahagia ketika Rasulullah memanggilnya.
17. Tidak Pernah Berlaku Kasar
Rasulullah dalam keadaan apapun walaupun itu dalam kondisi marah tidak pernah sekalipun berbuat ata menyampaikan kalimat yang kasar. Rasulullah selalu memuliakan istri istrinya dalam kondisi apapun, walaupun marah atau istrinya membuat kesalahan, Rasulullah selalu bersabar dan tetap berbuat baik. hal itu adalah bukti jelas bahwa Rasulullah adalah seorang suami yang paling mampu berbuat mulia kepada istrinya dan tak ada yang mampu seperti beliau di seluruh dunia ini.
Demikian artikel kali ini, semoga bisa lebih menyadarkan anda akan pentingnya menunjukan kasih sayang sehingga kehidupan rumah tangga dari hari ke hari selalu berlalu dan berkahir dengan indah. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.