Sebagai makhluk Allah Swt yang taat dan selalu menjalankan perintahnya, tentu saja tidak hanya berpangku tangan dengan melakukan doa secara terus menerus tanpa ada unsur usaha (bekerja keras) sedikitpun. Karena Allah berfirman dalam Al Qur’an.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar – Ra’d 13 : 11)
Nah sudah sewajarnya anda selalu berusaha dengan bekerja keras namun diimbangi dengan doa untuk mendapatkan rezeki yang barokah dalam upaya menghidupi keluarga. Niat baik saja yang sudah anda ucapkan untuk melakukan apa saja demi keluarga, Allah akan memberikan kebaikan, apalagi jika anda sudah benar – benar merealisasikan ucapan anda tersebut dengan bekerja keras dan selalu ikhlas menjalaninya. Baca juga mengenai ciri ciri laki laki sholeh menurut islam.
Pada artikel kali ini akan membahas mengenai keutamaan bekerja keras dalam Islam. Untuk mengetahuinya lebih dalam lagi, anda bisa ikut menyimak penjelasan di bawah ini :
1. Menafkahi Keluarga Ternyata Lebih Utama Dibandingkan Dengan Ibadah Sunnah
Hal ini dijelaskan di dalam hadist muslim yakni sebagai berikut :
“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen)” (HR. Muslim no. 995)
2. Keikhlasan yang Anda Utamakan Dalam Bekerja Akan Menghasilkan Pahala
“Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56)
3. Mengupayakan Nafkah Terbaik Bagi Keluarga Sama Halnya Seperti Anda Bersedekah
“Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah” (HR. Ahmad 4: 131. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
4. Harta yang Memang Sudah Dinafkahi Akan Mendapatkan Kebarokahan dan Gantinya
“Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.” Yang lain mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang pelit.” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
5. Keseriusan dan Kebenaran Nafkah yang Sudah Anda Usahakan Bagi Keluarga Akan Dimintai Pertanggung Jawaban
“Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin” (HR. Tirmidzi no. 1705. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
“Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin, apakah ia memperhatikan atau melalaikannya” (HR. Ibnu Hibban 10: 344. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
6. Mengutamakan Nafkah Bagi Keluarga Akan Terhindar Dari Siksa Neraka
Bermanfaat bagi orang lain memang tujuan dari kehidupan. Dengan anda mengutamakan nafkah kepada keluarga, anda akan terhindar dari siksa neraka, karena doa – doa baik yang dipanjatkan keluarga anda serta niat kuat yang anda terapkan. Baca juga mengenai siksa neraka bagi wanita.
“Selamatkanlah diri kalian dari neraka walau hanya melalui sedekah dengan sebelah kurma” (HR. Bukhari no. 1417)
“Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka” (HR. Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629).
“Barangsiapa mengeluarkan hartanya untuk keperluan kedua anak perempuannya, kedua saudara perempuannya atau kepada dua orang kerabat perempuannya dengan mengharap pahala dari Allah, lalu Allah mencukupi mereka dengan karunianya, maka amalan tersebut akan membentengi dirinya dari neraka” (HR. Ahmad 6: 293)
7. Menafkahi Keluarga Dengan Sungguh – Sungguh Merupakan Ladang Amal Bagi Anda
Semua doa baik yang dipanjatkan kepada Allah Swt demi kelancaran anda dalam mencari nafkah merupakan ladang amal bagi anda. Banyaknya anggota keluarga yang mendoakan anda inilah yang menjadi modal awal anda mendapatkan banyak kebaikan. Semakin banyak yang mendoakan, akan semakin berpeluang besar kebaikan – kebaikan datang kepada anda. Baca juga mengenai hukum istri menafkahi suami.
8. Bisa Mengetahui Makna Dari Kehidupan yang Sesungguhnya
Sebagian waktu yang diberikan Allah kepada hamban – Nya, sudah selayaknya digunakan dengan sebaik mungkin untuk hal – hal yang sifatnya positif dan juga bermanfaat untuk banyak orang. Dengan bekerja keras anda akan mengetahui arti sesungguhnya dari kehidupan di dunia yang singkat. Hidup adalah sebuah perjuangan, jadi anda wajib bekerja keras untuk mengubah kualitas hidup keluarga anda menjadi lebih baik lagi. Baca juga mengenai hukum menafkahi orang tua setelah menikah.
9. Bisa Menghargai Hasil yang Sudah Dicapai
Seberapa kecilpun hasil yang sudah didapatkan berkat usaha dan kerja keras selama ini, maka anda akan lebih menghargainya. Karena anda merasakan bagaimana susahnya memperjuangkan suatu hal. Jadi anda akan berpikir berulang kali saat akan menghambur – hamburkannya ke hal yang kurang bermanfaat. Berbeda jika hasil tersebut diperoleh dari pemberian, pasti rasa menghargainya tidak lebih besar dibandingkan menghargai hasil jerih payah sendiri. Baca juga mengenai hukum suami tidak menafkahi istri dalam islam.
10. Mengetahui Bagaimana Beratnya Perjuangan Orang Tua Untuk Menghidupi Keluarga
Setelah anda beranjak dewasa dan sudah mulai memasuki dunia kerja, pasti akan bisa berpikir bagaimana dulu perjuangan orang tua anda untuk menafkahi anak – anaknya. Anda akan lebih menghormati kedua orang tua karena merasakan sendiri bagaimana jerih payah saat bekerja.
Selanjutnya anda akan menyesali semua perilaku yang dulu pernah anda lakukan dan seringkali mungkin membuat orang tua menjadi terbebani. Misalnya saja saat anda banyak menuntut untuk dibelikan barang – barang yang anda inginkan. Pelajaran yang anda dapatkan di dunia kerja ini, akan sangat ampuh menjadi tamparan bagi anda kelak.
11. Bisa Menjaga Kehormatan dan Kemulian Diri Sendiri
Bayangkan saja apabila anda hanya berpangku tangan di rumah dan tidak mempunyai penghasilan. Pasti akan banyak orang yang meremehkan anda karena dianggap tidak berguna bagi keluarga. Image anda akan menjadi buruk. Hal ini biasanya terjadi saat anda memang hanya bisa bermalas – malasan dan tidak berupaya untuk memperjuangkan suatu hal seperti halnya pekerjaan.
“Apabila Rasulullah Saw melihat seseorang, kemudian merasa takjub, maka beliau bertanya, ‘Apakah ia bekerja? Jika orang-orang menjawab, “Tidak”; maka laki-laki akan jatuh hina di mata beliau Saw. Para sahabat kemudian bertanya, “Bagaimana seperti itu, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jika seorang mukmin tidak memiliki kerja (profesi), maka ia akan hidup dengan mengandalkan hutangnya.” (Kitab Al-Jaami’ juz 1/34)
12. Saat Bertemu Allah Kelak Wajah Akan Tampak Berseri – Seri
Wajah berseri – seri tidak hanya di dapatkan karena anda selalu menjaga diri dalam keadaan selalu berwudhu. Melainkan bisa diperoleh dengan cara bekerja keras dengan niatan untuk menafkahi dan menghidupi keluarga.
“Barangsiapa mencari kehidupan dunia yang halal dan baik, maka ia akan menjumpai Allah swt dengan muka berseri-seri bagaikan rembulan purnama.” (Muqaddimah Dustur, hal. 278)
13. Menutup Dosa – Dosa yang Pernah Dilakukan
“Di antara dosa-dosa, ada dosa yang tidak bisa ditutupi dengan puasa dan sholat.” Para sahabat bertanya, “Lantas, apa yang bisa menutupi dosa itu Ya Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Keseriusan dalam mencari rejeki.” (Muqaddimah Dustur, hal. 278)
14. Berpeluang Besar Doa yang Dipanjatkan Bisa Terkabul
“Barangsiapa mempunyai satu keinginan (yaitu kehidupan akherat), niscaya Allah akan mencukupkan kehidupan yang diinginkannya di dunia. Barangsiapa yang keinginannya bercabang-cabang, maka Allah tidak akan mempedulikan kebinasaannya di lembah manapun di dunia ini.” (HR. Hakim, Baihaqiy, dan Ibnu Majah)
15. Kehidupan Anda Menjadi Lebih Seimbang
Coba saja anda bayangkan jika hidup anda hanya diisi dengan bermalas – malasan saja, apakah hal tersebut bisa dikatakan seimbang? Keseimbangan itu bisa anda peroleh dengan mengisi hari – hari anda untuk melakukan hal hal yang bermanfaat dan sebagian waktunya bisa anda gunakan untuk beristirahat. Inilah yang bisa dikatakan sebagai hidup seimbang.
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk penghidupan.” (QS. An – Naba : 10-11)
16. Bisa Dikatakan Akan Sejajar Dengan Para Syuhada
“Pedagang yang amanah dan benar akan bersama dengan para syuhada di hari Kiamat nanti.” (HR Ibnu Majah dan Al Hakim)
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel kali ini yang membahas mengenai keutamaan bekerja keras dalam islam mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan referensi dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan baru. Sampai disini dulu ya, semoga artikel ini bisa bermanfaat. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.