Salah satu tanda kehidupan manusia adalah dengan adanya ujian yang diberikan oleh Allah Subhana hua ta’ala untuk menguji seberapa besar keimanan dan ketakwaan kita dalam menghadapi ujian tersebut. Selain itu, ujian-ujian yang kita hadapi juga akan menambah kedewasaan cara pikir dan cara bersikap kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga dari tiap-tiap tingkatan ujian yang kita hadapi tersebut akan membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. (Baca juga: Cinta Sejati Dalam Islam; Keutamaan Menjaga Lisan dalam Islam)
Semua orang mengetahui hal tersebut dan semua orang juga menyadari bahwa ujian dan masalah dalam hidup harus kita hadapi dengan bijak dan penuh dengan kesabaran, supaya dapat merasakan dan memetik hikmah serta menjadi pribadi yang lebih dewasa juga lebih beriman. Namun tidak semua orang mampu menerapkan kesabaran dalam setiap ujian dan masalah yang dihadapainya. Banyak orang yang justru lepas kendali saat menghadapi ujian dan malah kehilangan kesabaran bahkan mengambil solusi yang tidak diridhai oleh Allah. (Baca juga: Ciri-Ciri Wanita Penghuni Neraka; Doa Ketika Rindu Seseorang)
Karena sabar bukanlah perkara yang mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam masalah dan ujian yang harus kita hadapi. Karena sabar adalah mengenai bagaimana kita menahan atau bertahan, yakni menahan diri dari rasa gelisah, cemas, amarah, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari kekacauan yang mungkin terjadi dari berbagai sebab baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain.
Kemudian jika kita tidak dapat bersabar dalam menghadapi setiap masalah dalam kehidupan, maka hal buruknya tidak akan menimpa diri kita tapi juga banyak orang d sekitar kita yang mungkin tidak tahu-menahu tentang apa yang tengah kita hadapi. Seperti ketika kita kehilangan sabar saat sedang berkendara dan menunggu lampu merah, kemudian kita langsung menerobos lampu merah tersebut sedangkan dari arah lain ada kendaraan yang akan melintas maka hal tersebut bisa jadi kecelakaan dan membahayakan banyak nyawa di sekitar lampu merah tersebut. Hanya karena ketidak sabaran, hanya karena ketidak mampuan kita dalam menahan diri dari rasa serba ingin cepat.
Baca juga:
Sabar dalam agama Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Karena sabar adalah termasuk perilaku mulia yang sangat perlu untuk di lakukan oleh seluruh umat. Dengan sabar maslah yang kita hadapi jadi terasa lebih ringan, dengan sabar masalah yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan lebih efektif, dengan sabar masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan tanpa menyisakan rasa sakit hati atau menimbulkan rasa sakit hati lainnya, dengan sabar pula kita akan senantiasa menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan tentram tanpa merasa gelisah apalagi bermuram hati.
Sabar sendiri terbagi dalam tiga perkara di kehidupan sehari-hari, yang pertama adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah; kemudian yang kedua adalah sabar dalam menjauhi kemaksiatan; dan yang terakhir adalah sabar dalam menghadapi takdir Allah.
Yang dimaksud dengan sabar dalam ketaatan kepada Allah adalah bagaimana kita tetap menjaga kesabaran dalam menjalani kehidupan dan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas dan secara kontinu kemudian di niatkannya hanya untuk mendapatkan ridha Allah subhana hua ta’ala.
Dalam surat Yusuf ayat 53 Allah berfirman:
۞وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٥٣
Artinya:
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS Yusuf : 53).
Kemudian dalam hadis juga dijelaskan bahwa:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Kemudian yang dimaksud dengan sabar dalam menjauhi kemaksiatan adalah bagaimana kita diharuskan untuk menjaga kesabaran dan hawa nafsu untuk menghindari kemaksiatan. Abdullah bin Mas’ud radhiAllahu anhu berkata bahwa:
”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari).
Sedangkan maksud dari sabar dalam menghadapi takdir Allah adalah bagaimana kita menghadapi takdir Allah dengan sabar dan bijak. Takdir yang menimpa manusia bisa merupakan takdir yang menyenangkan dan takdir yang menyedihkan atau berupa musibah. Kedua perkara takdir tersebut harus hadapi dengan penuh rasa syukur dan rasa sabar.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).
Begitu pentingnya sabar dalam untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, Bahkan kata sabar ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an hingga mencapai sebanyak 74 kali. (Baca juga: Cara Menghilangkan Dendam dalam Islam; Ghibah yang Diperbolehkan dalam Islam)
Salah satunya adalah seperti dalam surat al-baqarah ayat 45, sebuah firman Allah mengenai perintah untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong utama bagi setiap masalah ataupun ujian yang tengah kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini berbunyi:
وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ ٤٥
Artinya:
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´. (Al-Baqarah : 45)
Kemudian dalam surat Thaahaa ayat 132 juga menjelaskan tentang perintah Allah subhana hua ta’ala akan kewajiban manusia untuk mendirikan shalat serta menerapkan kesabaran dalam mengerjakannya dan Allah akan memberi rezeki bahkan pertolongan kepada orang-orang yang bertaqwa. Allah berfirman:
وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسَۡٔلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ ١٣٢
Artinya:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaahaa:132).
(Baca juga: Hukum Mencium Kaki Ibu Dalam Islam; Cara Mensyukuri Nikmat Allah)
Keutamaan Sabar Dalam Islam
Selain telah tertuang dalam banyak surat-surat al-Qur’an yang secara khusus, dimana Allah memerintahkan langsung kepada umat untuk menerapkan sabar dalam setiap masalah yang dihadapi, perkara sabar juga memiliki banyak keutamaan dalam Islam baik keutamaan duniawi maupun keutamaan ukhrowi. Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan dari sifat sabar dalam agama Islam:
Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena itu siapapun orang yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran dalam menjalani kehidupannya akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah Subhana hua ta’ala. Allah akan senantiasa memelihara kesabaran, menjaga, melindungi, dan menolong mereka dari setiap hal apapun yang menimpa mereka. (Baca juga: Adab Bertamu dalam Islam; Cara Mendidik Anak Perempuan Menurut Islam)
Selain senantisa melindungi dan meridhai orang-orang yang bersabar, Allah juga akan memberikan sebuah apresiasi yang luar biasa berupa predikat taqwa dari Allah subhana hua ta’ala.
Baca juga:
Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah dari surat al-Qur’an Al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi:
۞لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَٰهَدُواْۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ ١٧٧
Artinya:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah : 177)
(Baca juga: Cara Mengatasi Galau dalam Islam; Sifat Orang yang Bertakwa)
Kemudian dalam surat Ali Imran ayat 125 yang berbunyi:
بَلَىٰٓۚ إِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأۡتُوكُم مِّن فَوۡرِهِمۡ هَٰذَا يُمۡدِدۡكُمۡ رَبُّكُم بِخَمۡسَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِينَ ١٢٥
Artinya:
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Ali Imran : 125)
(Baca juga: Murtad Dalam Islam; Hukum Berenang Saat Puasa)
Dalam surat az Zummar ayat 10 dijelaskan bahwa Allah subhana hua ta’ala senantiasa akan memberikan balasan luar biasa kepada mereka berupa pahala yang lebih baik dan tanpa batas, dimana pahala tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujiannya.
قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠
Artinya:
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az Zummar:10)
(Baca juga: Siksa Neraka Bagi Wanita dalam Islam; Pamer dalam Islam)
Kemudian dalam surat al Qashash ayat 80 juga menjelaskan hal serupa, yang berbunyi:
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗاۚ وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ ٨٠
artinya:
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. (QS Al Qashash:80)
(Baca juga: Cara Menjauhi Zina dalam Islam; Hikmah Kisah Cinta Fatimah Az Zahra)
Serta dalam surat an-Nahl ayat 96 yang berbunyi:
مَا عِندَكُمۡ يَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٖۗ وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٦
Artinya:
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. an-Nahl : 96).
(Baca juga: Keutamaan Menjenguk Orang Sakit; Hukum Mendengarkan Musik Dalam Islam)
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٥
Artinya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS Al Baqoroh:155).
(Baca juga: Wanita yang Dirindukan Surga dan Ciri-cirinya; Jatuh Cinta dalam Islam)
Kemuliaan bagi orang-orang sabar ini dituangkan dalam surat Asy Syura ayat 43
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ٤٣
Artinya:
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (QS Asy Syura:43).
(Baca juga: Patah Hati Dalam Islam ; Doa Menghadapi Orang Yang Membenci Kita)
Dalam surat Ibrahim ayat 5 dijelaskan bahwa hanya orang-orang yang mampu menerapkan kesabaranlah yang nantinya akan mampu memetik nikmat hikmat atau pelajaran yang bermanfaat dari masalah-masalah dan ujian hidup yang dihadapinya. Ayat ini berbunyi:
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مُوسَىٰ بَِٔايَٰتِنَآ أَنۡ أَخۡرِجۡ قَوۡمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَذَكِّرۡهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّكُلِّ صَبَّارٖ شَكُورٖ ٥
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah”. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyuku. (QS Ibrahim:5).
(Baca juga: Cinta dalam Diam Menurut Islam; Hukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam Islam)
Sesungguhnya kesabaran itu akan mendatangkan keberuntungan dan meminimalisir rasa takut dari ketakutan apapun serta sangat berpeluang untuk masuk surganya Allah bagi siapapun yang menerapkannya.
(baca juga: Hukum Istri Melawan Suami Menurut Islam; Hukum Wanita Memakai Parfum Menurut Islam)
Sifat sabar adalah salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin terlebih dalam hal agama. Hal ini dijelaskan dalam surat as-Sajdah ayat 24 yang berbunyi:
وَجَعَلۡنَا مِنۡهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا لَمَّا صَبَرُواْۖ وَكَانُواْ بَِٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ ٢٤
Artinya:
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS As-Sajdah:24)
(Baca juga: Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam; Cara Menghindari Pacaran)
Kesabaran sangat berhubungan dengan keimanan dan amal shalih seseorang, jika diibaratkan Kedudukannya kepala yang merupakan bagian terpenting untuk dimiliki oleh tubuh kita, maka tiada artinya jika keimanan kita tanpa adanya kesabaran dalam diri kita.
(Baca juga:Hukum Poligami Dalam Islam; Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak yang Sudah Menikah)
Dengan menerapkan kesabaran dalam setiap ujian hidup maka akan menjadikan kita manusia yang lebih peka terhadap apa-apa yang menjadi kekuasaan dan keagungan Allah sang pencipta seluruh alam ini. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 32-33 yang berbunyi:
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلۡجَوَارِ فِي ٱلۡبَحۡرِ كَٱلۡأَعۡلَٰمِ ٣٢ إِن يَشَأۡ يُسۡكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظۡلَلۡنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهۡرِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّكُلِّ صَبَّارٖ شَكُورٍ ٣٣
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur. (Asy-Syura : 32-33)
Baca juga:
Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dlam kehidupan, bahkan meskipun kita tengah menghadapi masalah maupun ujian dalam kehidupan. Karena setiap masalah dan ujian yang kita hadapi pasti akan mendatangkan hikmah dan kebaikan dalam diri dan kehidupan kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis:
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
(Baca juga: Keutamaan Shalat Istikharah ; Cara Menghilangkan Kesedihan Menurut Islam)
Seperti yang tertuang dalam pembahasan awal bahwa Allah menilai keimanan kita dari ujian-ujian yang diberikan kepada kita, apakah kita menghadapinya dengan sabar dan selalu melibatkan Allah atau bahkan sebaliknya, kehilangan kesabaran dan mengambil jalan yang salah.
(Baca juga: Tips Menjadi Istri Salehah; Perbedaan Ghibah dan Fitnah)
Keimanan yang tinggi di hadapan Allah adalah ia yang mampu menghadapi ujian dengan sabar sehingga Allah memberikan ia cobaan yang lebih keras, sedangkan jika keimanannya lemah maka Allah akan memberikan cobaan yang lebih ringan.
Hal ini dijelaskan dalam hadis, bahwa:
“Dari Sa’id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku pernah bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya ?. Beliau menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya.
(Baca juga: Pengertian Rindu dalam Islam; Hukum Pergaulan Bebas dalam Islam)
Apabila agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya juga berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun pada dirinya”. (hadis Ibnu Majah)
(Baca juga: Cara Menjadi Muslimah Yang Baik ; Hukum Khitbah dalam Islam)
Kemudian dalam surat Muhammad ayat 31 juga dijelaskan tentang bagaimana Allah akan menguji manusia-manusia yang berjihad dan bersabar. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبۡلُوَاْ أَخۡبَارَكُمۡ ٣١
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu (Q.S. Muhammad : 31)
Baca juga:
Demikianlah artikel mengenai keutamaan sabar dalam islam kali ini. Kesabaran adalah perkara yang tidak mudah namun menjanjikan kejayaan dan ketenteraman hati di dunia bahkan hingga di akhirat nanti. Oleh karena itu sabar sangat perlu untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
(Baca juga: Hikmah Silaturahmi; Cara Ampuh Menahan Nafsu di Bulan Ramadhan)
Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah khazanah keilmuan serta ketakwaan maupun keimanan kita semua khususnya dalam hal kesabaran karena sabar tidak hanya suatu perkara untuk menerima masalah maupun menahan di dari emosi yang kita rasakan saat menghadapi suatu masalah tapi juga perkara untuk lebih meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek baik dari segi keimanan, ketaqwaan, kedewasaan, dan lainnya.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…