Emosi merupakan perasaan yang lazim dimiliki oleh setiap manusia. Biasanya manusia dapat merasakan emosi karena dipengaruhi oleh suasana hati. Suasana hati yang sedang sedih, marah, dan gembira merupakan contoh dari macam-macam emosi.
Akan tetapi, emosi lebih diidentikkan dengan marah. Sebagai contoh, seseorang berkata, “Si fulan orangnya emosian, mudah marah. Kalian berhati-hatilah dengan dia.” Perkataan semacam itu tentu pernah kita dengar. Entah di jalan atau ketika kita sedang berkumpul bersama teman.
Baca juga:
Penting bagi kita untuk menjaga emosi. Karena emosi tentu akan mempengaruhi diri kita pribadi dan lingkungan sekitar. Ada beberapa manfaat ketika kita dapat menjaga emosi, yaitu:
Selain bermanfaat, menjaga emosi juga diperintahkan oleh Allah SWT.
“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy Syuura: 37)
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Bukhari)
Baca juga:
1. Membaca Ta’awudz
Hal pertama yang dilakukan dalam Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam adalah mengendalikan emosi. Emosi atau marah berasal dari hawa nafsu. Di mana hal tersebut adalah merupakan titik lemah manusia yang selalu diincar oleh syaitan. Oleh karena itu, sebaiknya kita segera meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd Ra, beliau menceritakan: Suatu hari saya duduk bersama Nabi Saw. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda:
“Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: “A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim,” marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Lisan dengan Diam
Ketika sedang emosi, hal yang paling sulit untuk dikendalikan adalah perkataan. Biasanya semakin banyak kata yang terucap saat emosi atau marah, maka semakin banyak pula kita menebar kebencian dan hal yang tidak baik yang keluar dari mulut. Oleh karena itu, apabila kita sudah mulai merasa emosi atau marah, sebaiknya kita lekas berdiam. Tutup mulut dan jaga lisan.
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw. bersabda:
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad).
3. Merubah Posisi
Ketika sedang emosi atau marah, maka sebaiknya mengambil posisi yang lebih rendah. Maksudnya adalah ketika kita emosi atau marah di saat sedang berdiri, maka hendaklah kita duduk untuk meredakan emosi tersebut. Jika kita marah pada saat posisi duduk, maka hendaklah kita berbaring. Dengan begitu kita akan sulit untuk bergerak atau melakukan perlawanan pada saat marah.
Dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw. menasehatkan: “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
4. Mengingat Keutamaan Menjaga Emosi
Ada berbagai macam manfaat atau keutamaan dalam menjaga emosi seperti yang telah disebutkan di atas. Jadikanlah pacuan untuk meredakan emosi atau amarah. Ingat selalu apa saja yang akan kita dapatkan ketika berhasil menahan emosi. Rayuan untuk menjaga emosi juga disampaikan dalam hadist.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi)
5. Mengingat Akibat dari Emosi
Selain mengingat manfaat dari menjaga emosi, sebaiknya juga ingatlah akibat dari emosi tersebut. Ada beberapa akibat yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya: terjadi perselisihan atau pertengkaran, hubungan menjadi tidak baik, timbul rasa dendam, sulit untuk bergaul, tidak memiliki teman, dsb.
6. Berwudhu
Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam yang ampuh adalah dengan berwudhu. Sesungguhnya marah itu adalah bersumber dari syaitan. Mereka menggoda dan menjerumuskan kita dengan kemarahan. Syaitan terbuat dari api, sedangkan api akan padam dengan air. Maka ketika sedang emosi atau marah, hendaklah berwudhu untuk meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Baca juga:
Baca juga:
7. Mandi
Sama halnya dengan berwudhu, mandi juga dapat meredam emosi atau marah. Karena emosi atau marah itu bersumber dari syaitan, maka mandi juga dapat meredam emosi tersebut.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
“Marah itu dari syaitan, syaitan dari api, dan air bisa memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.” (HR. Abu Nuaim)
8. Membaca Istighfar
Amalan istighfar dapat menenangkan hati dan pikiran sebagai alternatif Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam. Karena sejatinya beristighfar itu adalah meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat. Dengan begitu, hati dan pikiran akan lebih lega dan jiwa tenang ketika ada sesuatu yang mengganggu ataupun membuat emosi dan marah.
9. Berdzikir
Berdzikir merupakan amalan yang sangat dianjurkan kepada umat islam untuk dikerjakan kapanpun. Berdzikir tidak memandang waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, berdzikir ketika sedang emosi atau marah dapat membuat hati menjadi tenang. Dengan hati yang tenang, maka emosi pun dapat dikendalikan.
10. Membaca Al Qur’an
Al Qur’an merupakan kitab suci yang sangat istimewa. Al Qur’an juga memiliki beberapa nama layaknya Asmaul Husna bagi Allah. Salah satu nama lain dari Al Qur’an adalah Asy Syifa yang artinya obat penyembuh. Sesungguhnya emosi atau marah merupakan penyakit hati. Adapun obat dari penyakit hati adalah Al Qur’an. Dengan membaca Al Qur’an, hati yang panas akan menjadi sejuk dan dapat membuat pikiran dan hati menjadi tentram.
11. Shalat Sunnah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu cara untuk mengendalikan emosi adalah dengan berwudhu. Sebagimana syarat sah dalam shalat, apabila sebelum melakukan shalat diwajibkan untuk berwudhu.
Dari berwudhu saja kita sudah dapat mengendalikan emosi, terlebih kita melakukan shalat, maka hati dan perasaan akan menjadi lebih tenang. Shalat sunnah dapat dilakukan kapan saja, maka sangat cocok dilakukan ketika sedang emosi atau marah. Selain itu, di dalam shalat terdapat doa-doa dan ayat-ayat Al Qur’an. Maka lengkap sudah semua yang kita butuhkan untuk mengendalikan emosi.
Baca juga:
12. Berpuasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah dapat mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa emosi atau marah adalah merupakan salah satu bagian dari hawa nafsu tersebut. Sehingga dengan begitu kita akan mudah mengendalikan emosi atau amarah di dalam diri.
13. Memaafkan
Saling memaafkan adalah salah satu hal terindah dalam hidup ini. Dengan saling memaafkan, suasana hati akan menjadi tenang, perasaan dendam pun tidak akan datang dan hidup pun akan menjadi damai dan harmonis. Tidak akan terjadi perselisihan atau perkelahian atau bahkan peperangan jika kita saling memaafkan.
Emosi atau marah juga dapat seketika redam ketika kita saling memaafkan. Oleh karena itu, apabila ketika kita sedang emosi atau marah kepada seseorang, maka hendaklah segera saling memaafkan. Sehingga emosi tersebut dapat terhenti.
Allah SWT. berfirman:
“Dan jika mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy-Syuura: 37)
14. Introspeksi Diri atau Tafakur
Bertafakur atau introspeksi diri berarti merenungkan setiap perbuatan dan perkataan yang telah kita lakukan. Apakah setiap perbuatan dan perkataan kita telah benar dan tidak menyinggung perasaan orang lain, atau sebaliknya. Salah satu manfaat bertafakur adalah dapat membentengi diri dari perilaku yang berlebihan terhadap sesuatu, misal marah.
15. Berpikir Positif
Selalu berpikir positif dalam menghadapi persoalan dan masalah menjadikan pikiran kita tenang. Selain pikiran tenang, dengan berpikir positif juga berarti kita mudah memaklumi dan mengambil hikmahnya, baik perkataan ataupun perbuatan orang lain.
Dengan emosi yang terjaga diharapkan kita dapat hidup bahagia dalam islam, menjalankan hidup sesuai akhlak dalam islam, dan memiliki jiwa yang tenang dalam islam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…