7 Cara Menghadapi Orang Munafik dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Munafik dalam Islam sama berbahayanya dengan orang kafir. Terkadang mereka bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan orang kafir. Berkedok Islam namun jauh dari kata mukmin sejati. Kaum munafik tak hanya ada di jaman Rasul, bahkan di jaman sekarang orang munafik jauh lebih banyak dan lebih terang-terangan.

Sering kali kita menghadapi orang munafik dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara kita berhadapan dengan orang yang seperti ini? Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang menghadapi orang munafik:

1. Nasehati dengan lembut

Mulailah dengan bersikap lembut pada mereka. Jika ingin memberikan nasehat, maka nasehati dengan baik dan penuh ketulusan. Dengan begini, kita juga menunjukkan betapa Islam itu penuh dengan kasih sayang dalam saling mengingatkan. Hal ini sesuai dengan surah Al A’raf ayat 199,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

2. Gunakan ayat Al Quran

Untuk menasehati orang munafik, sebaiknya gunakan ayat Allah. Jangan menghadapi orang munafik hanya berdasarkan logika saja karena hati mereka sudah sangat keras.

{ بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا} [النساء: 138، 139]

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah [An Nisa”,138-139]

Baca juga:

3. Bicara sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka

Beberapa orang mungkin tidak mendapatkan pendidikan atau ilmu yang baik sehingga sulit untuk menerima kebenaran. Maka dekatilah dengan tingkatan yang sesuai dengan pengetahuan mereka. Gunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh mereka. Rasul bersabda, “Kami diperintah supaya berbicara kepada manusia menurut kadar akal mereka masing-masing”. (HR. Muslim).

4. Tetap bersikap adil

Jika berhadapan dengan orang munafik yang mengadukan masalahnya pada kita, hendaklah tetap berlaku adil sebagaimana memperlakukan mukmin lainnya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda,

“Sesungguhnya, kalian mengadukan perkara kepadaku, yang mungkin saja sebagian di antara kalian lebih pandai ber-hujjah daripada yang lain sehingga aku memutuskan perkaranya berdasarkan apa yang aku dengar. Karenanya, siapa yang mendapatkan keputusan dariku dengan kuberikan sesuatu yang sebenarnya menjadi hak saudaranya, hendaklah ia mengambilnya, karena hal itu hanyalah segenggam dari api neraka.”

5. Sabar

Hal yang paling penting dalam menghadapi orang munafik adalah bersabar. Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dalam hati selain sabar. Allah berfirman,

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]

Baca juga:

نَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]

6. Menahan diri

Orang munafik adalah orang yang selalu berusaha mengajak kita mengikuti kemunafikan mereka dengan tetap bertopengkan ‘Islam’. Mereka akan terlihat begitu indah di mata kita, sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Al Quran,

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ –

Dan apabila engkau melihat mereka, penampilan mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau (terpukau dan suka untuk) mendengarkan tutur katanya. [Qs. Al Munaafiquun : 4]

Hal inilah yang harus bisa kita hindari. Kekaguman pada mereka harus bisa kita tahan. Sadari bahwa mereka hanya orang munafik yang telah dijanjikan tempatnya di neraka oleh Allah SWT. Keindahan yang mereka tunjukkan hanya kebohongan belakan, sama seperti setiap perkataan yang mereka katakan.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula). [Qs. An Nuur : 11]

Baca juga:

7. Keras

Jika orang munafik tersebut telah membuat kerusakan dan sangat sulit dinasehati dengan baik, maka nasehatilah dengan keras. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ‌ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ‌

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (QS. al-Taubah [9]: 73).

Mengapa akhirnya harus bersikap keras? Hal ini dikarenakan munafik jauh lebih berbahaya dibandingkan kafir. Menghadapi musuh yang nyata jauh lebih mudah dibandingkan dengan musuh dalam selimut. Allah berfirman, “Orang-orang munafik laki-Iaki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang Iain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangannya. Mereka telah Iupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 67)

Baca juga:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُودٍ، أَن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ ، وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ ، يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ، وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإِيمَانِ ، حَبَّةُ خَرْدَلٍ

Abdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah kepada suatu umat sebelumku melainkan dari umatnya itu terdapat orang-orang yang menjadi pengikut setia (hawariyyun) dan sahabatnya yang mereka mengambil sunnahnya dan mentaati perintahnya. kemudian datang setelah mereka orang-orang yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan tangannya, maka ia seorang mukmin. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan lisannya maka ia seorang mukmin. Dan barangsiapa yang memerangi mereka dengan hatinya, ia juga seorang mukmin. Selain itu, maka tidak ada keimanan sebesar biji sawipun”. (HR. Muslim).

Itulah beberapa cara menghadapi orang munafik. Islam memperbolehkan kita untuk memerangi orang munafik sebagai bagian dari jihad. Semoga kita dijauhkan dari golongan orang munafik dan berada dalam barisan orang sholeh. Aamiin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn