12 Hak Muslim Terhadap Muslim Lainnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Islam merupakan agama yang telah mengatur etika pergaulan antara sesama manusia baik untuk sesama muslim ataupun dengan sesama non muslim. Di dalam etika pergaulan, ajaran Islam sudah secara detail memberikan pengajaran tentang hak dan juga kewajiban yang harus dilakukan antara sesama muslim. Aturan yang ada dalam Islam memang lebih terperinci dan lebih memperhatikan fitrah dalam sebuah masyarakat dari sisi baik yang akan didapatkan dengan menjalankan etika tersebut. Berikut ini, akan kami berikan penjelasan tentang hak muslim terhadap muslim lainnya yang harus dilakukan di tengah hidup bermasyarakat supaya bisa tercipta hubungan yang harmonis diantara sesama umat muslim.

Artikel terkait:

  1. Memenuhi Undangan

Apabila ada sesama muslim yang mengundang anda untuk datang ke acara makan atau acara lainnya, maka hak yang harus dilakukan antara sesama muslim adalah untuk memenuhi undangan tersebut. Memenuhi sebuah undangan adalah sunnah mu’akkadah yang bisa menarik hati bagi orang yang mengundang dan juga menimbulkan cinta serta kasih sayang. Terkecuali dalam hal ini adalah tentang undangan pernikahan. Undangan pernikahan merupakan hal yang wajib dengan syarat yang sudah dikenal.

“Dan siapa yang tidak memenuhi (undangannya) maka dia telah maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Hadits diatas menjelaskan jika seseorang mengundang anda maka penuhilah undangan tersebut termasuk dalam memberikan pertolongan yang sedang dibutuhkan orang tersebut.

“Setiap mu’min satu sama lainnya bagaikan bangunan yang saling menopang” (HR. Bukhori dan Muslim).

  1. Mengucapkan Salam

Mengucapkan atau memberi salam yaitu Assalamu’alaikum, semoga Anda berada dalam keselamatan juga merupakan sunnah yang amat disarankan sebab ini merupakan cara untuk menumbuhkan rasa cinta dan juga kedekatan diantara sesama muslim.

Hal ini juga selaras dengan yang diajarkan Rasulullah SAW, “Demi Allah tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan rasa cinta di antara kalian?, Sebarkan salam di antara kalian” (HR. Muslim).

Rasulullah SAW selalu memulai salam saat Beliau bertemu dengan siapapun bahkan saat ia bertemu dengan anak-anak, Ia juga memulai untuk memberikan salam.

baca juga:

  1. Memberikan Nasehat

Hak sesama muslim selanjutnya adalah memberi nasihat, yaitu apabila ada seseorang yang datang dan meminta nasihat pada anda untuk sebuah masalah yang sedang dialaminya, maka berikan nasihat sebab ini termasuk dalam agama.

Hal ini juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW, “Agama adalah nasihat: Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada para pemimpin kaum muslimin serta rakyat pada umumnya.” (HR. Muslim).

Apabila seseorang datang dan tidak meminta nasihat, akan tetapi terdapat bahaya atau perbuatan dosa yang sudah dilakukan orang tersebut, maka nasihati juga perbuatan tersebut meski tidak diarahnya padanya, sebab hal ini masuk dalam menghilangkan bahaya serta kemunkaran dari kaum muslim.

Namun, jika tidak ada bahaya serta dosa pada orang itu dan ia melihat hal lain selain nasihat bisa lebih bermanfaat, maka ini tidak harus dilakukan kecuali ia meminta nasihat maka wajib untuk memberikan nasihat pada orang tersebut.

Artikel terkait:

  1. Menjawab Hamdalah Saat Bersin

Menjawab Hamdalah saat bersin yakni Yarhamukallah merupakan bentuk rasa syukur dengan memuji Allah disaat bersin. Apabila orang tersebut bersin dan tidak berucap hamdalah, maka ia juga tidak berhak memberikan ucapan itu dan inilah balasan bagi seseorang yang sedang bersin namun tidak berucap hamdalah.

Menjawab orang bersin yang berucap hamdalah adalah wajib hukumnya dan juga wajib untuk menjawab dengan mengucapkan Yarhamukallah dengan ucapan Yarhamukallah  wa yuslih balakum. Jika orang tersebut bersin secara terus menerus lebih dari tiga kali, maka pada bersin yang keempat ucapkan Aafakallah [semoga Allah menyembuhkanmu] sebagai pengganti dari ucapan Yarhamukallah.

  1. Mengantar Jenazah

Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya yang juga mengandung pahala besar adalah mengantarkan jenazah.

“Siapa yang mengantarkan jenazah hingga menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath, dan siapa yang mengantarkannya hingga dimakamkan maka baginya pahala dua qhirath”, beliau ditanya: “Apakah yang dimaksud qhirath ?”, beliau menjawab: “Bagaikan dua gunung yang besar“ (HR. Bukhori dan Muslim).

  1. Menjenguk Orang Sakit

Membesuk orang sakit adalah hak dan kewajiban saudaranya yang seiman khususnya apabila yang sedang sakit tersebut masih merupakan kerabat, tetangga atau teman. Untuk cara membesuknya, bergantung dari orang yang sedang sakit dan juga jenis penyakitnya, sebab kondisi tertentu terkadang menuntut orang tersebut untuk lebih sering dijenguk untuk memperhatikan keadaannya.

Menjenguk orang sakit adalah hal yang disunnahkan sekaligus menanyakan keadaan dan mendoakan sekaligus memberikan penghiburan serta harapan sebab ini akan mendatangkan kesehatan serta kesembuhan bagi orang yang sedang sakit tersebut.

baca juga:

  1. Tidak Saling Membenci

Hak antara sesama musim lainnya adalah untuk tidak saling mendengki antara sesama muslim, memendam perasaan dendam pada sesama muslim atau pun berprasangka buruk pada sesama muslim.

  1. Mengharapkan Sesuatu Yang Baik

Sesama muslim juga harus selalu mengharapkan segala sesuatu yang baik bagi sesama muslim lainnya seperti yang diharapkan untuk diri sendiri. Selain itu, hak muslim juga untuk membenci segala sesuatu yang tidak baik bagi mereka seperti juga membenci hal tidak baik tersebut untuk diri sendiri.

Artikel terkait:

  1. Membantu Saat Teraniaya

Antara muslim dan muslim lainnya juga harus saling membantu apabila ada saudara sesama muslim yang sedang dianiaya. Sudah menjadi hak muslim untuk menolong sesama muslim yang sedang teraniaya dan berada dalam situasi yang membuat dirinya lemah.

Hal ini juga sejalan dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Bantulah saudaramu apabila ia menjadi orang yang menganiaya atau orang yang teraniaya”. Seorang sahabat bertanya: Kita memang membantunya jika ia menjadi orang yang teraniaya, tetapi bagaimana pula boleh kita membantunya, jika ia menjadi orang yang menganiaya? Jawab Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam: Kita melarangnya dari menganiaya orang lain itulah berarti kita membantunya.”

  1. Tidak Saling Mencaci dan Mendengki

Hak sesama muslim lainnya adalah untuk tidak saling mencaci dan mendengki antara sesama muslim. Selain itu, tidak juga untuk saling bersaing dalam urusan tawar menawar apabila sedang berhajat atau hendak membeli sesuatu.

Hal ini juga sejalan dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah kamu dengki-mendengki, jangan bersaingan dalam tawar-menawar (sedang kamu tiada berhajat untuk membeli), jangan bermusuh-musuhan, dan jangan seseorang kamu menambah harga atas sesuatu barang yang telah dibeli oleh setengah kamu, dan jadilah kamu sekalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain, tidak boleh menganiayanya, atau merendahkan kedudukannya, menghinanya, atau mendustakannya. Taqwa berada di sini, sambil baginda mengisyaratkan ke dadanya (disebutkannya tiga kali). Memadailah seorang manusia itu dikira telah berbuat jahat dengan menghina seorang saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim yang lain, haram darahnya dan hartanya dan kehormatan dinnya.”

  1. Membantu Dalam Kesusahan

Sesama muslim juga memiliki hak untuk melepaskan seorang muslim yang lain dari kesusahan yang berhubungan dengan duniawi. Dengan melakukan hal ini, maka niscaya Allah juga akan melepaskan kita dari kesusahan yang akan dirasakan pada hari kiamat nanti.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa melepaskan seorang Muslim suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskannya suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan Hari Kiamat. Barang siapa yang meringankan suatu kesempitan seorang, niscaya Allah akan meringankan kesempitannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup (keaiban) seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup (keaiban)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa bersedia untuk membantu hambaNya, selama hamba itu senantiasa bersedia untuk membantu saudaranya.”

Artikel terkait:

  1. Mengambil Berat Urusan Muslim Lain

Antar umat muslim juga memiliki hak untuk mengambil berat berhubungan dengan keperluan saudara sesama muslim supaya nantinya Allah juga akan mengambil berat terhadap segala sesuatu yang diperlukan.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa senantiasa mengambil berat tentang keperluan saudaranya, niscaya Allah senantiasa mengambil berat terhadap keperluannya”. Sabda-Nya lagi, “Barang siapa tiada mengambil berat terhadap urusan kaum Muslimin, maka dia bukanlah dari golongan mereka sendiri.”

Selain keduabelas hak muslim terhadap muslim lainnya, masih banyak lagi hak muslim lainnya. Apabila seseorang berusaha untuk mewujudkan sikap ukhuwwah pada saudaranya, maka ia juga akan berusaha untuk mendatangkan kebaikan pada semua saudaranya sekaligus menjauh dari segala perbuatan yang menyakitinya dan inilah indahnya Islam yang sangat mengesankan kaum muslim. Ini membuktikan betapa agungnya etika agama Islam dalam urusan mengikat persatuan dan juga keimanan yang bisa dijadikan sarana dalam saling mencintai antara satu pribadi muslim dengan muslim yang lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn