Dosa secara umum dalam islam ialah perbuatan yang melanggar perintah Allah dan RasulNya. Sebagaimana telah ditetapkan perilaku untuk ditaati, dan pelaku yang berdosa diberikan sanksi (uqubat) baik di dunia maupun di akhirat.
Dosa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, untuk itu dalam islam ada Dosa Besar. Namun demikian, secara umum tetap melakukan larangannya. Jenis dosa yang dilakukan ini oleh manusia, jin, dan syetan.
Berdasarkan tempatnya, dosa terbagi menjadi dua jenis, yaitu zahir (pada anggota tubuh) dan batin (tersimpan di dalam hati). Berdasarkan sasarannya, dosa terbagi menjadi dua kategori, yaitu yang berkaitan dengan hak Allah dan yang berhubungan dengan hak makhluk-Nya.
Dosa-dosa juga terbagi menjadi empat bagian, yaitu dosa malakiyyah, dosa syaithâniyyah, dosa sabu’iyyah, dan dosa bahîmiyyah. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
Dosa malakiyyah adalah perilaku orang yang mengadopsi sifat-sifat ketuhanan yang tidak seharusnya disandang oleh seorang hamba. Seperti bersikap sombong, meninggikan diri, merasa agung, berperilaku angkuh, suka memaksa, memperbudak hamba Allah, dan lain sebagainya.
Termasuk kedalam kategori dosa ini adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah SWT. Dosa dari sifat syirik ini ada dua, yaitu syirik dalam asma (nama-nama) dan sifat-sifat Allah serta menyatakan bahwa ada tuhan selain-Nya.
Kedua, syirik yang bisa jadi menyebabkan seseorang masuk ke dalam Neraka, yakni syirik dalam berinteraksi dengan-Nya. Akibatnya perilaku ini dapat menghapus nilai amalan yang ia lakukan dengan mempersekutukan Allah SWT.
Kategori dosa malakiyyah ini adalah jenis dosa besar. Termasuk di dalamnya berbicara tentang Allah tanpa berbekal ilmu apa-apa.
Orang yang melakukan dosa ini berusaha untuk merenggut kedudukan kekuasaan Allah SWT. Dosa ini termasuk dosa besar yang membuat segala amal baik apapun yang dilakukan oleh orang tersebut tidak akan bernilai dengan keberadaannya. Ketahui hukum menganggap remeh dosa.
Adapun selanjutnya adalah dosa syaithâniyyah adalah menyerupai Syetan dalam sifat-sifat seperti iri, dengki, menipu, jahat, sakit hati, menyuruh orang untuk mendurhakai Allah SWT, menyuruh orang lain tidak mentaati Allah. Dosa kategori dosa ini ada pada urutan kedua setelah dosa malakiyyah, namun nilai bahaya dari dosa syaithaniyyah lebih rendah.
Sedangkan dosa sabu’iyyah (kebuasan) adalah dosa dengan menindas orang yang lemah, melakukan permusuhan, marah, menumpahkan darah, serta menindas orang-orang yang tidak mampu. Dosa ini melahirkan beragam tindakan penyiksaan, kedzaliman, dan permusuhan kepada manusia. Simak dosa yang berulang dalam Islam.
Dosa bahimiyyah (kebinatangan) adalah dosa yang berupa ketamakan dan ambisi dalam melampiaskan syahwat. Dosa ini seperti munculnya perilaku zina, memakan harta anak yatim, mengumpat, mengeluh, bersikap pelit. Pahami juga amalan dzikir penghapus dosa.
Dan kategori dosa ini dapat menggiring seseorang untuk melakukan dosa kepada dosa sabu’iyyah dan syaithaniyyah. Lalu berupaya membuat sekutu bagiNya dan keesaanNya, berusaha merenggut sifat ketuhanan Allah SWT. Simak dosa yang tidak disengaja dalam Islam.
Al-Quran, Sunnah serta ijmak para shahabat, tabi’in, dan para ulama sesudah mereka telah menetapkan bahwa dosa terbagi dua yaitu dosa besar dan dosa kecil. Allah SWT berfirman (yang artinya):
“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kalian dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian (dosa-dosa kalian yang kecil)” [QS. An-Nisâ’:31].
“(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil” [QS. An-Najm: 32].
Dalam sebuah hadits shahîh, Nabi SAW bersabda: “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang dilakukan di sela-selanya, jika dosa-dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim].
Amal-amal penghapus dosa sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas terbagi atas tiga tingkatan yaitu:
Pertama, amalan yang tidak mampu menghapus dosa-dosa kecil, karena lemah dan kurangnya keihlasan bagi seseorang dalam menjalankannya. Melakukan amalan seperti ini ibaratkan seperti seseorang tidak mampu melawan penyakitnya, namun dengan amalan kecil yang bisa menghapus dosa obat amalan-amalan penghapus dosa ini, pelaku mampu melakukannya dengan syarat sungguh-sungguh dan ikhlas.
Kedua, amalan yang mampu menghapus dosa-dosa kecil tapi juga mampu memiliki kekuatan untuk menghapus sebagian dosa-dosa besar. Renungkanlah pada hadits ini, karena sangat bermanfaat.
Dalam sebuah hadits shahîh, Nab SAW bersabda, “Maukah kalian aku beritahu dosa yang paling besar?” Kemudian para shahabat menjawab, ” Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah, mendurhakai orang tua, dan memberikan kesaksian palsu.“
Dalam hadits shahîh lainnya, beliau bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan (yaitu dosa-dosa besar).” Para sahabat berkata, “Apa itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan perang, menuduh (berzina) wanita baik-baik yang beriman.“
Dalam hadits shahîh juga disebutkan bahwa suatu ketika, Rasulullah ditanya tentang dosa apa yang paling besar di sisi Allah. Beliau menjawab, “Dosa paling besar adalah bahwa engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dia yang telah menciptakanmu.” kemudian penanya berkata, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.” lalu penanya kembali berkata, “Lalu apa lagi?” Beliau bersabda, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.“
Kemudian Allah menurunkan ayat yang menguatkan hal ini “…dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina…” [QS. Al-Furqân: 68]
Demikianlah informasi jenis dosa dalam islam yang sudah dibahas, semoga kita semua selalu terhindar dan menjauhi segala laranganNya.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…