5 Larangan Dalam Islam Saat Gerhana Bulan dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada posisi di antara matahari dan bumi. Bumi akan menutup cahaya matahari yang akan mencapai bulan. Sehingga, ini membuat bulan terlihat kemerahan. Gerhana bulan terjadi saat bumi dan bulan berada pada satu garis yang sama.

Dalam dunia astronomi, gerhana bulan sudah terjadi secara teratur dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditujukan oleh astronom. Dalam Islam, gerhana bulan disebut sebagai “khusuf”. Gerhana bulan di anggap sebagai tanda kebesaran dari Allah SWT. Selama gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan ibadah.

Dalam Islam, gerhana bulan di anggap sebagai waktu yang baik dalam kita memperbanyak amal ibadah. Selain itu, gerhana bulan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Ada beberapa Amalan Saat Terjadi Gerhana Bulan yang umat Islam biasa lakukan saat terjadi gerhana bulan.

  • Melakukan shalat gerhana,
  • Melakukan takbir dan doa,
  • Memberi sedekah, dan
  • Menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat.

Dari yang sudah diketahui mengenai fenomena gerhana bulan, sudah menjadi waktu terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah. Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan selama peristiwa itu terjadi.

  • Memperdalam pemahaman kebesaran Allah SWT,
  • Memperbanyak amal ibadah,
  • Memihin ampun dan rahmat Allah SWT,
  • Meningkatkan spiritualitas kepada Allah SWT, dan

Perlu diketahui bahwa kelima larangan ini tidak bersifat tetap, dan bisa berubah seiring waktu bagi masyarakat itu sendiri. Larangan dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan etika. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan dan kebaikan manusia dari segala bentuk kemudaratan. Adapun contoh dari larangan saat gerhana bulan yang ditetapkan dalam Islam.

1. Larangan Berbohong

Sebagaimana kita ketahui bahwa Islam melarang untuk berbohong. Islam melakukan kebohongan dan menyiksa orang lain adalah dosa. Sebagaimana dalam dalil berikut ini dijelaskan bahwa :

اِنَّمَا يَفۡتَرِى الۡـكَذِبَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ‌ۚ وَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡكٰذِبُوۡنَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.”

عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

Dari Abu Wail dari Abdullah ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: “Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong.

Dan hendaklah kalian jujur, sebab jujur menggiring kepada kebaikan, dan kebaikan akan menggiring kepada surga. Dan sungguh, jika seseorang berlaku jujur dan terbiasa dalam kejujuran hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai orang yang jujur.”

2. Larangan Meminum yang Memabukkan

Allah mengingatkan kepada kita umat muslim “maka jauhilah perbuatan itu agar kamu beruntung.”. Jika kita sebagai manusia ingin selamat dunia dan akhirat, maka jauhilah minuman keras dan perjudian yang akan merugikan diri kita sendiri.

Allah SWT telah berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 90 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. “ (QS. Al-Maidah ayat 90).

3. Larangan Pergaulan Bebas dan Zina dalam Islam

Allah SWT melarang umat muslim untuk menjauhkan zina dan pergaulan bebas. Contoh larangan pergaulan bebas dan zina adalah melakukan bentuk hubungan di luar nikah yang sah. Sebagaimana dalam dalil berikut ini dijelaskan bahwa :

لِأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمَخِيْطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ

Artinya: Sesungguhnya andai kepala seseorang ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal atau bukan mahram [H.R Ath Tabrani]

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” [QS. Al Isra ayat 32].

Lihatlah perbuatan zina yang dipandang sebagai perbuatan yang buruk, karena banyak sekali kerugian bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.

4. Larangan Mencuri

Dosa Mencuri dalam Islam seperti melakukan pencurian yang sifatnya mengambil hak milik orang lain tanpa izin.

Larangan mencuri dijelaskan dalam Alquran, Surat Al Baqarah ayat 188, yang berbunyi :

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Artinya: Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa perbuatan mencuri digolongkan sebagai dosa besar. Setiap perbuatan yang termasuk dosa akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.

5. Larangan Berbuat Dzalim

Sebagai umat muslim diharapkan untuk tidak dzalim kepada diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan sekitar. Sebagaimana dalam hadits HR Muslim berikut :

اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ

“Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak! Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan.” (HR Muslim)

Semua larangan dalam Islam memiliki tujuan yang baik supaya bisa melindungi manusia dari segala bentuk kemudaratan dan bisa membimbing kita menuju kesuksesan berkehidupan dunia dan akhirat. Meskipun tidak ada larangan khusus selama gerhana bulan terjadi, akan lebih baik jika tetap mengikuti aturan yang sudah berlaku.

Doa saat gerhana bulan

Saat gerhana bulan terjadi, ada beberapa doa yang disunahkan untuk dilakukan, antara lain:

  • Doa ketika terjadinya gerhana bulan:

“Allahumma inna nastagfiruka wa nasta’inuka wa nu’minu bika wa natawakkalu ‘alaika wa nuthni ‘alayka al-khayra kulluhu, taqabbal minna innaka anta al-sami’u al-‘alimu.”

Artinya: “Ya Allah, kami memohon perlindungan dan memohon ampunan kepada-Mu, kami beriman kepada-Mu dan kami tawakal kepada-Mu serta memuji-Mu atas semua kebaikan. Terima doa kami, karena Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Itulah Doa Saat Gerhana dan Artinya

  • Doa ketika bulan sedang dalam keadaan tergelap:

“Allahuma kshif ‘anh al-ghummah wa al-wahn, Allahmma innaka ‘ala kulli shay’in qadir.”

Artinya: “Ya  Allah, hilangkan kegelapan dari bulan dan kelemahan yang menyertainya. Ya Allah, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

  • Doa ketika bulan sudah terlihat kembali:

“Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni wal iman, was salamati wal islam, wat tawfiq lima tuhibbu wa tardhaa, Rabbi wa Rabbukallah.”

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kedatangan bulan ini atas kami dengan keselamatan, keimanan, kesejahteraan, keislaman, dan kemampuan untuk berbuat sesuai dengan apa yang Engkau sukai dan ridhai. Ya Tuhanku dan Tuhannya sekalian alam.”

Fenomena alam yang selalu terjadi merupakan bagian dari ciptaan Allah SWT. Setiap fenomena alam yang terjadi memiliki tujuan tertent. Pastinya memiliki arti baik bagi seluruh makhluk yang ada di dunia ini.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengungkapkan bahwa Dia menciptakan alam semesta dengan tujuan untuk dijadikan bukti kebesaran-Nya, kekuasaan-Nya, dan kasih sayang-Nya kepada manusia. Fenomena alam yang selalu terjadi dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran bagi manusia.

Terlebih saat terjadi perubahan dalam hidup layaknya pergantian musim, itu bisa menjadi sebuah pertanyaaan bagaimana kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Dalam Islam, gerhana bulan merupakan fenomena alam yang memiliki makna penting dengan amalan tertentu. Namun, tidak ada larangan khusus bagi umat Islam selama gerhana bulan terjadi. Lain dari situ, ada beberapa keyakinan yang berkembang selama gerhana bulan, seperti:

  • Tidak boleh mengucapkan kata-kata yang tidak pantas,
  • Tidak boleh makan atau minum selama gerhana bulan berlangsung,
  • Tidak boleh melakukan hubungan suami-istri,
  • Tidak boleh melakukan pekerjaan yang tidak penting, dan
  • Tidak boleh tidur saat gerhana bulan berlangsung.

Dampak positif terjadinya gerhana bagi manusia

Ada beberapa dampak baik yang bisa dilakukan oleh umat Islam saat terjadi fenomena alam, diantaranya:

  • Menunjukkan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama umat manusia, terutama yang terkena dampak bencana.
  • Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT, dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari bencana yang terjadi.
  • Menunjukkan solidaritas dan persatuan di antara sesama umat Islam.
  • Membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat non-Muslim.
  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya persiapan dan mitigasi bencana.

Dengan demikian, pandangan Islam tentang fenomena alam yang selalu terjadi adalah seluruh alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dalam situasi apapun, umat Muslim harus tetap mengedepankan prinsip-prinsip Toleransi dalam Islam, perdamaian, dan persatuan. Manusia diharapkan bisa menjaga dan memelihara alam semesta, untuk berkehidupan lebih lanjut dan panjang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn