Beberapa orang meremehkan pentingnya mimpi dengan mengabaikan mereka sepenuhnya. Mereka menyebut mereka sebagai legenda, dan menolaknya hanya karena itu adalah bagian dari yang tak terlihat.
Pada spektrum yang berlawanan, ada orang-orang yang sepenuhnya bergantung pada impian mereka sedemikian rupa sehingga mereka membiarkan mimpi mereka mengendalikan hidup mereka.
Mereka mendasarkan keputusan hidup mereka, dan pada kenyataannya bahkan memperoleh hukum & undang-undang seperti apa yang dianggap halal & haram sesuai dengan impian mereka. Misalnya, ada seorang lelaki yang bermimpi bahwa istrinya berzina dan jadi ketika dia bangun dia menceraikannya seperti tafsir mimpi dalam islam.
Realitas Mimpi – menurut Al-Quran dan Sunnah
Ketika kita tidur, jiwa kita sebagian berangkat dari tubuh kita dan kembali ketika kita bangun. Oleh karena itu, tidur kita adalah kematian kecil dan persiapan harian untuk jiwa kita untuk merasakan kematian besar seperti hukum berdoa untuk non muslim.
Jenis mimpi:
Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) berkata:
“Mimpi ada tiga jenis: mimpi dari Allah, mimpi yang menyebabkan kesusahan dan yang berasal dari Setan, dan mimpi yang datang dari apa yang dipikirkan seseorang ketika dia bangun, dan dia melihatnya ketika dia tertidur.” (Al-Bukhaari, 6499; Muslim, 4200)
- حديث النفس Self Talk: Sebagian besar waktu, kita bermimpi tentang hal-hal yang kita khawatirkan, dan pikiran yang mengisi pikiran kita. Oleh karena itu, mimpi-mimpi ini hanyalah refleksi dari pikiran dan kekhawatiran batin kita, dan karenanya tidak memerlukan interpretasi.
- الحلم من الشيطان – Impian dari Setan: Bukan hanya musuh kita, shaytan, yang mengganggu kita saat kita bangun, tetapi juga dalam tidur kita!
Dua cara shaytaan dapat mengganggu kita dalam tidur kita:
- Sebuah Mimpi menakutkan: Mimpi-mimpi yang mengganggu ini berasal dari setan, karena tujuannya adalah membuat kita takut dan takut karena dia tahu bahwa kekuatan dan kekuatan kita terletak di dalam hati kita. Dia ingin melemahkan iman kita, atau setidaknya membuat kita sedih sehingga kita malas dalam ibadah kita kepada Allah.
- Dengan membuat satu mimpi bahwa dia melakukan dosa, atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan din kita seperti tampil telanjang, melakukan perzinahan, minum alkohol dll. Sekali lagi, ini adalah untuk melemahkan iman kita, dengan membuat kita melakukan dosa di mimpi kita jika tidak dalam kehidupan nyata.
Apa yang harus kita lakukan ketika kita bermimpi buruk?
Bukti dari hadits disebutkan di bawah ini:
Abu Qutaadah berkata: Nabi SAW berkata:
“Mimpi yang bagus datang dari Allah, dan mimpi buruk datang dari Shaytaan. Siapa pun yang melihat sesuatu yang ia tidak suka, biarkan dia meludah ke kiri tiga kali dan mencari perlindungan kepada Allah dari Shaytaan, karena itu tidak akan menyakitinya. ”(HR. Bukhari, 6594, dan Muslim, 5862)
. “Meludah” yang dimaksud di sini adalah meludah lunak, kering tanpa air liur terlontar. Dilaporkan dari Jaabir bahwa Nabi SAW berkata:
“Jika ada di antara kamu yang melihat mimpi yang tidak disukainya, biarkan dia meludah ke kiri tiga kali, dan berlindung dengan Allaah dari Shaytaan sebanyak tiga kali, dan balik dari sisi tempat dia tidur.” (HR. Muslimin) , 5864)
Jadi dalam ringkasan, kita harus melakukan hal berikut ketika kita memiliki mimpi buruk:
- Mencari perlindungan dengan Allah dari kejahatan yang ditunjukkan dalam mimpi. Ketika anak-anak mendapatkan mimpi buruk, mereka biasanya melarikan diri ke orangtua mereka dan mencari kenyamanan mereka. Pada saat-saat seperti itu, kita, sebagai orang tua, harus mendorong anak-anak kita untuk berlindung kepada Allah sendiri, karena hanya Dia yang dapat melindungi mereka – bukan kita.
- Cari perlindungan dengan Allaah dari kejahatan Shaytaan. Bacalah isti’adha: A’udhu bi’llahi min ash-shaytani’r-rajim
- Meludah (ludah kering) ke kiri seseorang tiga kali
- Harus tidak menyebutkan mimpi itu kepada siapa pun (karena itu tidak akan membahayakan Anda )
- Harus mengubah sisi-sisi 6.
- Disarankan untuk berdoa dua unit doa karena itu akan bertindak sebagai perlindungan ganda dari perangkap jahat shaytan.
Penting untuk mengikuti sunnah mempersiapkan untuk tidur karena merupakan perlindungan kuat dari mimpi jahat tersebut.
الرؤيا: Mimpi / Penglihatan yang jujur
“Mimpi sejati adalah salah satu dari empat puluh enam bagian Kenabian.” (Al-Bukhaari, 6472; Muslim, 4201)
Kebenaran mimpi itu terkait dengan ketulusan si pemimpi. Mereka yang memiliki mimpi paling jujur adalah mereka yang paling jujur dalam berbicara. Nabi berkata:
“Itu karena Kenabian dan dampaknya akan sangat jauh pada waktunya, sehingga orang-orang percaya akan diberikan kompensasi dalam bentuk mimpi yang akan membawa mereka kabar baik atau akan membantu mereka untuk bersabar dan setia dalam iman mereka. . ”(Al-Bukhaari, 6499; Muslim, 4200)
Penglihatan-penglihatan ini / mimpi yang benar-benar sangat langka. Mereka memiliki makna di belakang mereka dan mungkin memerlukan interpretasi. Mimpi-mimpi ini adalah kabar gembira bagi orang-orang percaya. Khususnya pada saat tes dan uji coba, mimpi-mimpi ini adalah sumber penghiburan bagi orang-orang percaya – agar mereka tetap teguh dalam din mereka.
Mereka juga bisa menjadi peringatan terhadap kejahatan, atau jendela untuk beberapa peristiwa yang akan terjadi di masa depan seperti larangan tidur setelah waktu ashar.