Mengumpat (Ghibah) adalah salah satu perbuatan tidak bermoral di mana seseorang memberitahu suatu keburukan atau aib kepada orang lain tanpa pengetahuan orang yang dimaksudkan itu. Balasan yang disediakan bagi para pengumpat adalah balasan dari Yang Mahakuasa, bahkan diumpamakan seperti memakan daging saudara sendiri. Manfaat menghindari ghibah ini cukup banyak bagi manusia.
Ghibah adalah penyakit hati yang memakan kebaikan, mendatangkan keburukan serta membuang waktu yang sia-sia. Penyakit ini meluas di kalangan masyarakat karena kurangnya pemahaman akan ajaran Agama, kehidupan yang semakin mudah dan banyaknya waktu luang. Kemajuan teknologi juga turut menyebarkan penyakit masyarakat ini.
Kadang orang tidak sadar ketika melakukan ghibah / gossip ini, dan pada saat diperingatkan ia akan mengatakan bahwa yang dibicarakannya adalah fakta. Namun di balik itu, ada beberapa macam ghibah yang diperbolehkan, seperti:
- Melaporkan perbuatan aniaya kepada pihak yang berwenang karena kita telah dirugikan orang lain. Dengan tujuan yang benar, maka diperbolehkan agama.
- Usaha membantu seseorang dari perbuatan dosa seperti mengutarakan kepada orang yang mempunyai kekuasaan untu mengubahnya. Contoh: “Tolong beritahu Farhan untuk mengubah sikapnya yang pemarah itu!”
- Untuk memperingati langsung orang lain yang melakukan tindakan jahat atau dosa
- Untuk memberi penjelasan terhadap ciri-ciri seseorang yang memang sudah menjadi sebutan di masyarakat misalnya, “Yana yang pincang itu”, dan sebagainya.
Terkadang perbuatan ghibah yang sudah menjamur di masyarakat ini menjadi tidak disadari ketika dilakukan oleh orang. Perbuatan ghibah menjelek-jelekkan orang lain nyatanya dianggap sebagian menjadi lelucon yang lucu untuk dibicarakan. Namun Tuhan yang Mahakuasa memiliki segala cara untuk mengingatkan umat-Nya. Dan ketika kita sudah menyadari perbuatan ghibah yang kita lakukan, hendaknya kita langsung memohon ampun. Berikut adalah cara-cara menghindari tindakan ghibah:
- Sebelum membicarakan kejelekan orang lain, baiklah kita mengingat kebaikannya bagi kita. Kecenderungan manusia adalah memandang keburukan lebih banyak daripada kebaikan. Padahal, manusia diciptakan memang tidak sempurna, yang memiliki banyak sekali kekurangan dan kesalahan, begitu pun juga kita.
- Ingatlah bahwa kita juga sering melakukan kesalahan. Jangan suka menggunjingkan orang lain, padahal kita sendiri masih banyak yang harus diperbaiki. Sebelum membicarakan orang lain, cobalah kita membayangkan sendiri bagaimana rasanya jika keburukan kita dibicarakan dan disingkap ke mana-mana. Itulah yang akan mereka rasakan pula.
- Mengisi waktu luang dengan kesibukan. Kebiasaan menggunjingkan orang lain biasanya dilakukan saat ada waktu kosong di mana kita sedang tidak melakukan apapun. Agar terhindar dari ghibah, kita harus mengisi waktu kosong itu dengan melakukan banyak hal yang lebih berguna, misalnya belajar, belanja, membaca, dan lain-lain.
- Bergaul dengan orang yang berperilaku baik. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik. Itulah motto yang harus selalu kita ingat. Bagaimana caranya kita bisa berhenti melakukan ghibah jika kita selalu berkumpul dengan orang-orang yang setiap hari bergossip? Maka dari itu, carilah kelompok orang cendekiawan yang bisa membangun kepribadian kita lebih baik, meski bukan berarti kita menjauhi orang-orang yang berperilaku buruk.
- Memperingatkan orang lain yang melakukan ghibah. Inilah yang harus kita lakukan ketika menemukan sekelompok orang yang sering menjelek-jelekkan orang lain: Peringatkan mereka! Karena penyakit bisa mewabah jika tidak ada yang menghentikannya.
- Banyak membaca Kitab Suci. Jika Anda mengaku umat yang beragama, berhentilah berbuat buruk dan perbanyak membaca Kitab Suci. Banyaknya firman bisa membuat diri kita dipenuhi kesucian yang membuat kita bisa kebal dari bisikan setan.
- Pikirkan sebelum bicara. Sebelum membicarakan orang lain, pikirkanlah dahulu apakah perkataan itu bermanfaat. Lidah bisa menjadi berkat dan bisa juga menjadi kutuk; kita harus memilihnya. Lagipula, sebenarnya tidak ada keuntungan dari membicarakan orang lain. Malahan, kita tampak seperti iri hati dan tidak bisa menyaingi orang itu. Jadi, berhentilah melakukan ghibah!
Manfaat menghindari ghibah sangat banyak sekali. Jangan menganggap bahwa menghindari ghibah tidak memiliki manfaat. Orang-orang yang menghindari perbuatan ghibah akan memiliki banyak sekali anugerah yang berikut ini akan dijelaskan.
- Aktivitas lebih produktif. Tentu saja, orang yang tidak terbiasa membicarakan orang lain pasti memilki kesibukan dalam hidup sehari-harinya. Orang-orang yang menghindari ghibah akan memiliki pikiran yang lebih santai untuk mengerjakan kegiatannya, yang menghasilkan kerja yang lebih produktif tanpa gangguan.
- Hidup lebih tenang. Salah satu manfaat lainnya menghindari ghibah adalah hidup kita tidak diganggu dengan perbuatan orang lain. Jika ada orang yang melakukan ini dan itu, otomatis kita tidak terlalu pusing karena tidak berniat melakukan ghibah. Dengan begini, hidup kita akan lebih tenang dan tidak terusik membicarakan orang lain.
- Langkah tegas menghindari fitnah. Karena sesungguhnya perbuatan ghibah adalah langkah menuju perbuatan fitnah. Orang yang memfitnah dikatakan adalah orang jahat yang memangsa saudaranya sendiri.
- Mempunyai nilai positif di masyarakat. Orang-orang yang suka membicarakan orang lain, tentu saja memiliki cap negatif di kalangan masyarakat. Sebaliknya, jika kita memiliki perkataan yang memberkati, berwibawa, dan berkelas tentu saja menambah nilai bagi kita yang sangat berguna dalam bidang pekerjaan maupun pendidikan.
- Mendapat kredibilitas. Dalam dunia pekerjaan, kredibilitas sangatlah penting bagi kita sebagai para pekerja. Jika orang lain sering mendengar kita melakukan perbuatan ghibah, tidak ada rekan yang ingin bekerja sama baik dalam bidang bisnis maupun komunikasi biasa. Hal ini tentu saja merugikan kita sebab tanpa sadar kita sebenarnya telah melenyapkan kesempatan kita sendiri. Seharusnya kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tapi karena ghibah orang lain jadi malas mengajak kita sebagai rekan bisnis.
- Mempunyai banyak teman. Jika kita menghindari ghibah, otomatis orang lain akan merasa nyaman berteman baik dengan kita. Tidak seperti orang-orang yang seringkali menggunjingkan orang, masyarakat akan enggan mendekati tipe manusia semacam itu dan akan menjauhi atau bahkan mengucilkannya.
- Terhindar dari murka Allah. Setiap dosa yang dilakukan manusia pasti telah disiapkan ganjarannya oleh Allah. Orang yang suka melakukan ghibah ini, telah mendapatkan upah mautnya sendiri. Jika kita bisa menjaga mulut kita dari membicarakan keburukan orang lain, tentu saja Allah tidak akan menurunkan malapetaka melainkan berkah yang tak berkesudahan.
Melakukan ghibah memang mempunyai kenikmatannya sendiri, karena setiap dosa memang dirancang iblis agar menarik dan menyenangkan. Namun relasi dengan iblis tidak akan membuahkan apa-apa. Jadi, meski perlahan tapi pasti, kita harus menghindari diri dari perbuatan ghibah.