Bulan ramadhan adalah bulan yang khusus dan Allah berikan sebagai salah bentuk kenikmatan bagi umat manusia. Selain pada bulan ini segala macam pahala dilpatgandakan, Allah pun juga memberikan perintah untuk menahan hawa nafsu selama ramadhan dengan menahan haus, lapar, dahaga, emosi, dan dorongan seksual.
Hal-hal seperti Hikmah Bulan Ramadhan beserta Hadisnya, Malam Terakhir Bulan Ramadhan, Doa Puasa Ramadhan, Niat Puasa Ganti Ramadhan, dan Hukum Keramas Saat Puasa Ramadhan juga bisa ketahui agar ramadhan lebih bermakna.
Menahan hawa nafsu memang bukan perkara yang mudah. Rasulullah sendiri pun mengatakan bahwa melawan hawa nafsu adalah jihad paling sulit dibanding melawan musuh atau orang-orang yang ingin menghancurkan islam.
Untuk itu, Allah berikan bulan Ramadhan sebagai bentuk pelatihan agar umat islam bisa melatih mengendalikan diri, mengendalikan hawa nafsunya, dan mengisinya dengan nilai-nilai islam dan ibadah yang intensif.
Menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan tentunya bukan perkara yang mudah. Banyak yang menyalah artikan hanya sekedar tidak makan dan minum. Akan tetapi dibalik itu semua menahan hawa nafsu saat ramadhan memiliki arti pengelolaan.
Hal ini Allah sampaikan dalam Al-Quran,
[box title=”” align=”center
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al-Baqarah : 185)[/box]
Islam tidak melarang umatnya untuk makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya. Akan tetapi, semua fitrah tersebut harus dikelola dengan baik dan juga tidak berlebihan. Sering kali manusia menyalahkan arti-nya hingga merasa tersiksa atas perintah Allah SWT.
Berikut adalah penjelasan mengenai menahan hawa nafsu di bulan ramadhan.
Saat berpuasa umat islam dilarang untuk makan dan minum dari mulai waktu shubuh hingga waktu magrib. Tentu saja Allah tidak memerintahkan manusia untuk tidak makan dan minum sama sekali. Saat proses menahan lapar dan dahaga ini manusia diuji dan dilatih agar terbiasa untuk mengelola dirinya tidak makan dan minum, dan saat berbuka atau sahur tidak makan dan minum berlebihan.
Makanan Halal adalah kebutuhan dasar manusia dan Makanan Haram Menurut Islam tentu bukan sebagai kebutuhan kita. Untuk itu, saat Ramadhan kita dilatih dengan bentuk menahan lapar dan dahaga sehingga jika terbiasa manusia akan terbiasa untuk mengendalikan dirinya termasuk masalah emosi dan nafsu lainnya.
Salah satu hal yang membatalkan puasa adalah berhubungan suami istri saat masih berpuasa. Saat malam hari setelah berbuka tentunya hal ini tidak membatalkan. Dengan berpuasa manusia dilatih untuk membiasakan diri menahan dirinya atas dorongan seksual yang muncul sehingga berharap tidak akan muncul perzinahan atau pergaulan bebas.
Walaupun kebutuhan suami istri secara biologis adalah Kewajiban Suami terhadap Istri dalam Islam, Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam dan termasuk Cara Membahagiakan Istri Tercinta saat berpuasa kebutuhan tersebut harus dikelola dan tidak boleh diaktuskan.
Di bulan Ramadhan, umat islam dilatih untuk terbiasa menahan emosinya tidak berlebihan. Marah, menangis atau terlalu sedih membuat pahala puasa kita tentu akan berkurang. Untuk itu, emosi berlebihan adalah hal yang dilarang saat berpuasa. Dengan siang dan pagi hari kita terbiasa melatih diri menahan emosi, tentunya akan membuat kita juga melatih diri kita di bulan-bulan selanjutnya.
Untuk bisa mengolah emosi kita juga bisa mengetahui Cara Menenangkan Hati Dalam Islam, Cara Membuat Hati Ikhlas dan Tenang, dan Cara Agar Hati Tenang Dalam Islam agar tidak muncul emosi yang melonjak.
Saat bulan ramadhan, ibadah-ibadah yang kita laksanakan tentu akan menambah pahala kita bahkan Allah melipatgandakan pahala kita. Untuk itu, segala macam dorongan nafsu dan emosi kita saat bulan Ramadhan tentu akan diganti dan diisi dengan ibadah. Dengan begitu, amalan kita semakin banyak dan menghindarkan dari perbuatan maksiat.
Menahan hawa nafsu tentunya adalah hal yang sulit jika tidak bisa mengelolanya dengan baik. Untuk itu, hawa nafsu bukan hanya sekedar ditahan namun harus dikelola. Hal ini dikarenakan manusia tidak mungkin bisa menghilangkan nafsunya sebagai fitrah yang diberikan oleh Allah SWT. Berikut adalah tips agar mampu mengelola hawa nafsu di bulan Ramadhan.
Untuk bisa mengelola hawa nafsu maka salah satu caranya adalah tidak mendekati hal-hal yang bisa membuat kita melakukan hal yang membatalkan puasa tersebut. Untuk itu, kita harus mengisi aktivitas dengan hal-hal yang produktif, tidak berdiam diri, melamun atau pikiran kosong apalagi mendekati hal yang membatalkan puasa atau mengeluarkan hawa nafsu kita.
Dengan melakukan aktifitas produktif kita bisa mengalihkan dorongan hawa nafsu. Apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan teralihkan dengan fokus yang beralih.
Berkumpul dengan orang-orang shaleh adalah hal yang bisa mengondisikan diri kita secara praktis untuk mengalihkan diri dari dorongan hawa nafsu. Dengan berkumpul bersama orang-orang shaleh kita akan berdiskusi, berinteraksi, dan juga melakukan aktifitas yang juga mengandung kebaikan.
Bersama dengan orang shaleh, kita juga bisa meningkatkan Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, Akhlak Dalam Islam, Hubungan Akhlak dengan Iman, Cara Meningkatkan Akhlak, dan memahami Tasawuf Akhlaki lewat diskusi yang terjalin bersama.
Berkumpul bersama orang-orang shaleh tentunya membuat kita juga terdorong dan lebih semangat untuk mengisi aktifitas kebaikan. Dengan mereka juga kita akan saling mengingatkan dan saling menjaga dalam nilai-nilai islam. Dengan begitu, kemaksiatan atau hawa nafsu tentunya akan terhalang oleh kebersamaan dengan orang-orang shaleh.
Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah menyampaikan bahwa ketika bulan Ramadhan tidur seseorang pun bisa mendapatkan pahala kebaikan. Hal ini tentu baik karena menjauhkan dari kemaksiatan. Akan tetapi dibanding tidur tentunya ibadah dan amalan yang produktuf lebih baik.
Untuk bisa mengalihkan atau menahan hawa nafsu, maka hendaknya kita membuat target selama bulan ramadhan. Dengan target atau tujuan yang dimiliki kita akan lebih fokus pada hal target tersebut dibanding dengan apa yang kita inginkan atau dorongan hawa nafsu yang hadir.
Demikian ulasan terkait dengan bagaimana menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan, semoga kita mampu menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa hingga hari kiamat nanti, Aamiiin.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…