Di dalam islam, anak bisa bersifat kenikmatan dan rezeki, namun juga bisa menjadi ujian. Sebagaimana sebuah harta dalam islam bisa juga menjadi ujian keimanan atas apa yang dimiliki. Apakah kecintaan kita karena Allah SWT atau hanya karena dunia saja.
Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Quran, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS Al Munafiqun : 9).
Banyak sekali kirah san sejarh para nabi yang banyak diuji oleh kenikmatan berupa keturunan atau anak. Hal ini juga disampaikan Allah bahwa jangan sampai anak-anak atau istri menjadi penghalang kita untuk tetap bisa beribadah kepada Allah, tunduk patuh pada aturan Allah. Anak-anak tentunya tanggung jawab yang berat dan kita harus bisa menjadikannya sebagai anak yang mampu meneruskan visi islam di dalamnya.
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS Athtagabun : 14- 15)
Untuk mendidik anak perempuan tentunya memiliki tantangan tersendiri khususnya di zaman sekarang ini. Adanya media sosial dan perubahan pergaulan tentu sangat mengkhawatirkan kita hingga akhirnya was-was akan anak kita sendiri. Hal ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan secara kreatif dan kepala dingin orang tua.
Mengekang anak perempuan atau menjadikannya tersiksa karena harus mengikuti semua keinginan kita tentunya bukan hal yang bijak. Tentu kita tidak ingin pola asuh kita terhadap anak kelak menjadi pola asuhnya juga terhadap anaknya kelak. Tantangan ini tentu harus dipecahkan orang tua dengan berbagai strategi tanpa harus membuat anak terpasung atau menjadi tidak leluasa berkreasi dengan dirinya hanya karena orang tua yang salah dalam mendidik.
Walaupun tantangan yang cukup berat, akan tetapi orang tua bisa mendapatkan hikmah dan keutamaannya ketika mendidik anak perempuan.
Untuk bisa mendidik anak menjadi anak yang shaleh tentu saja bukan perkara mudah. Untuk itu Allah katakan bahwa ini adalah sebagai ujian bagi orang tua. Tentu saja ketika kita berhasil balasan Allah sangat besar dan pahalanya sangat tinggi selagi orang tua dalam mendidik anak berniat karena Ridho Allah SWT.
Mendidik anak adalah perjuangan tersendiri, dengan dana yang tidak kecil, usaha yang besar, dan segala macam ikhtiar dilakukan untuk kebaikan anak. Untuk itu, kesabaran dan keikhlasan mendidik anak perempuan akan Allah balas bukan hanya di dunia tapi juga kelak di akhirat.
Salah satu doa yang mustajab dan dapat menyelematkan kita di akhirat adalah doa dari anak shaleh. Untuk itu, anak yang shaleh adalah investasi berharga bagi orang tua, karena kebahagiaannya dapat dirasakan di dunia dan juga di akhirat. Doa anak yang shaleh tentu saja adalah hadiah terindah bagi kita yang senantiasa mengajarkan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.
Orang tua yang mendidik anak perempuan, tentunya memiliki keutamaan yang lain. Anak perempuan adalah aset bagi ummat islam dan tentunya sebagamana yang disampaikan oleh Rasulullah bahwa bila perempuan-nya baik, maka akan baik pula bangsanya.
Hal ini dikarenakan perempuan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam ummat. Untuk itu orang tua harus mampu menjadikannya sebagai Wanita Cantik Dalam Islam, Wanita dalam Pandangan Islam, Wanita Muslimah Menurut Islam, Wanita Shalehah Menurut Islam, dan Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam.
Untuk itu ada beberapa kekhususan di dalam mendidik anak perempuan yang harus dilakukan oleh orang tua.
Orang tua yang mendidik anak perempuan sejatinya adalah mendidik seorang anak untuk kedepannya bisa menjadi istri yang baik bagi suaminya. Seorang perempuan kelak memiliki tanggung jawab dan juga peran sebagai istri dalam keluarga. Inilah keutamaan orang tua yang mendidik anak perempuan, karena mendidik seseorang agar siap menjadi seorang istri dalam keluarga.
Untuk itu, sejak anak mmeiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan yang cukup orang tua harus mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi istri yang shalehah dan memiliki kesadaran untuk membangun keluarga yang baik.
Sebagai apapun karirnya, seorang wanita yang berkeluarga dan memiliki suami, memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan kebahagiaan pada suami, keluarga dalam bingkai keluarga yang sakinah.
Mendidik anak perempuan sejatinya juga mendidik bagaimana anak perempuan bisa menjadi ibu dalam keluarga nantinya. Bagaimana pola asuh atau cara mendidik seseorang sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia juga dulunya diperlakukan oleh orang tuanya.
Untuk itu, sebagai orang tua, wajib untuk memberikan contoh yang baik dan juga teladan agar anak-anak perempuan bisa mencontoh mendidik anak yang baik dan kelak dapat diterapkan jika ia sudah menjadi ibu nantinya.
Pendidikan orang tua akan sangat berpengaruh terhadap anak, khususnya dalam hal ini adalah anak perempuan. Saat menjadi ibu nanti, anak perempuan tersebutlah yang memiliki kewajiban tinggi untuk mendidik anak, membesarkan anak, memberikan nilai-nilai yang sesuai denngan agama. Tentunya sangat dipengaruhi oleh alam bawah sadarnya sejak ia masih kecil dan asuhan orang tua.
Jangan sampai anak perempuan gagal dalam perannya nanti hanya karena ia sebelumnya gagal diasuh oleh orang tuanya. Anak perempuan menentukan bagaimana kelak ia dalam membangun Keluarga Bahagia Menurut Islam, Keluarga Dalam Islam, Keluarga Sakinah Dalam Islam, Keluarga Harmonis Menurut Islam, dan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah Menurut Islam.
Seorang perempuan bukan hanya bertanggung jawab atas suami dan keluarganya. Perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan manfaat kepada ummat dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang perempuan bisa menjadi tenaga pendidik, tenaga medis, dan lain sebagainya.
Sebagai orang tua tentu juga memiliki peran untuk bisa mendidik anak-anaknya yang perempuan agar juga memiliki kesadaran dan keahlian agar bisa menjadi pembangun ummat dimanapun kemampuan yang dimilikinya. Termasuk mendidik anak, mengurus keluarga adalah bagian dari pembangunan ummat yang harus diorientasikan sebagai pengabdian kepada Allah.
Nilai-nilai agama, ketuhanan, kesadaran memberikan manfaat kepada orang lain harus sudah diberikan sejak anak-anak masih kecil. Nilai-nilai sulit untuk diterapkan jika tidak ditanam sejak dini dan sulit untuk melekat di alam bawah sadar jika hal ini baru diberikan ketika dewasa.
Anak perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dirinya sendiri. Khususnya seperti menutup aurat, menjaga kemaluan, menghindari pergaulan bebas dan perzinahan. Sebagai orang tua tentunya harus mampu menjaga agar anak-anaknya tidak menjadi anak-anak yang bebas dan tanpa ikatan nilai-nilai islam.
Untuk itu, orang tua berkewajiban agar selalu memberikan contoh, pendidikan, agar anak perempuan memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya sendiri dan tidak terjebak oleh perilaku yang bisa menjerumuskannya baik di dunia ataupun di akhirat.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…