Pandangan Islam Terhadap Terorisme Beserta Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kedamaian dan persatuan antar ummat manusia adalah hal yang pasti diinginkan oleh setiap orang di dunia ini. Akan tetapi, masalah tersebut terkadang menjadi rancu ketika muncul terorisme di muka bumi. Apalagi, terorisme ini muncul akibat dari aliran atau pandangan agama yang ekstirimis dan mengusung paham radikalisme.

Islam sering kali diungkit karena masalah terorisme. Sering kali juga muncul berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan islam dan jihad fisabilillah. Hal ini sering kali disalah artikan bahkan banyak sekali masyarakat yang menjadi islamophobia karena hal-hal ini.

Pandangan islam terhadap terorisme tentu saja menyalahkan dan bukan berusmber dari ajaran islam. Terorisme justru adalah musuh islam. Berikut adalah penjelasan mengenai pandangan islam terhadap terorisme.

Islam Tidak Mengajarkan Terorisme

Islam tidak pernah untuk mengajarkan ummatnya untuk melakukan terorisme. Terorisme bukanlah bagian dari islam dan ajaran yang diserukan oleh Allah dan Rasulullah. Berikut adalah dalil-dalil yang berkaitan dengan Pandangan Islam yang melawan terorisme.

  1. Islam Bukan Teroris Melainkan Misi Perdamaian

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Anfal : 61)

Islam mengajak ummatnua untuk melaksanakan perdamaian. Adanya peperangan pada akhirnya untuk mendapatkan perdamaian. Peperangan tidak akan pernah terjadi jika memang perdamaian bisa dilakukan. Perdamaian adalah bagian dari tujuan islam yang ingin diwujudkan di muka bumi.

Islam Rahmatan ll alamin bertujuan untuk memberikan keselamatan dan kemaslahatan untuk manusia di muka bumi. Untuk itu perdamaian adalah hal yang pertama dilakukan sebelum terjadinya konflik atau peperangan.

  1. Larangan Untuk Membunuh yang Tidak Bersalah

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).

Islam melarang untuk membunuh manusia yang bukan karena memang suatu hukuman atau atas melakukan perusakan di muka bumi. Membunuh dalam islam tentu sebagaima aturan-aturan yang ada dalam perkembangan masyarakat, bahwa harus ada syarat dan aturan yang berlaku, bukan saja asal-asalan menghabisi manusia yang lain.

Untuk itu, ajaran teroris yang mengarah kepada pembunuhan, mematikan banyak orang tentu bukanlah dasar dari ajaran islam. Hal ini tentu jauh dari spirit islam rahmatan lil alamin yang diusung oleh Islam.

  1. Bukan Orang Muslim yang Melakukan Terorisme

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32).

Dalam ayat diatas ditunjukkan bahwa permusuhan dan kedengkian mulai saat zaman rasul bukanlah ajaran dari islam. Musuh-musuh islam, yang tidak menyukai islam juga muncul dan menunjukkan dirinya memancing permusuhan dan konflik.

Sejak sebelum islam lahir di Mekkah, kita sudah bisa melihat adanya permusuhan, konflik, saling membunuh, dan pepeangan sudah ada sejak dahulu walaupun islam tidak memberikan perintah terhadap hal tersebut. Bahwa orang-orang non muslim sekalipun juga banyak yang melakukan permusuhan, konflik, terorisme. Jadi tidak patut jika dikatakan bahwa islam adalah agama yang mengarah kepada terorisme.

  1. Menyerahkan Pada Keyakinan Masing-Masing

“Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)

Ayat dalam Surat ini mengajak manusia untuk tidak mencampur adukkan urusan keimanan kepada Allah. Islam tidak memaksakan kehendak untuk seorang kafir masuk dan menyembah Allah. Akan tetapi islam juga tidak mau untuk mencampur adukkan islam dengan agama yang lain. Dalam islam tentu rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman adalah hal yang penting dan berdiri sendiri tanpa pengaruh atau bercampur terhadap agama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa islam tidak hendak melakukan pemaksaan pada agama dan keyakinan lain hingga terjadinya pemaksaan yang berujung pada terorisme. Tentu saja masalah keyakinan menjadi pertanggungjawaban dari masing-masing manusia terhadap pilihannya dan Allah yang pasti akan menuai konsekwensi.

Makna Jihad Fisabilillah Bukanlah Terorisme

Jihad atau perjuangan dalam islam sering kali dianggap sebagai bentuk terosime berdasarkan ajaran agama islam tentu saja ajaran islam bukan mengajak untuk berjihad dalam arti melakukan terorisme. Untuk menghindari terorisme karena pandangan jihad, maka harus dipahami terlebih dahulu bagiamana arti jihad yang sebenarnya dalam Islam.

  1. Perang di Zaman Rasulullah Bukan Terorisme

Perang di zaman Rasululah tentu saja bukan juga ajaran terorisme. Perang di zaman Rasulullah adalah respon yang membudaya dan menjadi media saat itu. Di zaman saat ini perang fisik sudah tidak berlaku lagi melainkan perang melalui opini, media, dan berbagai teknologi.

Perang di zaman Rasulullah pun juga tidak selalu dilakukan. Rasulullah melakukan dakwah, melakukan perjanjian diplomasi dan politik, melakukan kerjasama dengan orang-orang kafir sekalipun. Semangat yang dibawa Rasulullah tentu saja bukanlah jihad untuk terorisme. Banyak hal yang dilakukan.

Pun Rasulullah ketika memenangkan peperangan tidak sama dengan selalu menghancurkan musuh-musuhnya. Ia pun melakukan pembangunan pada aspek ekonomi, hukum, sosial, dan lain sebagainya.

  1. Jihad Fisabilillah Tidak Harus dengan Peperangan

Jihad fisabillah artinya adalah bersungguh-sungguh atau berjuang untuk menegakkan kebenaran. Bersunguh-sungguh ini tentu saja untuk mencapai tujuan yang mengarah kepada kebaikan bukan kepada terorisme. Belajar, menuntut ilmu, mencari nafkah, dan lain-lain bisa dilakukan dan dianggap jihad fisabilillah jika benar-benar dilakukan untuk suatu yang baik.

Menjalankan kehidupan berdasarkan aturan islam, sesuai dengan konsep Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam juga merupakan bagian dari Jihad Fisabilillah.

Hal ini dilakukan Rasulullah juga dalam berjihad karena bagian dari Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago