Tantrum merupakan fase yang akan dihadapi seorang anak, dimana mereka sudah bisa menolak, marah dan menangisi hal yang tidak sesuai dengan harapan. Namun terkadang ada beberapa anak yang memiliki fase tantrum cukup lama atau sulit untuk diatasi dan membuat orang tua kesulitan. maka orang tua bisa mengamalkan cara mendidik anak menurut islam dengan beberapa doa agar anak tidak tantrum.
Doa pertama yang dapat diamalkan adalah doa untuk meredakan bayi yang tantrum karena menangis terus menerus. Dikutip dari Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalaami Sayyid al-Abrar.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillâhirrahmânirrahîm. Bismillâhilladzî lâ yadlurru ma’a ismihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ`i wa huwas sami’ul ‘alim.
Doa ini dibaca sebanyak 3 kali didepan si kecil Ketika anak menangis dan tantrum. Dengan doa ini, orang tua berharap agar kekesalan dan tangisan anak mereda.
Selain itu ada juga anak tantrum karena rasa kantuk yang menyerang, namun mereka cenderung dalam kondisi gelisah ataupun lapar. Jika semua alasan sudah ditangani namun anak masih menangis dan tantrum, ada doa yang dapat diamalkan dan digunakan oleh Rasulullah SAW
اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ أَهْدِئْ لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِي
Allâhumma ghâratin nujûm wa hada’atil ‘uyûn, wa anta hayyun qayyûmun, lâ ta’khudzuhû sinatun wa lâ naum. Yâ hayyu, ya qayyûm, ahdi’ laylî wa anim ‘aynî.
Dengan mengamalkannya doa ini, diharapkan bayi dapat tenang dan meredakan tangisan hingga bisa tertidur dengan nyenyak. Khususnya untuk bayi yang masih dibawah 2 tahun, tidur yang nyenyak dapat membantu bayi untuk lebih sehat dan mendapatkan perkembangan tubuh yang baik.
Cara Menenangkan Anak Tantrum
Selain mengamalkan doa, ibu juga bisa menggunakan beberapa cara mengatasi anak yang malas shalat yang memasuki fase tantrum. Diantaranya yaitu:
- Membiarkan Anak Mengekspresikan
Pertama cara menenangkan anak tantrum dengan membiarkan anak mengekspresikan diri sehingga bisa meredakan perasaan kesal dan marah yang mereka miliki. Namun dengan sebuah syarat yang jelas. Orang tua membiarkan anak tantrum dan wajib menjelaskan setelah anak tersebut marah dan tantrum. Apa alasan anak marah, bagaimana menangani rasa marah dan sikap tantrum hanya melelahkan tubuh dan tidak akan membantu anak mewujudkan keinginannya.
- Ajarkan Bersabar
Keutamaan sabar dalam islam merupakan sifat umat muslim yang wajib kita amalkan. Jenis sabar yang harus dilakukan umat muslim yaitu mencoba tenang dalam menghadapi masalah merupakan salah satu cara mengendalikan rasa marah.
Ajarkan kepada si kecil perasaan sabar dan bagaimana mengelola emosi sejak kecil. Gunakan doa untuk memberikan kesabaran, sehingga mereka tahu cara menangani rasa marah dalam diri. Khususnya jika anak sudah bisa berbicara dan memahami doa misalnya diatas 3 tahun.
Berikut salah satu doa untuk kesabaran dalam islam dan amalan agar bisa bersabar dan menghindari rasa marah atau rasa kesal yang membuat anak tantrum:
Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni wal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wal dholaid daini wa gholabatir rijali.
Artinya:
“Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta dukacita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang jahat.”
Doa untuk Ibu dan Ayah Agar Bersabar
Bukan hanya doa yang diamalkan kepada anak agar tidak tantrum, ibu atau ayah juga bisa memanjatkan doa untuk diberikan tambahan kesabaran dan menerima kelapangan dada.
Mendidik anak bukan perkara mudah, terutama jika mereka sudah memasuki usia tantrum. Adapun doa yang bisa diamalkan misalnya doa Nabi Daus A.S.:
وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ
“Wa lammaa barazuu liJaaluuta wa junuudihii qooluu Rabbanaaa afrigh ‘alainaa sabranw wa sabbit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal qawmil kaafiriin.”
Artinya:
“Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 250)