‘Ain berasal dari kata aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Penyakit ‘ain bisa diartikan sebagai penyakit yang timbul akibat pandangan mata, baik itu pandangan jahat atau dengki maupun pandangan kekaguman.
Mungkin beberapa orang masih meragukan bahwa penyakit ‘ain itu nyata, akan tetapi hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
“Ain itu benar-benar ada, Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘ain.” (HR. Muslim no. 2188).
Bacaan Do’a
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada umatnya beberapa dzikir dan do’a yang bisa diamalkan untuk mencegah penyakit ‘ain. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Do’a mohon perlindungan untuk anak
Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap kedua cucunya, Hasan dan Husain. Adapun lafazh do’anya adalah :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Mendo’akan keberkahan
Diantara cara mencegah terjadinya ‘ain adalah mendoakan keberkahan tatkala melihat hal-hal baik atau menyenangkan. ada beberapa lafazh untuk mendoakan keberkahan ini, diantaranya adalah:
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”
3. Memuji Allah saat takjub akan sesuatu
Bila kita takjub akan suatu hal, maka disyariatkan untuk memuji Allah dengan mengucapkan:
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”
Atau مَا شَاءَ اللَّهُ saja
4. Membiasakan berdzikir kepada Allah
Cara berikutnya untuk melindungi diri dari penyakit ‘ain adalah dengan membiasakan berdzikir kepada Allah, terutama dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan sebagai penjagaan seperti : dzikir tiap pagi dan petang, dzikir sesusah sholat, dzikir sebelum tidur, dan sebagainya.
Diantara bacaan yang diajarkan dalam dzikir-dzikir perlindungan tersebut adalah:
- Ayat kursi
- Surat An-Naas
- Surat Al-Falaq
- Surat Al-Ikhlas.
Kemudian, apabila seseorang diduga telah terkena ‘ain maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya menurut syari’at, yaitu:
1. Memandikan dengan air bekas orang yang memberi ‘ain
Jika diketahui seseorang yang diduga menyebabkan ‘ain, maka caranya adalah dengan memandikan orang yang terkena ‘ain dengan air bekas wudhu atau bekas mandi orang yang menyebabkan ‘ain.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
العين حق ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين ، وإذا استغسلتم فاغسلوا
“‘Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ‘ain)” (HR. Muslim no. 2188).
Dalam hadits lain, tatkala Sahl terkena ‘ain, maka Rasulullah memerintahkan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl.
2. Melakukan ruqyah syar’iyyah
Diantara bacaan do’a ruqyah untuk penyakit ‘ain ini adalah:
- Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, Al-Fatihah, Ayat Kursi, 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah dan do’a-do’a ruqyah lainnya.
- Membaca do’a yang dibaca Jibril saat Rasulullah sakit, yakni:
باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
Bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri kulli dzii ‘ainin
Artinya:
“Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain”. (HR. Muslim no.2185).
- Do’a Ruqyah
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhiyallohu anhu)
Bacaan-bacaan ruqyah tadi bisa dibacakan pada air atau minyak dan kemudian di minumkan atau diusapkan pada orang yang terkena ‘ain.
Manfaat Do’a
Adapun manfaat dari do’a-do’a tersebut diatas adalah:
- Melindungi diri dan keluarga dari terkena penyakit ‘ain
- Melindungi diri dan keluarga dari keburukan secara umum
- Membaca doa perlindungan artinya kita telah bertawakal kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk menjaga dan menghindarkan diri kita dari kejelekan.
- Membaca do’a dan dzikir akan mendekatkan kepada Allah Ta’ala.