La Illaha Illallah adalah sebuah kalimat yang dikenal oleh hampir seluruh umat muslim dimana kalimat tersebut merupakan bentuk pengakuan bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan wujud pengakuan bahwa hanya Allah lah satu satunya pencipta di seluruh alam raya ini dan hanya menjadi satu satunya yang terbaik untuk disembah, kalimat ini merupakan kalimat yang tidak sekedar indah namun juga memiliki 15 keutamaan lafadz La Illaha Illallah yaitu sebagai berikut,
1.Terbebas dari Neraka
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah yang pertama ialah menjamin kebebasan dari api neraka ketika diucapkan dan dihayati dengan sepenuh hati serta disertai dengan melakukan berbagai amalan yang dianjurkan dalam agama sehingga tercapai pribadi musim yang sempurna. ”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873). amalan penghapus dosa maksiat juga bisa dilakukan dengan membaca dzikir yang paling disukai oleh Allah ini.
2. Jalan Masuk Surga
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621). Jelas bahwa seseorang yang mampu menyebut lafadz tersebut di akhir hidupnya akan masuk surga, ayat tentang kematian dalam islam juga menjelaskannya, tentunya hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang sholeh.
3. Kebaikan Paling Utama
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah ialah sebagai kebaikan yang paling utama yang bisa dilakukan oeh seorang muslim, membacanya akan mendapat ketenangan sebab merupakan cara mencari ketenangan dalam islam. ”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55).
4. Dzikir Terbaik
Dzikir terbaik ialah dzikir yang mengucap lafadz yang disukai Allah, barang siapa yang membacanya akan mendapat kenikmatan dan pahala yang luar biasa sebab merupakan amalan dzikir yang paling disukai oleh Allah dan memiliki pengaruh dzikir terhadap jiwa. ”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62).
5. Dilindungi dari Syetan
Syetan selalu berusaha untuk menjauhkan manusia dari kebaikan dan menjauhkan dari jalan Allah, dengan membaca dzikir yang paling disukai Allah, akan menjauhkan diri dari syetan karena hati manusia tersebut memiliki ketenangan dan keimanan yang suci sehingga ia terlindung dari keburukan dan godaan syetan sehingga jauh dari penyebab amal ibadah ditolak dalam islam.
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018).
6. Kalimat yang Disukai Allah
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah merupakan kalimat yang disukai oleh Allah terlebih jika dalam mengucapkannya dilakukan dengan sungguh sungguh disertai melakukan amal kebaikan dan menjauhi amal keburukan, jalan hidup menjadi lebih mudah dan jauh dari segala kesulitan serta jauh dari segala keburukan dunia dan akherat.
7. Pondasi Agama
Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr hafizhahullah, “Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah memberi anda petunjuk kepada ketaatan dan taufiq untuk mencintai Allah, bahwa kalimat yang paling agung dan paling bermanfaat adalah kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah”. Ia adalah sebuah ikatan yang kuat dan ia juga merupakan kalimat taqwa. Ia juga merupakan rukun agama dan cabang keimanan yang paling utama.
Ia juga merupakan jalan kesuksesan meraih surga dan keselamatan dari api neraka. Karena kalimat inilah, Allah menciptakan para makhluk dan menurunkan Al Kitab serta mengutus para Rasul. Ia juga merupakan kalimat syahadat dan kunci dari pintu kebahagiaan. Ia juga merupakan landasan dan pondasi agama dan pokok semua urusan”.
8. Bentuk Pengakuan Keesaan Allah
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Imran: 18).
Tentunya Keutamaan lafadz La Illaha Illallah merupakan ungkapan dan bentuk pujian atas keesaan Allah sehingga mengucakannya sama seperti menenangkan hati dan mengakui kebesaran Allah serta mengakui bahwa hanya Allah satu satunya Tuhan di seluruh alam ini yang disembah oleh segenap umat manusia.
9. Menunjukkan Rasa Taqwa
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “keutaman-keutamaan kalimat ini, hak-haknya, kedudukannya dalam agama itu melebihi dari apa yang bisa disifati oleh orang-orang dan melebihi yang diketahui oleh orang-orang, dan ia merupakan pangkal dari semua urusan”. Jelas bahwa mengucap lafadz yang disukai Allah menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki rasa taqwa dan memiliki hati yang menuju pada jalan Allah.
10. Mengingatkan Akan Kewajiban
Riwayat dari Al Hasan Al Bashri rahimahullah, ketika ia ditanya: “orang-orang mengatakan bahwa barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah pasti akan masuk surga”. Al Hasan berkata: “barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah, lalu menunaikan hak dan kewajibannya (konsekuensinya), pasti akan masuk surga“.
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah ialah akan mengingatkan akan kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim sebab mengingatkan selalu akan Allah sehingga ketika membacanya akan menghindarkan dari segala jalan yang sesat dan memberikan ketenangan hati serta memberikan petunjuk dan jalan yang lurus.
11. Bekal Akherat
Al Hasan pernah berkata kepada Al Farazdaq, ketika ia menguburkan istrinya: “apa yang engkau persiapkan untuk hari ini (hari kematianmu kelak)? Al Farazdaq berkata: syahadat Laa ilaaha illallah sejak 70 tahun yang lalu. Lalu Al Hasan berkata: iya benar, itulah bekal. Namun Laa ilaaha illallah memiliki syarat-syarat. Maka hendaknya engkau jauhi perbuatan menuduh zina wanita yang baik-baik“.
Segala amal baik yang dilakukan manusia akan menjadikan jalan untuk bekal di akherat, yakni bekal kebaikan yang menjauhkan manusia dari segala azab neraka, sebab itu ketika mengucap lafadz yang disukai oleh Allah akan menjadi nilai tersendiri yang menjadi jalan kemudahan dan menjadi bekal di akherat yang baik.
12. Keteguhan Iman
Wahab bin Munabbih ditanya, “bukanlah kunci surga itu adalah Laa ilaaha illallah?”, ia menjawab: “iya benar, namun setiap kunci itu pasti ada giginya. Jika engkau datang membawa kunci yang memiliki gigi, maka akan terbuka. Namun jika tidak ada giginya, maka tidak akan terbuka“. Keteguhan iman seseoran akan tercipta jika sering mengucapkan laadz yang disukai Allah disertai dengan banyak melakukan kebaikan.
13. Sebuah Ketetapan
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah ialah sebuah ketetapan bahwa Allah memang Tuhan yang maha Esa dan tidak satupun yang sepadan denganNya, sebab itu mengucapkannya merupakan pembenaran atas apa yang disampaikan dalam ayat Al Qur’an. “hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan” (QS. Al Fatihah: 5).
14. Keyakinan Terdalam
Keutamaan lafadz La Illaha Illallah akan menjadikan jalan surga jika diucapkan dengan penuh keyakinan mengenai artinya dan mendalaminya yakni mengakui bahwa hanyalah Allah yang menjadi satu satunya penguasa alam raya ini“kecuali mereka mengetahui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)” (QS. Az Zukhruf: 86).
Hal itu akan diimbangi dengan melakukan segala amal perbuatan yang sholeh dan menjauhi segala laranganNya yang merupakan bentuk keyakinan penuh terhadap Allah dan keyakinan penuh akan adanya kehidupan lain di akherat yang abadi sehingga manusia selalu mengingat bahwa kehidupan di dunia tidaklah abadi.
15. Berada dalam Jalan yang Benar
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar” (QS. Al Hujurat: 15). Barang siapa yang mengingat Allah akan berada di jalan yang benar.
Tentunya hal itu karena ia selalu diingatkan bahwa ada yang selalu mengawasi dan mencatat keburukan dan kebaikan manusia sehingga ia akan selalu berhati hati dan menjauhi segala kemaksiatan serta mencari bekal kebaikan yang banyak untuk menghindari jalan yang sesat dan menghindari segala keburukan di dunia dan di akherat.
Demikian artikel kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi sesuatu yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari, jangan lupa selalu membaca artikel islami di website dalamislam agar anda selalu memiliki wawasan islami yang luas dan memiliki jalan untuk selalu berbuat kebaikan. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…