Mandi wajib adalah salah satu bagian dari tata cara untuk umat muslim membersihkan dirinya dari hadast besar. Mandi Wajib bukan hanya sekedar mandi, lebih dari itu mandi wajib adalah aturan yang wajib dilaksanakan umat islam sebelum bisa kembali beribadah. Terkadang, ada orang-orang yang menyepelekan persoalan niat mandi wajib dan pelaksanaannya. Padahal, niat mandi wajib selain bersuci juga mengkondisikan diri kita untuk siap melaksanakan ibadah wajib lainnya. Maka itu, cara mandi dalam islam dan cara berwudhu yang benar juga diatur dan diperintahkan bagi ummatnya.
Pentingnya Niat dalam Ibadah
Dalam islam, niat adalah suatu yang cukup penting. Sebagaimana disampaikan dalam hadist Rasulullah SAW, “Sesungguhnya amalan-amalan seseorang tergantung niatnya,dan seseorang akan mendapatkan balasan sesuai niatnya” (HR Muslim dan Bukhari) .
Niat dalam melaksanakan ibadah menjadi sesuatu yang sangat penting. Bukan hanya sekedar dilafadzkan atau dibacakan secara rutin tiap akan melaksanakan kewajiban beribadah. Niat mengkondisikan diri kita untuk bertekad melaksanakan ibadah juga membawa kita untuk meluruskan tujuan beribadah agar tidak melenceng pada tujuan selain-nya. Niat membantu ibadah kita dengan ikhlas. Ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam ibadah biasanya memiliki tujuan untuk riya, meminta pengakuan orang lain, atau sekedar mendapatkan status sosial tertentu.
Niat dalam mandi wajib pun juga menjadi hal yang cukup penting. Bukan hanya sekedar untuk dilafadzkan juga, melainkan mengkondisikan dan meluruskan bahwa niat kita melaksanakan mandi wajib adalah karena ibadah. Mandi adalah aktivitas yang setiap hari bisa saja kita laksanakan. Namun, dengan niat mandi wajib, hal ini menjadi berbeda. Dengan niat mandi wajib, orientasi mandi kita adalah untuk bersuci, membersihkan diri, dan menunjukkan kesiapan kembali menghadap Allah untuk ibadah.
Bacaan Niat mandi wajib bisa dibaca secara lisan atau beberapa ulama berpendapat cukup dalam hati pun juga tidak masalah. Bacaan arab atau bahasa Indonesia bisa digunakan untuk melafadzkan niat. Jika kurang hapal bahasa Arab, nait juga bisa dibaca dalam bahasa Indonesia. Keutamaan dalam membaca niat adalah kesungguhan dan kelurusan tujuan ibadah yang akan kita lakukan.
Bacaan niat ini bisa digunakan untuk seluruh hadast besar. Untuk itu, ini bacaan niat yang universal bisa digunakan untuk segala macam sebab harusnya mandi wajib. Jika tidak terlalu hapal bacaan satu persatu dari tiap hadast besar sebagai niat mandi wajib, kita bisa memilih bacaan ini untuk segala hadast besar yang akan dibersihkan.
“Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.
Artinya : “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala.
Bacaan niat ini digunakan untuk mandi wajib karena sebab telah melakukan hubungan suami istri (baik secara junub atau sekedar menempelnya kemaluan nya masing-masing), mimpi basah, dan hal lainnya yang menyebabkan keluarnya air mani atau cairan hadast besar/najis dalam tubuh. Tentunya hal ini dilakukan oleh pasangan yang sah dan halal bukan zina. Zina dalam islam adalah suatu perbuatan yang terlarang dan terlaknat.
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari ‘An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan Lillahi Ta’aal”
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena mani dari jinabat fardhu karena Allah ta’ala.
Bacaan niat mandi wajib ini adalah niat mandi haid yang doa mandi haidh disebabkan karena wanita muslimah mendapatkan haidh atau menstruasi. Haidh atau menstruasi adalah proses wanita mengeluarkan darah akibat dari peluruhan sel telur yang ada di dinding rahim dan kelaur melalui kemaluan. Untuk itu, khususnya muslimah bisa membacakan ini untuk niat membersihkan diri dari kotoran haidh.
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala.
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari haid fardu karena Allah ta’ala”
Bacaan Niat Mandi Wajib ini adalah karena hadast besar yang disebabkan karena wanita muslimah telah selesai masa nifas. Nifas adalah darah yang keluar karena setelah proses melahirkan atau persalinanan. Darah nifas atau haidh ini adalah najis atau termasuk dalam hadast besar.
“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Nifasi Fardhlon Lillahi Ta’ala,
Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari nifas fardu karena Allah ta’ala
Niat mandi wajib bukanlah sekedar untuk dilafadzkan dan dihapalkan saja. Lebih dari itu, Niat Mandi Wajib pun juga memiliki hikmah yang bisa diambil. Untuk itu, jangan sampai dilewatkan untuk niat mandi wajib.
Dengan berniat mandi wajib, kita meyakinkan diri untuk segera bersih dari kotoran yang menempel atau terdapat dalam anggota tubuh. Tanpa niat, maka keyakinan untuk membersihkan diri akan rendah dan dalam kondisi yang ragu apakah telah bersih dari hadast besar atau tidak.
Dengan niat akan mendorong untuk segera bersuci dan merindukan kembali beribadah pada Allah SWT. Penyebab hati gelisah menurut islam biasanya disebabkan karena kurangnya niat yang lurus. Untuk itu, termasuk dalam ibadah bersuci perlu juga untuk membuat hati semakin yakin dan mantap dalam menghilangkan hadast.
Dengan niat mandi wajib, kita juga mengkondisikan diri kita untuk melaksanakannya sebagai bentuk ibadah hanya karena Allah SWT. Dengan niat, dalam kondisi apapun kita akan senantiasa mengingat Allah termasuk aturan dan hukumnya. Niat pula membuat kita bersyukur bahwa aturan Islam mengajak umatnya untuk membersihkan diri dan menjaga kesucian diri.
Betapa besarnya ajaran Islam yang mengajak ibadah kepada Allah juga memberikan manfaat untuk mereka yang melaksanakannya. Ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT adalah ibadahnya tidak tulus karena Allah, sekedar mendapatkan pengakuan orang lain. Untuk itu butuh niat dalam pelaksanaan mandi wajib.
Dengan niat mandi wajib maka kita akan terdorong untuk segera mengakhiri aktivitas atau kondisi-kondisi yang menghasilkan hadast besar. Dengan niat mandi wajib, proses mensucikan dan membersihkan diri tidak akan ditunda-tunda. Misalnya saja segera untuk beribadah melaksanakan shalat fardhu atau shalat wajib Hal ini menunjukkan bahwa niat, bagi orang beriman adalah sebuah alarm untuk segera kembali melaksanakan ibadah Habluminallah.
Dengan mandi wajib hasilnya adalah kebersihan dan kesucian diri. Orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan dan kesucian diri adalah salah satu bentuk untuk menjaga diri kotoran. Sedangkan, syetan sangat mudah membisikkan godaan dan hawa nafsu terhadap orang-orang yang lalai dalam menjaga kebersihan dan kesucian diri. Agar hati tenang dalam islam salah satunya adalah dengan membacakan niat, doa, dan mensucikan diri atau berwudhu. Sifat marah dalam islam bisa diredakan salah satunya dengan aktivitas bersuci.
Begitulah niat mandi wajib serta hikmahnya bagi kita sebagaimana fungsi agama yang senantiasa mengajak untuk kebaikan diri kita. Semoga kita semuanya termasuk dalam golongan umat Islam yang senantiasa bertaubat dan mensucikan diri.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…