Perbedaan Wirid dan Dzikir yang Harus diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dewasa ini, masih banyak umat muslim yang belum mengetahui makna wirid dan dzikir. Sehingga selalu dipandang sama. Padahal sudah jelas berbeda.

Berikut ini perbedaan wirid dan dzikir yang perlu diketahui.

Dzikir, dalam bahasa arab berarti “mengingat”. Dzikir didalam Al-Qur’an diartikan sebagai “mengingat Allah”. Sebagaimana firman Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (Q. S. Al Ahzab : 41)

Didalam Al-Qur’an tidak disebutkan kapan waktu khusus untuk ber-dzikir (mengingat) Allah.

Akan tetapi yang sering adalah perintah untuk berdzikir (mengingat) Allah, kapanpun, tidak bergantung pada waktu.

Sedangkan kata wirid sebenarnya adalah berasal dari bahasa Melayu yang berarti mengulang.

Awal mula pemakaian kata wirid, adalah pada saat penyebaran agama islam di Nusantara.

Wirid digunakan sebagai kata untuk menjelaskan tata cara pembacaan kalimat thayyibah yg dilakukan secara berulang-ulang, diwaktu2 tertentu, dengan tujuan tertentu (hajat).

Hal ini masih bisa dilihat pada para pelaku tarikat yg membaca kalimat-kalimat Allah tertentu (contohnya: Laa ilaaha illallaah).

Bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya perbedaan antara kata Dzikir dan Wirid hanya pada waktu dan tujuannya.

Dzikir dilakukan kapan saja dan bertujuan murni untuk mengingat Allah. Sedangkan Wirid diartikan sebagai ritual mengucapkan kalimat Allah diwaktu-waktu tertentu dengan tujuan tertentu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn