Sebagai mukmin, tentu kita mengimani bahwa setiap orang mati, setelah ia dikubur di liang lahat, akan datang kepadanya dua malaikat yang bernama Mungkar dan Nakir. Tugas dua Malaikat ini adalah untuk menanyai si mayit dengan pertanyaan kubur.
Dalam satu riwayat, dikatakan pertanyaan kubur hanya terjadi satu kali. Yakni setelah para pelayat pulang dari kubur. Riwayat yang lain mengatakan, pertanyaan kubur datang sampai 40 kali.
Di dalam kitab Fathul Majid Syarah Durul Farid, Imam Nawawi, memberi bocoran pertanyaan sekaligus jawabannya. Bahwa pertanyaan kubur adalah persoalan-persoalan seputar akidah. Seperti pertanyaan siapa Tuhanmu? Apakah agamamu? Siapa Nabimu? Apa kitabmu? Siapa saudaramu? Dan dimana kiblatmu?
Tapi, apakah semua orang yang telah meninggal akan mendapat pertanyaan-pertanyaan kubur itu? Atau adakah orang-orang tertentu yang selamat darinya? Kalau ada, lalu bagaimana caranya agar lolos dari pertanyaan Mungkar dan Nakir, yang dalam hadis dinarasikan dengan deskripsi sebagai Malaikat yang garang dan menakutkan?
Imam Nawawi al-Bantani al-Jawwi dari Tanara Banten di dalam kitab Fathul Majid, yakni kitab Syarah dari Kitab Durul Farid, menjelaskan bahwa tidak semua umat Nabi Muhammad mendapat pertanyaan kubur. Ada orang-orang tertentu dari umat Nabi Muhammad yang tidak mendapat pertanyaan kubur. Siapakah mereka?
Diantara umat Rasulullah yang tidak mendapat pertanyaan kubur adalah Sayyidina Umar bin Khatab. Begitulah keterangan Imam Nawawi Banten dalam kitabnya Fathul Majid.
Keterangan ini sesuai dengan penjelasan yang diungkapkan di dalam kitab al-Hawwy lil Fatawy karya Imam Suyuthi. Beliau mengutip keterangan Imam Jazuli di dalam kitab Syahrur Risalah. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa ketika Sayyidina Umar telah wafat, Abdullah bermimpi bersua ayahnya. Abdullah bin Umar bertanya, “Wahai Ayah, apa yang dilakukan Mungkar dan Nakir kepadamu?”.
Sayyidina Umar pun menceritakan ikhwal bahwa ketika Beliau ditanya oleh Mungkar dan Nakir yang dicitrakan memiliki bentuk fisik mengerikan itu, Sayyidina Umar malah balik bertanya, “Man Rabuka?” Atau “Siapa Tuhanmu?”.
Tentu dua Malaikat itu menjadi bingung, dan saling pandang. Karena merekalah sesungguhnya yang harusnya bertanya, akan tetapi malah ditanyai. Mereka kemudian bertanya, “Apakah Engkau adalah Umar bin Khatab?”. Sayyidina Umar pun mengiyakan pertanyaan sang malaikat.
Setelah jawaban diutarakan, dua Malaikat itu tidak melanjutkan pertanyaan dan malah meninggalkan Sayyidina Umar sendiri. Dan Sang Amirul Mukminin yang dikenal dengan julukan Umar al-Faruq itu pun, tak lagi mendapat pertanyaan kubur.
Selain Sayyidina Umar, menurut Imam Nawai ada beberapa orang yang juga tidak ditanyai oleh Malaikat Mungkar dan Nakir, yaitu Imam Kharamain, dan Sultan Harun ar-Rasyid.
Selain itu ada lima golongan orang yang tidak ditanya oleh Mungkar dan Nakir. Mereka adalah:
- Para pasukan yang mati syahid.
- Orang yang meninggal karena sakit perut.
- Mereka yang mati terkena pagebluk atau wabah.
- Orang yang wafat pada malam Jumat atau pada hari Jumat.
- Orang yang istiqamah membiasakan diri membaca surah al-Mulk setiap malam.
Dengan keterangan Imam Nawawi di dalam kitab Fathul Majid Syarah Durul Farid ini, menjadi jelas bagi kita bahwa tidak semua orang mati mendapat pertanyaan kubur. Ada orang-orang yang dikecualikan oleh Allah, untuk tidak mendapat pertanyaan kubur. Semoga kita termasuk bagian dari mereka. Aamiin.