Ingatlah tatkala mereka berkata:”Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya lebih dicintai ayah kita, padahal kita ini adalah satu golongan. Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.” (QS. Yusuf: 8)
Berbuat adil dan tidak pilih kasih adalah salah satu faktor penting yang mampu membuat jiwa anak menjadi tenang dan bahagia. Dengan bersikap adil dan tidak pilih kasih, anak-anak bisa terhindar dari sifat iri, dengki, dendam, dan sebagainya.
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir Ra, bahwasanya suatu ketika ia bersama ayahnya mendatangi Rasulullah SAW, kemudian ayahnya berkata:
“Sesungguhnya aku memberikan kepada anakku ini seorang budak laki-laki milikku.”
Rasulullah SAW pun bertanya, “Apakah semua anakmu juga kamu beri sesuatu yang sama?”
Lelaki itu pun menjawab, “Tidak.”
Maka Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kamu meminta persaksian kepadaku atas ketidakadilan. Apakah kamu akan merasa senang jika mereka sama-sama berbakti kepadamu?”
Lelaki itu kembali menjawab, “Ya.”
Lalu Rasulullah SAW kembali bersabda:
“Jika demikian, janganlah lakukan itu (tidak adil terhadap anak-anak).” (HR. Bukhari Muslim)
Dari hadis di atas disimpulkan bahwa Rasulullah SAW melarang perlakuan tidak adil terhadap anak, apalagi mengistimewakan salah satu anak dan mengesampingkan anak yang lain.
Perlakuan tidak adil pada anak akan menyebabkan permusuhan, dendam, dan kemarahan di antara mereka. Risiko terbesar adalah putusnya tali silaturrahmi.
Bukan tidak sedikit orang tua yang tidak bisa berlaku adil dan pilih kasih terhadap putra-putrinya. Yang memiliki nilai akademik tinggi, begitu dibanggakan sedangkan anak dengan kemampuan pas-pasan selalu diomeli. Anak cantik dan tampan menjadi kesayangan, sedangkan anak dengan tampilan pas-pasan, tidak diberi kasih sayang yang sama, dan masih banyak contoh lainnya.
Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa orang tua bisa saja memiliki rasa sayang yang lebih pada sebagian anak, dibanding anaknya yang lain. Sungguh akan teramat sulit menyamaratakan rasa sayang dari orang tua kepada anak, sebab hal itu di luar kuasa manusia.
Hanya saja, rasa sayang yang berbeda antara anak yang satu dengan lainnya tidak boleh ditunjukkan secara langsung atau terang-terangan. Biarkan rasa itu tersimpan di hati. Sehingga orang tua tetap bisa berlaku adil dan tidak pilih kasih kepada anak.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang saleh, saleha, dan mampu berbakti kepada orang tua. Namun, bila cara mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak tidak tepat, muncullah berbagai sikap anak yang tidak kita inginkan. Salah satunya adalah menjadi anak durhaka.
Tentu setiap orang tua tidak ingin anaknya menjadi anak durhaka. Namun munculnya berbagai tabiat anak disebabkan oleh interaksi orang tua dalam membentuk perilaku mereka. Jadi, anak menjadi saleh, salehah, atau durhaka tergantung bagaimana orangtua bersikap terhadap mereka.
Syaikh Abdul Ghani an-Nablisi menjelaskan bahwa, “Pilih kasih orang tua terhadap anaknya akan menimbulkan permusuhan, kedengkian, dan kebencian di antara sesama anak itu sendiri, kemudian selanjutnya akan terjadilah pemutusan hubungan keluarga disebabkan oleh sikap pilih kasih orang tua terhadap mereka.”
Nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan kita sebagai orang tua untuk selalu bersikap adil terhadap anak-anak. Beliau bersabda:
“Takutlah kamu kepada Allah dan berbuatlah adil terhadap anak-anakmu.” (HR. Muslim)
Saking pentingnya bersikap adil kepada anak, Nabi Muhammad SAW sampai mengulang hal tersebut sampai tiga kali.
“Adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu!” (HR. Abu Dawud, Nasa’I, dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh al-Albani dalam silsilah Shahihah No. 1240)
Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan oleh orangtua agar bisa berlaku adil dan tidak pilih kasih kepada anak:
1. Jangan Pernah Membandingkan
Bagi orang tua yang memiliki banyak anak, tentunya akan menemukan perbedaan dari masing-masing mereka. Jika salah satu anak sangat patuh pada orang tua, sekaligus memiliki prestasi gemilang, orang tua tidak seharusnya membanggakan hal itu secara terang-terangan di depan yang lain sekaligus membandingkan mereka satu sama lain.
Sebab anak yang lain akan merasa minder, iri, kesal, kecewa, yang intinya akan membuat anak merasa buruk. Pahamilah karakter anak satu persatu dan yakinlah setiap anak itu istimewa. Mereka pasti memiliki kelebihan masing-masing.
2. Jangan Membuat Anak Pertama Menderita
Banyak orang tua yang menyuruh anak pertama untuk terus mengalah, mengerti, dan harus memahami adik-adiknya. Perlakukan tidak adil seperti itu akan membuat anak pertama menderita dan kesal kepada orang tua sekaligus adiknya. Memang ada saatnya anak pertama harus mengalah, namun ada saatnya juga anak pertama mempunyai pendapatnya sendiri.
3. Jangan Memihak
Setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing. Jika salah satu anak lebih menonjol dibanding anak lainnya, orangtua tidak seharusnya fokus hanya ke anak tersebut.
Anak yang lain juga harus diberi perlakuan yang sama. Misalnya ketika mereka bertengkar, orang tua tidak boleh memihak. Orangtua harus menjadi penengah yang mampu memberikan solusi terbaik bagi keduanya.
4. Lakukan Hal Menyenangkan Bersama
Melakukan hal menyenangkan secara bersama membuat anak-anak akan semakin dekat. Sehingga muncullah rasa saling menyayangi dan mengurangi rasa persaingan di antara mereka.
5. Tunjukkan Cinta Tanpa Syarat
Biasanya seorang anak akan merasa tersisihkan bila ia memiliki adik. Itulah mengapa orangtua harus mampu menunjukkan kasih sayangnya pada semua anak tanpa syarat atau perbedaan.
6. Memperlakukan Anak Sama
Jika orangtua memberi hadiah pada salah satu anak karena nilainya memuaskan, maka anak yang lain juga harus diberi hadiah ketika ia berhasil juara. Ketika si bungsu melakukan kesalahan, orangtua wajib menegur dan memberi nasihat. Demikian halnya bila si sulung yang melakukan hal tersebut.
7. Menjadi Teladan yang Baik
Jika orangtua mampu memberikan kasih sayang secara adil dan tidak pilih kasih, anak akan meneladani sikap tersebut. Selalu ajarkan anak cara bersikap yang sebenarnya antara kakak dan adik.
Berikan mereka kasih sayang yang utuh secara sama satu sama lain. Sehingga ke depannya, mereka sebagai kakak adik pun memiliki hubungan yang sangat kuat. Tidak ada rasa cemburu atau pun ingin unggul sendiri. Sebab orangtua sudah mengajarkan cara menyayangi dan menghormati sesama mereka.