10 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini Efektif

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Puasa merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh umat Islam. Puasa menurut terminologinya adalah suatu keadaan menahan lapar, haus, dan nafsu dengan tidak makan, minum, dan melakukan hal-hal yang mengganggu puasa. Puasa ini diawali dengan sahur pada terbitnya matahari dan diakhiri dengan berbuka pada saat terbenamnya matahari.

Sementara anak yang belum baligh tidak diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, namun tidak ada salahnya mengajarkan anak berpuasa sejak dini agar mereka lebih siap saat diminta berpuasa. Pada umumnya anak mengenal puasa antara usia 3-5 tahun. Di usia tersebut, anak-anak sudah bisa diajak sahur, buka puasa atau kegiatan lainnya selama Ramadhan.

Pengajaran sejak dini bagi anak-anak memang sangatlah penting agar anak semakin terbiasa melakukan puasa, berikut ini yang bisa kamu ikuti untuk mengajarkan anak secara dini.

Inilah 10 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini Secara Efektif

Hal pertama yang harus dilakukan ketika melatih anak-anak untuk berpuasa adalah mengajari mereka rukun Islam. Karena puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam dalam agama Islam.

Dari Abu Abdirrahman bin Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata:

Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu: Syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah al Haram”.

Melatih anak berpuasa lebih mudah dengan memahami dan mengamalkan rukun Islam.

  • Beritahu Tentang Keutamaan Puasa

Menahan keinginan untuk makan dan minum bisa jadi sulit bagi anak-anak. Namun, kamu bisa menjelaskan keutamaan puasa, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.”

Orang-orang yang berpuasa juga melatih diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menerima pahala dari-Nya.

  • Beritahu Larangan Saat Berpuasa

Berikan pemahaman mengenai larangan puasa sesuai dengan pemahaman anak. Misalnya, jangan makan atau minum, jangan berbohong, dan mengalami kemarahan.

Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, beritahu bahwa ketika berpuasa kita harus melakukan amalan-amalan yang baik.

  • Berlatih Puasa Secara Bertahap

Kita tahu bahwa kemampuan anak -anak berbeda dari orang dewasa. Karena itu, kamu dapat mulai melatih anak selama 3-4 jam saat anak berpuasa.

Ketika anak-anak sudah siap, latihlah untuk berpuasa sampai sore hari. Jika dia merasa lapar atau haus pada waktu yang ditentukan, maka beri keringanan untuk berbuka puasa. Kemudian, lanjutkan berpuasa lagi sampai waktunya berbuka.

  • Menyediakan Makanan Sahur dan Berbuka Favoritnya

Ketika orang tua memberikan makanan atau minuman kesukaannya sesuai dengan kebutuhannya, maka anak akan merasa sangat senang. Itu tidak membutuhkan terlalu banyak minuman atau makanan yang mahal. Setidaknya anak itu merasa puas dengan hidangan yang dikirim oleh ibu pada saat berbuka.

  • Beri Pujian Jika Anak Berhasil Berpuasa

Mendapatkan apresiasi adalah sesuatu yang sangat disukai anak-anak dan dapat meningkatkan motivasi mereka.

Jika berhasil menjalankan puasa selama satu hari penuh sesuai tujuan dan protokol, maka berikan pujian atau hadiah kecil untuk membangkitkan semangat anak.

Kamu tidak boleh dimarahi jika anak tidak berhasil menjalankan puasa sehari penuh. Orang tua tetap perlu menyemangatinya agar dia bisa berpuasa lebih baik besok.

  • Buat Acara Ngabuburit Makin Seru

Ngabuburit merupakan tradisi yang masih berkembang, dilakukan oleh banyak orang. Ngabuburit adalah acara yang diadakan pada sore hari sebelum jam buka, tepatnya sekitar jam 3 sore. Tujuannya bukan hanya untuk menunggu berbuka, tapi ngabuburit juga bisa jadi selingan.

Dengan melakukan ngabuburit, anak-anak teralihkan dari makanan dan minuman sebelum berbuka puasa. Misalnya, ajak mereka jalan-jalan, main game seru atau baca Alquran. Biarkan ngabuburit menjadi happy hour mereka.

  • Awasi Kesehatan Anak Anda

Jika anak  memiliki masalah kesehatan, kamu harus berbicara dengan dokter sebelum dia mulai belajar puasa. Ada dua hal yang perlu diperhatikan orang tua saat berpuasa, yaitu hipoglikemia dan dehidrasi.

Jika anak terlihat lemas, pucat, sulit berkonsentrasi, dan berkeringat hingga tubuh gemetar, ini merupakan tanda gula darah rendah.

Jika anak terlihat lemah, mata cekung, bibir kering, kulit keriput, dan sedikit buang air kecil, ini adalah tanda-tanda dehidrasi. Jika anak  berada dalam salah satu dari situasi ini, sebaiknya segera hentikan atau batalkan puasanya.

  • Perhatikan Nutrisi Menu Sahur dan Buka Puasa

Selama berpuasa, nutrisi anak tetap harus terpenuhi untuk menunjang tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan menu makan sahur dan buka puasa anaknya mengandung gizi yang seimbang.

Makanan selama puasa harus mengandung zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) agar dapat memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik. Perhatikan juga suplemen cairan tubuh anak di malam hari untuk mencegah dehidrasi.

  • Ajarkan Anak untuk Bersabar

Sudah menjadi kewajiban setiap orang tua untuk melatih anak berpuasa sejak usia dini. Walaupun kelihatannya sulit untuk dilakukan, beberapa cara di atas bisa dijadikan sebagai pilihan bagi anak-anak untuk berlatih.

Tidak perlu memaksakan caranya, harus bisa langsung puasa, dan orang tua harus sabar membimbing anaknya berpuasa dan biarkan anak terbiasa.

Itulah 10 rekomendasi cara yang bisa kamu lakukan untuk mengajarkan anak berpuasa. Agar bisa terbiasa berpuasa memang harus diajarkan sedari dini agar ketika menginjak usia dewasa mereka sudah terbiasa dan tidak merasa kesulitan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn