5 Cara Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anak adalah anugerah yang tidak ternilai yang diberikan Allah pada kita. Mungkin, kita terkadang suka merasa jengkel atau kesal. Namun ketahuilah jangan sekali-kali kita sebagai orang tua melontarkan kata-kata kasar pada anak. Misalnya, ketika memberikan hukuman. Islam sudah mengatur bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilanggar ketika marah pada anak. Berikut 5 Cara Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan Dalam Islam.

  1. Memukul wajah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Jika salah seorang dari kalian memukul, maka hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah.” Maka itu dilarang bagi setiap orang tua memukul wajah anaknya.

  1. Memukul yang terlalu keras sehingga berbekas

Ini juga dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hal itu akan menyebabkan trauma bagi anak. Perhatikan Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Islam.

  1. Memukul dalam keadaan sangat marah

Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau yang berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”

  1. Bersikap terlalu keras dan kasar

Melontarkan kata-kata kkeras dan kasar sikap ini jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan.”

  1. Menampakkan kemarahan yang sangat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi),  tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.“ Untuk itu orang tua harus bersabar menghadapi anak.

Ada 2 cara bagaimana orang tua dapat menegur anaknya, tanpa melakukan kekerasan atau menumpahkan amarahnya.

Pertama, teguran dengan nasihat yang baik

Metode ini sering dipraktikkan langsung oleh Rasulullah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, misalnya ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang anak kecil yang ketika sedang makan menjulurkan tangannya ke berbagai sisi nampan makanan, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“

Serta dalam hadits yang terkenal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada anak paman beliau, Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, “Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu.”

Kedua, Menggantung tongkat atau alat pemukul lainnya di dinding rumah

Ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar mereka takut melakukan hal-hal yang tercela dan hanya sekadar membuat anggota keluarga takut terhadap ancaman tersebut. Jangan lupa juga Cara Mendidik Anak Perempuan Menurut Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan ini dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Gantungkanlah cambuk (alat pemukul) di tempat yang terlihat oleh penghuni rumah, karena itu merupakan pendidikan bagi mereka.”

fbWhatsappTwitterLinkedIn