Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam surat Al-Isra’ ayat 23 Allah SWT berfirman,
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaannmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ : 23)
Allah SWT juga berfirman,
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (QS. An Nisa’ : 36).
Dua ayat di atas merupakan contoh ayat di mana Allah SWT selalu mengaitkan amalan berbuat baik kepada kedua orang tua dengan larangan untuk berbuat syirik. Yang dimaksud dengan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah berbakti, mengasihi, dan lemah lembut kepada keduanya.
Mengapa kita harus berbuat baik kepada orang tua? Karena jasa orang tua kepada anak-anaknya sangatlah besar. Misalnya, ibu yang mengandung kita selama sembilan bulan, ibu yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawa, ibu yang menyusui kita, dan ayah yang membimbing serta mencari nafkah guna memenuhi semua kebutuhan kita. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahqaf ayat 15 yang artinya,
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa :
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqaf : 15).
Berdasarkan ayat tersebut, seorang ibu memang lebih berhak untuk menerima perbuatan baik dari anak-anaknya dibandingkan ayah mengingat batapa mulianya kedudukan wanita dalam Islam terutama seorang ibu. Namun bukan berarti kita lantas boleh berlaku durhaka kepada ayah.
Contoh anak durhaka dalam Islam kepada ayah di antaranya memandangnya dengan tajam, membuatnya sedih, dan melawan perintahnya selama perintah itu bukan maksiat.
Karena itulah, para ulama sepakat bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya adalah wajib dan durhaka kepada kedua orang tua maka itu adalah termasuk dosa besar dalam Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“… dosa-dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
“Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya ini 3x. Para sahabat mengatakan : tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda : mempersekutukan Allah dan mendurhakai orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu riwayat menyatakan Allah SWT menyegerakan balasan bagi mereka yang durhaka kepada orang tua. Abu Bakroh berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya (di dunia ini) berkat dosa yang disimpan untuknya (di akhirat) daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Demikianlah ulasan singkat tentang hukum anak durhaka kepada ayah. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah 10 azab anak durhaka kepada ibunya, cara menghadapi orang tua yang egois menurut Islam, hukum bersuara keras di depan orang tua, hukum membahagiakan orang tua, cara memuliakan orang tua menurut Islam, cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal, keutamaan berbakti kepada orang tua, dan dalil berbakti kepada orang tua.