Berbakti orang tua adalah suatu kewajiban bagi setiap anak. Ayah yang rela membanting tulang demi mencari nafkah dan ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya merupakan satu dari sekian banyak alasan kenapa kita mesti memuliakan orang tua.
Berbaktilah pada orang tua untuk mendapatkan ridhanya, karena seperti yang kita ketahui bahwa ridha orang tua merupakan ridha Allah, itulah salah satu keutamaan berbakti kepada orang tua.
Pada zaman yang semakin modern ini dimana berbagai budaya dapat menyebar luas melalui sosial media dan media lainnya sehingga tanpa disadari dapat mempengaruhi perilaku seorang anak. Apalagi jika mereka bergaul dengan teman yang buruk perilakunya.
Tak jarang kita temui anak-anak yang berlaku tidak baik kepada orang tuanya. Bukan sekadar mengabaikan nasehat mereka, tetapi berbagai perilaku lainnya yang telah melampaui batas. Seperti membentak orang tua dengan bersuara keras.
Bagaimanakah hukum bersuara keras di depan orang tua?
Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
Pada ayat berikut ini, dijelaskan bahwa mengatakan “ah” kepada orang tua saja tidak diperbolehkan, apalagi sampai membentak atau bersuara keras pada keduanya.
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra [17]: 23)
Perbuatan maupun perkataan yang tidak baik kepada orang tua termasuk dalam tindakan durhaka kepada keduanya. Durhaka kepada orang tua merupakan sebuah hal yang tidak disukai Allah subhanallahu wata’ala. Balasan anak durhaka dalam Islam disampaikan dalam salah satu hadits berikut ini.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah kelak pada Hari Kiamat; Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupakan dirinya dengan laki-laki dan orang yang tidak mempunyai rasa cemburu pada keluarganya. Dan tiga golongan yang tidak akan masuk surga; Pendurhaka orang tua, pecandu khamr dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya pada orang lain.” (HR. An-Nasa’i, Ahmad dan Al-Hakim)
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hukum bersuara keras di depan orang tua yaitu dilarang atau tidak diperbolehkan. Bukan hanya kepada orang tua, tetapi kepada sesama juga hendaknya kita berkata perkataan yang baik dan bersikap rendah hati atau tawadhu. Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah berikut ini.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman: 19).
Semoga apa yang telah kami sampaikan bisa bermanfaat untuk Anda. Aamiin.