Anak

15 Manfaat Memiliki Banyak Anak dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak adalah anugrah yang selalu diharapkan dalam kehidupan keluarga, anak diibaratkan dengan sosok yang bisa memberikan kebahagiaan dan rezeki pada orang tua baik itu melalui rezeki dalam hal keuangan maupun dalam hal amalan, ada berbagai kepercayaan mengenai anak, ada yang merasa memiliki sedikit anak yang penting mampu memberikan kebahagiaan sepenuhnya, ada pula yang merasa punya banyak anak tak masalah bagaimanapun kondisi keuangannya sebab Allah yang maha memberi rezeki. Sebab itu simak 15 manfaat memiliki banyak anak dalam islam berikut.

1. Mengikuti Anjuran Allah

Allah memang menganjurkan untuk memiliki banyak anak terlepas dari bagaimana kondisi keuangan yang dihadapi sebab bagi Allah hal itu merupakan jalan untuk banyak berbuat amal kebaikan dan jalan untuk mencari rezeki yang lebih berkah di jalanNya beserta doa pembuka rezeki dari segala penjuru.“ …dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kamu (yaitu anak)” [Al-Baqarah/2 : 187].

2. Memperbanyak Umat Muslim

Rasul bangga dengan laki laki yang menikah dengan perempuan yang subur hingga bisa memiliki banyak anak dan menjadi anak anak tersebut umat islam yang sholeh mengikuti ajaran islam beserta 5 rukun islam dalam ajaran islam. “Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud].

3. Berkah Dunia Akherat

Rasul selalu mendoakan agar sahabatnya memiliki banyak anak sehingga bisa memeprbanyak rezeki dan memperbanyak jalan kebaikan yakni dengan keutamaan mengajarkan ilmu dalam islam dan pemahamanan agama yang kuat untuk anak anaknya. “Ya Allah ! Banyakanlah hartanya dan anaknya, dan panjangkanlah umurnya dan ampunkanlah ia” [Derajad hadits ini Hasan]

4. Amal Jariyah

“Dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap manusia dilahirkan ibunya atas dasar fitrah Maka apabila kedua orang tuanya muslim, maka jadilah dia anak muslim..” [Riwayat Muslim dan lain-lain]. Tentunya anak akan menjadi sesuatu yang kekal amalnya jika mampu mengarahkan kepada jalan kebaikan sehingga pahala terus mengalir hingga akherat sebab memiliki amal jariyah.

5. Kebaikan Hingga Akherat

“Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara : .. 3. Anak shalih yang mendo’akannya” [Riwayat Muslim dan lain-lain]. kedudukan anak dalam hukum islam adalah Anak yang sholeh akan memberikan kebaikan untuk orang tuanya yakni memberikan doa yang bisa melindungi orang tuanya dari azab atau keburukan di akherat.

6. Jalan Rezeki

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An’am [6]: 151). Allah tidak menyukai seseorang yang takut punya anak karena takut miskin dan takut tak bisa menghidupi, hal itu sama saja dengan tidak percaya akan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki oleh Allah.

7. Menambah Taqwa

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq [65]: 2-3). Bagi yang ingin memiliki banyak anak dengan niat ibadah karena Allah dan memperbanyak jumlah umat muslm yang sholeh, maka baginya adalah jalan menjadi orang yang lebih bertaqwa.

8. Motivasi Kesuksesan

Anak adalah karunia. Kehadiran mereka adalah nikmat. Anak dan keturunan memang dapat melahirkan ragam kebaikan. Dalam kehidupan rumah tangga, anak-anak dan keturunan ibarat tali pengikat yang dapat semakin menguatkan hubungan pasangan suami istri. Dan dari sana lah kemudian akan tercipta keharmonisan dalam rumah tangga; sakinah, mawaddah dan rahmah. (Dari ceramah Syaikh Sa’ad As-Syitsry, Ahkam Al Maulud).

Memiliki anak banyak akan menjadi kedua orang tua lebih banyak bekerja sama untuk memberikan kehidupan yang layak untuk anaknya, kedua orang tua menjadi jauh lebih bersemangat dalam mencari rezeki yang berkah dan mendekatkan diri satu sama lain untuk bersama sama memberikan kasih sayang dan segalanya yang terbaik.

9. Mendapat Syafaat

Tidaklah seorang muslim yang ditinggal wafat oleh tiga orang anaknya yang belum baligh kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga karena keutamaan rahmat-Nya kepada mereka”. (HR. Bukhari, no. 1381). Bagi yang mempunyai anak banyak namun ada takdir diambil oleh Allah tanpa penyebab yang dikarenakan orang tuanya maka orang tuanya akan menjadi jalan untuk nantinya mendapat syafaat.

10. Mengikuti Takdir Allah

Tidaklah seorang muslim ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, melainkan ia akan dimasukkan ke dalam pintu surga yang mana saja yang ia mau.” (HR. Ibnu Majah, no. 1604. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Orang tua akan mendapatkan surga sesuai yang dijanjikan Allah selama mereka telah berusaha dan memberikan yang terbaik dalam merawat dan menghidupi anak anaknya.

11. Menyebarkan Lebih Banyak Ilmu

Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan/kebaikan) hidup bagimu.” (Qs. al-Anfaal: 24). Tentunya memiliki banyak anak akan membuat seseorang menjadi lebih banyak menyebarkan ilmu ada anak anaknya tersebut sehingga hal itu merupakan jalan pahala karena mengajak umat muslim menuju surga dan jalan kebaikan Allah.

12. Kehidupan yang Baik

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. an-Nahl: 97).

Orang tua yang mengerjakan amal sholeh dan mengajarkannya pada anak anaknya serta berusaha sebaik mungkin untuk memberikan penghidupan yang terbaik untuk anak anaknya atau memiliki tanggug jawab yang penuh maka akan mendapat kehidupan yang baik yang diliputi dengan kasih sayang yang penuh dari Allah.

13. Sunnah Rasulullah

Dari Ma’qil bin Yasar al-Muzani radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Seorang lelaki pernah datang (menemui) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: Sesungguhnya aku mendapatkan seorang perempuan yang memiliki kecantikan dan (berasal dari) keturunan yang terhormat, akan tetapi dia tidak bisa punya anak (mandul), apakah aku (boleh) menikahinya?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak (boleh)”, kemudian lelaki itu datang (dan bertanya lagi) untuk kedua kalinya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali melarangnya, kemudian lelaki itu datang (dan bertanya lagi) untuk ketiga kalinya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Nikahilah perempuan yang penyayang dan subur (banyak anak), karena sesungguhnya aku akan membanggakan (banyaknya jumlah kalian) dihadapan umat-umat lain (pada hari kiamat nanti).” Bagi seorang perempuan yang masih gadis. kesuburan ini diketahui dengan melihat keadaan keluarga (ibu dan saudara perempuan) atau kerabatnya, lihat kitab ‘Aunul Ma’buud, 6/33-34). (HR Abu Dawud (no. 2050).

Rasulullah menganjurkan untuk menikahi wanita yang subur yang mampu memiliki banyak anak sehingga dalam kehidupan keturunan bisa diteruskan dan bisa menjadi jalan untuk lebih banyak lagi berbuat kebaikan serta menyebarkan amal sholeh, orang tua tersebut menjadi memiliki jalan yang seluas luasnya untuk mencari pahala yang mulia di sisi Allah.

14. Derajat Tinggi di Surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sungguh seorang manusia akan ditinggikan derajatnya di surga (kelak), maka dia bertanya: Bagaimana aku bisa mencapai semua ini? Maka dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan istigfar (permohonan ampun kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu.” (Kitab al-Maudhuuaat (2/281), al-‘Ilal mutanaahiyah (2/636) keduanya tulisan imam Ibnul Jauzi, dan Silsilatul Ahaaditsidh Dha’iifah” (no. 3580).

Anak yang sholeh yakni yang sering berdzikir tidak hanya bermanfaat untuk anak tersebut saja namun juga memberikan kebaikan untuk kedua orang tuanya di akherat sehingga kedua orang tuanya ikut merasakan kesenangan di akherat dan jauh dari kegundahan, hal itu jika selama hidup orang tua berbuat baik dan mengajarkan kebaikan pada anaknya.

15. Pahala Mendidik dan Merawat

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam),

serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya.” (Taisiirul Kariimir Rahmaan, hal. 640). Mendidik dan merawat anak adalah hal yang mulia dimana hal itu akan mendapatkan banyak pahala sehingga ia menjadi seseorang yang jauh dari api neraka.

Demikian artikel kali ini, semoga menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda. Terima kasih.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago