Mengajarkan Ibadah dan Tauhid Sesuai Syari’at Islam pada Anak

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembahKu.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)

Mengajarkan ibadah dan tauhid sesuai syari’at Islam pada anak merupakan tanggung jawab besar yang harus dilakukan oleh orang tua. Hal ini harus dilakukan sejak dini agar keyakinan atas ke-Esaan Allah SWT menancap dengan kokoh di dalam diri mereka.

Bagaimana cara mengajarkan hal tersebut? Dengan memberikan dalil-dalil yang logis serta argumen rasional yang dapat diambil secara langsung dari realitas kehidupan sehari-hari, baik itu dari rumah, sekolah, dan tempat tinggal.

Agar tujuan tersebut sukses, beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua, antara lain:

  • Membekali anak dengan pemahaman Islam yang benar. Tujuannya agar mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah sesuai syari’at Islam. Sehingga mereka dapat terhindar dari aliran-aliran yang bisa merusak akidah.
  • Memberi pemahaman pada anak betapa pentingnya akidah Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sekaligus akan tiba masanya anak mengajukan pertanyaan seputar keberadaan Allah SWT, dan seluruh alam semesta ini. Orang tua wajib memberi jawaban atas pertanyaan anak. Itulah mengapa orang tua harus memiliki pemahaman agama yang luas. 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali-Imran[3]: 190)

“Yang menciptakan, dan menyempurnakan (perintahNya). Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (QS. Al-A’la[87]: 2-3)

Berikut manfaat dari mengajarkan ibadah dan tauhid pada anak:

  1. Memperkokoh keyakinan akan ke-Esaan Allah SWT sehingga terhindar dari perbuatan syirik yang dapat merusak akidah.
  2. Meyakini ke-Esaan Allah SWT beserta sifat-sifatNya.
  3. Agar mampu merasakan ketenangan dan keseimbangan diri.
  4. Mendapat kemuliaan.
  5. Mendapat kehormatan diri sebab telah menganut ajaran Islam.
  6. Mampu membentuk kepribadian.
  7. Menciptakan pemahaman yang benar sekaligus rasional.

Seorang anak wajib mengetahui mengapa Allah SWT menciptakannya, mengapa Allah SWT lebih memuliakan manusia dibanding makhluk lainnya.

Orang tua juga wajib memberi tahu anak bahwa orang yang tidak percaya Allah SWT, hidupnya akan sengsara dan gelisah. Ia diciptakan namun ia tidak percaya pada sang penciptaNya.

Ia hidup di dunia namun tidak tahu alasannya hidup. Sehingga bila ia mati, ia mati dengan tidak mengetahui mengapa dirinya mati, dan juga tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah kematian.

Orangtua harus bisa memberikan pemahaman seputar dua kalimat syahadat. Sehingga anak tidak hanya bisa mengucapkan dua kalimat syahadat, namun paham dan mampu memberi penjelasan bila orang terdekatnya bertanya.

  1. Anak mengucapkan kesaksian bahwa, “Tidak ada Tuhan selain Allah SWT.”
  2. Hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, dan tidak ada sekutu bagiNya.
  3. Hanya Allah SWT satu-satunya yang dapat mengangkat langit, menciptakan matahari, bulan, bintang, dan sebagainya.
  4. Hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang memiliki semua perkara umat manusia.
  5. Anak mengucapkan kesaksian bahwa, “Aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.”
  6. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama Islam kepada manusia.
  7. Nabi Muhammad SAW merupakan sebaik-baiknya manusia.
  8. Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai Rasul oleh Allah SWT dari kalangan manusia.
  9. Karena kita beriman kepada Nabi Muhammad SAW, maka kita harus mematuhi dan memiliki sopan santun seperti beliau.
  10. Jika kita mencintai Nabi Muhammad SAW, maka kita wajib menaati segala perintah beliau.
fbWhatsappTwitterLinkedIn