Berjabat Tangan dalam Islam – Hukum – Dalil

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Islam adalah salah satu agama yang paling sempurna sebab agama Islam mengatur seluruh aspek yang terjadi pada kehidupan manusia. Agama Islam tidak hanya mengatur hal-hal yang berhubungan dengan ibadah, Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam namun juga sesuatu yang mengatur tentang Hubungan Akhlak dengan Iman dalam Islam para muslim dan muslimah.

Salah satu peristiwa yang sering kita lakukan adalah berjabat tangan. Bagaiman sebenarnya Islam mengatur tentang berjabat tangan dalam Islam? Sudah benarkah praktik berjabat tangan yang dilakukan para muslim di jaman sekarang? Serta bagaimana gambaran etika berjabat tangan dalam Islam? Mari kita simak pengertian dan pemahamannya.

Hukum Berjabat Tangan

Hukum berjabat tangan adalah sunnah yang disyari’atkan serta adab mulia yang dilakukan oleh para sahabat saat sedang berjumpa dengan sesama mereka. Imam Bukhari rahimahullah pada kitab Al-Isti’dzan atau kitab Shahihnya menjelaskan mengenai bab dengan judul Babul Mushafahah atau Bab Berjabat Tangan.

Dalam bab ini, ada beberapa hadits yang menjelaskan sunnahnya berjabat tangan ketika berjumpa, sebagai berikut :

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍ أَكَانَتْ الْمُصَافَحَةُ فِي أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ

Qatadah Radhiyallahu anhu berkata, “Saya bertanya kepada Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, “Apakah sejak pada jaman Rasulullah SAW, berjabat tangan sudah dilakukan?”, beliau Radhiayallahu anhu menjawab, “Ya”

Sedangkan hadits lainnya :

كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَلاَقَوْا تَصَافَحُوْا وَإِذَا قَدِمُوْا مِنْ سَفَرٍ تَعَانَقُوْا

Adalah sahabat Nabi Muhammad SAW pada saat mereka bertemu, mereka saling berjabat tangan dan apabila mereka kembali, mereka akan berangkulan.

Dari beberapa hadits di atas, bahwasannya berajabat tangan ketika bertemu adalah sunnah yang disyari’atkan seperti yang diegaskan oleh para Ulama, seperti :

  • Imam Ibnu Baththal rahimahullah berkata, “berjabat tangan adalah kebaikan para Ulama
  • Imam Nawawi rahimahullah berkata, “berjabat tangan adalah sunnah saat bertemu berdasarkan hadits yang sah

Keutamaan, Pahala dan Manfaat Berjabat Tangan

Keutamaan berjabat tangan memiliki pahala yang sangat besar diantaranya adalah menjadi penyebab terhapusnya dosa-dosa, seperti pada hadits berikut :

عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

Bara’ bin Aazib Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidaklah dua orang Muslin yang bertemu lalu mereka berjabat tangan kecuali akan diampun (dosa) mereka berdua sebelum berpisah.”

Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia bekata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا لَقِيَ الْمُؤْمِنَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَ أَخَذَ بِيَدِهِ فَصَافَحَهُ تَنَاثَرَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا يَتَنَاثَرُ وَرَقُ الشَّجَرِ

Artinya : “Sesungguhnya mukmin yang bertemu dengan mukmin lalu mengucapkan salam dan memegang tangan lalu berjabat tangan, maka dosanya terhapus seperti gugurnya daun pohon. Manfaat berjabat tangan antara lain :

  • Tanda atau simbol kemesraan.
  • Sebagai bentuk penghormatan di antara sesama manusia.
  • Menciptakan rasa kasih sayang, perkenalan, persahabatan dan kemesraan.

Selain itu, Islam juga memperbolehkan perempuan Islam berjabat tangan dengan perempuan non Islam, dan lelaki Islam dengan lelaki non Islam agar tidak ada rasa selisih serta menjalin perpaduan dan keamanan hidup. Baca juga tentang Hukum Menolak Lamaran Pria dalam Islam

Etika Berjabat Tangan

  1. Berjabat tangan dengan wajah yang berseri

Hadits Rasulullah SAW bersabda

لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya : “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun walaupun hanya menjumpai saudaramu dalam keadaan wajah berseri-seri.”

  1. Berjabat tangan dengan satu tangan

Syaikh Al-Albani rahimahullah menjelaskan hadits Hudzauifah tentang manfaat berjabat tangan seraya berkata : “Seluruh hadits ini menunjukkan bahwa yang sunnah adalah berjabat tangan dengan memegang satu tangan.

Sedangkan orang yang berjabat tangan dengan kedua tangan adalah hal yang menyelisihi sunnah.” Baca juga tentang Cara Wanita Menyatakan Cinta dalam Islam

  1. Tidak membungkuk saat berjabat tangan

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata :

قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِي لَهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ نَعَمْ

Seseorang bertanya, ”Wahai Rasulullah, ada seseorang dari kami berjumpa dengan temannya, apakah ia harus menundukkan punggung kepadanya?” Beliau menjawab, “Tidak”, “Apakah ia merangkul dan menciumnya?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Tidak”, “Apakah ia memegang tangannya kemudian ia berjabat tangan dengannya?”, Beliau menjawan, “Ya”.

  1. Mengucapkan salam ketika berjabat tangan

Rasulullah SAW bersabda, “Dua orang Muslim yang bertemu hingga salah satu diatara mereka mengucapkan salam dan berjabat tangan semata-mata niat karena Allah, maka keduanya akan diampuni,” (HR Ahmad). Baca juga tentang Hukum wanita melamar lelaki dalam Islam

  1. Tidak terburu-buru untuk melepaskan jabatan tangan

Yaqub bin Sufyan Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW saat berjabat tangan dengan orang lain, maka beliau tidak akan emlepasnya kecuali orang tersebut yang melepaskan tangannya terlebih dahulu (HR At-Tirmidzi).

  1. Tidak memalingkan pandangan

Yaqub bin Sufyan Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW tidak memalingkan pandangan dari pihak yang berjabat tangan sampai ia berlalu meninggalkan Rasulullah (HR At-Tirmidzi).

  1. Menampakkan rasa kecintaan ketika berjabat tangan

Ulama banyak berpendapat bahwa tangan yang digerakkan saat berjabat tangan dianjurkan karena akan menimbulkan kecintaan pihak yang berjabat tangan (Hasiyah Al-Adawi).

  1. Mencium tangan dan dahi

Seorang laki-laki yang mencium tangan laki-laki yang dikenali sebagai seseorang yang sholeh dan bertaqwa, tangan orang  yang banyak ilmu dan mengamalkan ilmunya, tangan ibu dan bapak, nenek dan kakek ataupun saudara adalah sunnah.

Hal itu adalah sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan perasaan kasih sayang. Seseorang tersebut harus mencium pipi dan memeluk seseorang jika hal itu sebagai tanda cinta saat berpisah, menyambut seseorang yang datang atau orang yang sembuh dari penyakit dan selamat dari bahaya. Kemudian pula, diharuskan untuk mencium wajah mayat bagi keluarga dan kerabatnya.

Jangan mencium tangan orang fasik sebab ia sepatutnya dihina dan diremehkan. Juga jangan mencium tangan orang kaya karena kekayaanya, sebab ia akan lemah keyakinan dan keimannya kepada Allah SWT.

Hukum Berjabat Tangan Antara Lelaki Dan Perempuan

Islam sangat melarang keras lelaki berjabat tangan dengan perempuan yang bukan muhrim atau tidak mempunyai tali persaudaraan. Dalam ayat suci Al Quran, Allah berfirman :

أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا

Artinya : “Jika kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik. (An-Nisa’:43).

Berdasarkan firman Allah SWT dan mazhab Imam Syafi’ii  tersebut, saat laki-laki bersentuhan dengan wanita tanpa alas, maka wudhunya batal. Maka, hukum berjabat tangan dengan lawan jenis adalah haram kecuali dengan beralas atau berlapik. Akan tetapi, menurut madzhab Imam Hanafi, Imam Maliki dan Hambali berjabat tangan antara lelaki dan perempuan adlaah boleh asalkan tidak ada keinginan nafsu diantara mereka.

Berjabat tangan dengan lawan jenis mungkin dianggap sesuatu yang remeh, namun hal ini sesungguhnya adalah masalah besar di mata Allah terlebih pada kalangan remaja sebab hal ini dapat mengarah pada dosa zina yang mengakibatkan adanya dosa besar.

Bahkan Rasulullah SAW bersabda :

“Seandainya kepala seseorang ditikam adalah lebih baik daripada menyentuh kulit wanita yang belum halal (HR. Baihaki).

Sabda di atas sudah sangat jelas menjelaskan bahwa lelaki tidak diperbolehkan untk menyentuh tubuh wanita kecuali karena atas dasar alasan tertentu misalnya penyakit yang membutuhkan pertolongan dimana hal ini harus dilakukan dengan saksi orang banyak dan bukan berdua-duaan. baca juga tentang Hukum melihat Aurat Wanita dalam Islam

Nabi Muhammad SAW telah memberi contoh bagaimana cara berjabat tangan dalam Islam dengan seorang wanita. Rasululllah SAW selalu memberi salam dan memberi isyarat dengan mengangkat tangan beliau tanpa berjabat tangan dengan lawan jenis.

Hal tersebut juga telah disampaikan pada dalil Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh Asma’ bin Yazid yaitu :

“Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika berada di pekarangan masjid terdapat sekelompok kaum perempuan sedang duduk di masjid. Maka Nabi Muhammad SAW mengangkat tangannya sebagai tanda penghormatan dengan mengucap kalimat salam (HR. Tarmizi).

Demikian penjelasan mengenai berjabat tangan dalam Islam.  Semoga kita dapat senantiasa melakukannya, sebab berjabat tangan sesuai dengan kaidah Islam dapat berguna sebagai salah satu Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn