Biaya hidup yangsemakin tinggi mengakibatkan banyak dari Manusia yang sibuk memperkaya diridikarenakan ingin hidup mulia. Dan tidak jarang diantara orang-orang tersebutmencari harta dengan cara yang bathil karena mereka merasa hal tersebut lebihcepat dan mudah.
Padahal Allah SWTmelarang hambanya untuk memakan harta yang diperoleh dari cara yang bathil. Sepertiyang dijelaskan dalam QS. Al Baqarah ayat 168 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.
(QS. Al Baqarah ayat 168)
Dalam pengelolaan harta tersebut, sepertinya bolehlah hukumnya kalau kita beranggapan bahwa ‘tutup buku’ perekonomian kita sebagai umat islam dilakukan di bulan Ramadhan, pasalnya hal tersebut juga momen menjelang tahun baru Hijriyah, atau pembukaan lembar baru. Itulah kenapa, darimana pun kita mendapat rezeki (cecara halal dan baik), pemanfaat hasil akhir merupakan yang paling menentukan keberkahan untuk masa depan. Berikut adalah 10 cara menjaga harta agar berkah di akhir ramadhan.
1. Mengelolanya Menggunakan Rumus 1/3
Salman Al Farisi, salahsatu sahabat Rasulullah mempunyai rumus tersendiri dalam mengelola harta. Yaitudengan rumus 1/3. Rumus tersebut adalah, dia membeli bahan baku anyaman denganmodal seharga 1 dirham, kemudian dijualnya hasil anyaman tersebut seharaga 3dirham. Lalu, keuntungan 3 dirham itu, 1 dia pakai untuk membeli bahan anyamanbaru, 1 dia pakai untuk menafkahi keluarga, dan 1 dia pakai untuk membiayaianak sekolah.
2. Menabung
Dalam konsep ekonomi,dijelaskan bahwa uang itu harus berputar. Berputar dalam artian uang kalauterus disimpan maka akan terjadi inflasi. Namun dalam sebuah Hadist, sebenarnyadijelaskan tentang keutamaan menabung. Hadist tersebut berbunyi :
“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (H.R Bukhari)
Baca juga:
- Hukum Harta Istri Terhadap Suami Dalam Islam
- Cara Pengembangan Harta yang Dilarang Dalam Islam
- Jenis Harta dalam Islam
- Cara Membersihkan Harta Haram
- Cara Membersihkan Harta Riba
Makna dari Hadisttersebut adalah menyimpan harta untuk kebaikan di masa depan. Memang baikhukumnya menjadikan harta sebagai modal usaha, namun tentu saja tidak bolehsemuanya, lebih baik sebagian digunakan modal, sebagian lagi ditabung. Tentusaja semua itu adalah untuk kebaikan diri sendiri.
3. Jangan Konsumtif
Sikap boros merupakansikap yang tidak bisa lepas dari generasi milenial. Pasalnya, sekarang zamannyatekhnologi digital, segala jenis transaksi bisa dilakukan dari rumah. Pesanbarang, dan tanpa harus bertemu penjualnya, ijabjual beli terlaksana.
Padahal, banyak orang yang ‘lapar mata’ dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan. Untuk menangani hal ini tentu saja adalah menyadari apa yang benar-benar kita butuhkan. Ingat bahwasanya Allah berfirman,
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon :67)
4. Gunakan untuk Membeli Sesuatu yang Bermanfaat
Contohkecil semisal di akhir bulan ramadhan, akan ada tamu yang menginap di kediamankita. Kemudian tamu tersebut akan menginap hingga hari ke sekian lebaran. Teruskita kemudian membelikan sebuah kasur baru dan karpet guna memuliakan tamutersebut. Maka uang kita akan menjadi berkah.
5. Hindari Berhutang
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan Niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (Riwayat Bukhari)
Baca juga:
- Hukum Sedekah Dengan Harta Haram
- Kedudukan Harta Dalam Ekonomi Islam
- Hukum Anak Mengambil Harta Orang Tua Tanpa Izin
- Hukum Memakan Harta Anak Yatim Dalam Islam
- Harta dalam Islam
Hutang merupakan hal yang paling riskan dewasa ini. Pasalnya, selain terkadang memebani. Banyak sekali transaksi yang mengandung dosa riba didalamnya. Bahkan dosa-dosa tersebut terkadang tidak kasat mata apabila kita benturkan dengan sistem yang berlaku dimasa kini.
Itulah kenapa, apabila benar-benar tidak darurat, maka lebih baik hindari berhutang (Kembali ke nomor 3). Dan apabila memang harus berhutang, maka lakukannlah dengan akad yang sesuai syariat. Karena, apabila tidak hati-hati, bisa menimbulkan hal yang tidak berkah.
6. Menginvestasikannya kepada Ide Orang Lain
Seorang yang memiliki ide usaha yang bagus terkadang terbentur masalah modal. Apabila kita memiliki sedikit harta yang bisa dibagikan, maka investasikan harta tersebut terhadap ide orang lain sebagai salah satu cara menjaga harta agar berkah di akhir ramadhan. Semisal ide usaha tersebut baik, dan produk yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat. Maka kita juga akan mendapat berkahnya.
7. Sejahterakan Orang Lain
Salah satu berkah puasa adalah, Allah akan memberikan kemuliaan kepada orang yang memberi makan orang berbuka. Menyisakan harta untuk hal tersebut tentunya sangat bijaksana dan memiliki manfaat yang tinggi dan juga jadi bagian dari cara menjaga harta agar berkah di akhir ramadhan.
Tidak hanya memberi makan orang berbuka, mensejahterakan orang lain juga memiliki banyak cabangnya. Dan di setiap cabang-cabang tersebut, memiliki keberkahannya sendiri-sendiri.
8. Membayar Zakat
Zakat di bulan Ramadhan itu hukumnya wajib, tidak terbatas hanya kepada si kaya saja. Itulah kenapa menyisihkan harta sekian persen harus dilakukan. Apabila kita termasuk golongan orang-orang yang memiliki harta lebih baik dari yang lain, maka Zakat Maal juga harus ditunaikan untuk menjadikan harta semakin berkah.
9. Infak dan Sedekah
Infak dan Sedekah menunjukan betapa mulianya hati. Semakin banyak kita berinfak dan bersedekah, maka semakin banyak pula hal baik yang akan kita dapat. Salah satu cara memberkahi harta kita adalah dengan memanfaatkan sebagian untuk kepentingan orang lain. Diniatkan dengan Ikhlas dan Ridho, dan sadar bahwa harta yang diberikan hanyalah titipan.
Baca juga:
- Pembagian Harta Warisan
- Syarat Kredit Tanpa Riba Dalam Islam
- Hukum Mencuri Waktu Dalam Bekerja Menurut Islam
- Kedudukan Wasiat dalam Hukum Islam
- Hukum Wakaf dengan Uang
10. Memperkaya Diri Secara Baik
Ada perbedaan maknaantara orang kaya dan orang kaya-raya. Saya pribadi, lebih suka memandang orangkaya sebagai orang yang ber-uang tapi hidup seadanya. Sedangkan orangkaya-raya, dia akan terus memperkaya diri hingga kita bahkan tidak bisamembayangkan seperti apa kekayaannya.
Memperkaya diri secarabaik yang dimaksud adalah, kita bekerja secara sungguh sungguh, dan apabilaharta semakin melimpah, maka kita akan semakin sadar bahwa ada orang-orangdiluar sana yang butuh disejahterakan. Bahwasannya Allah menitipkan hartakarena suatu alasan.
Semakin kaya, makasedekah, infak, dan amalan-amalan yang berhubungan dengan harta maka akandiberikan semakin banyak, itulah yang dimaksud memperkaya diri secara baik.Kaya Harta, Kaya Akhlak.
…
Tentu, sejatinya pembahasan ini lebih dari sekedar 10 cara menjaga harta agar berkah di akhir Ramadhan. Namun apapun yang kita lakukan terhadap harta kita,apabila kita gunakan secara baik, dan dilakukan ikhlas karena Allah, maka insyaAllah apapun itu pasti akan adaganjarannya.
Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam menjalani cobaan Hidup. Amin.
Hamsa,