Hukum Melihat Orang Berciuman Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Industri perfilman tanah air semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan masuknya film-film asing semakin menambah euforia penonton tanah air.

Hal ini ditandai dengan larisnya tiket nonton di bioskop, ribuan file film tersebar di dunia maya dan sebagainya.

Ketertarikan masyarakat terhadap sebuah film disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya ialah judul film, jalan cerita, adegan dan lain-lain.

Salah satu bentuk adegan yang ‘nyeleneh’ ialah adegan ciuman di antara dua orang, laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom.

Dua artis yang berperan saling jatuh cinta kemudian menunjukkannya lewat adegan berciuman. Sebagian besar adegan ini muncul pada film-film asing, seperti drama korea, film barat dan lain-lain. Namun, sebagian film yang diproduksi di tanah air pun mengandung adegan yang tidak layak tonton ini.

Mengapa tak layak tonton?

Pernahkah Anda menyaksikannya dan bagaimana tanggapan Anda?

Sebagian orang pasti akan merasa deg-degan ketika menyaksikan adegan ciuman tersebut, bahkan ada yang sampai menggugah syahwat atau nafsu. Hal yang semacam ini jelaslah terlarang karena memberikan dampak negatif yang jauh lebih parah.

Misalnya, mempraktekkannya dengan laki-laki atau perempuan yang bukan mahrom.

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jika adegan menyimpang semacam itu ditonton oleh anak-anak di bawah umur? Jelaslah moral anak bangsa terancam rusak.

Oleh karena itu, Islam melarang umat-Nya untuk menyaksikan adegan ciuman baik di dalam maupun di luar film. Mempraktekkannya pun dilarang, kecuali dengan suami atau istri yang sah.

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 30 – 31).

Menyaksikan adegan ciuman bisa menjadi awal tergugahnya syahwat yang kemudian mendorong pelakunya untuk berbuat zina.

Biasanya diawali dengan menjalin hubungan tanpa status alias pacaran. Lalu dalam pacaran tersebutlah, si laki-laki atau perempuan mulai melancarkan aksinya untuk berbuat hal tertentu demi memuaskan nafsunya.

Biasanya didominasi oleh kaum laki-laki yang kurang beriman. Dalam hal ini, kaum perempuan menjadi korban yang tersakiti baik di hati maupun secara fisik. Tentunya Anda tidak ingin mengalaminya, bukan?

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-israa’ : 32)

Maka dari itu, agar tidak terjerumus pada perilaku menyimpang, marilah kita menjaga pandangan dan kehormatan diri.

Mendekatkan diri kepada Allah subhanallahu wata’ala jauh lebih mulia daripada memuaskan nafsu duniawi.

Ingatlah bahwa kehidupan tidak hanya sebatas di dunia ini saja, ada kehidupan akhirat yang harus dipertanggungjawabkan!

Cinta menurut pandangan Islam merupakan suatu hal yang amat istimewa dan perwujudannya pun hanya boleh dilakukan dengan jalan kebaikan.

Ketika dua orang laki-laki dan perempuan saling mencintai, maka solusi terbaik ialah pernikahan. Bukan dengan berzina yang justru menimbulkan dosa dan keburukan bagi hidup pelakunya.

Jadi, mulai saat ini jagalah diri dan orang-orang terdekat kita dari adegan ciuman atau semacamnya yang berpotensi pada perbuatan zina.

Masih banyak film recommended lainnya yang layak untuk ditonton dan memberikan pesan yang baik untuk kehidupan di masa depan. Terutama himbauan bagi orang tua untuk lebih cerdas dalam mengawasi pergaulan dan perilaku anak-anaknya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn