Mungkin banyak yang bertanya bagaimana hukum memakai parfum bagi laki-laki. Di luar dari kandungan alkoholnya, sesungguhnya penggunaan parfum tersebut adalah merupakan anjuran Rasulullah SAW, sehingga hukumnya adalah sunnah. Dan memang sebenarnya parfum itu adalah sunnah para rasul, sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW yang akan kami bahas dalilnya berikut ini.
Memakai Wewangian bagi Laki-Laki adalah Sunnah
Dan memang Termasuk sunnah bagi kaum laki-laki memakai wangi-wangian terutamanya ketika ke masjid, ketika hari Juma’at, dan ketika Hari Raya Umat Islam. Demikian pula ketika berada di majlis-majlis ilmu dan ketika hendak berhubungan dengan isterinya dianjurkan menggunakan minyak wangi. Antaranya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dibawah ini:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Wahai bani Adam, ambillah pakaian dan perhiasan kalian pada setiap memasuki masjid.” (Surah Al-A’raaf, 7: 31)
Dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda:
مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ، فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ، طَيِّبُ الرَّائِحَةِ
“Siapa yang diberikan wewangian, janganlah dia menolaknya, kerana ia ringan untuk dibawa lagi harum baunya.” (Musnad Ahmad, no. 8264. Sunan Abi Dawud, no. 417)
Baca juga :
- Hukum memakai parfum untuk wanita dalam Islam
- Hukum memakai parfum beralkohol
- Hukum memakai sepatu tinggi dalam Islam
Dalam hadis riwayat Muslim, lafaznya:
مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ رَيْحَانٌ فَلَا يَرُدُّهُ، فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمِلِ طَيِّبُ الرِّيحِ
“Siapa yang diberikan raihan (sejenis wangian dari tumbuhan) maka janganlah dia menolaknya, kerana ia ringan untuk dibawa lagi harum baunya.” (Shahih Muslim, no. 2252)
Penggunaan Parfum Berlebihan dapat Mendatangkan Fitnah
Namun di sisi lain, ada juga dampak negatif dari pemakaian parfum ini, bahwa parfum tidak boleh dipakai secara berlebihan hasilnya justru akan menimbulkan fitnah.
عن أبي هريرة رضي الله عنه طيب الرجال ما ظهر ريحه وخفي لونه, وطيب النساء ما خفي ريحه وظهر لونه رواه الترمذي والنسائي
Dari Abi Hurairah ra,
“Parfum laki-laki adalah yang aromanya kuat tapi warnanya tersembunyi. Parfum wanita adalah yang aromanya lembut tapi warnanya kelihatan jelas. (HR. At-Tirmizi dan Nasa’i)
Baca juga :
- Hukum memuji wanita lain didepan istri
- Hukum membuang rambut saat haid menurut Islam
- Hukum wanita bertato dalam Islam
Dari hadis Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أُتِيَ بِطِيبٍ لَمْ يَرُدَّ
“Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak pernah menolak apabila diberikan wewangian.” (Musnad Ahmad, no. 12176)
كُنْتُ أُطَيِّبُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يُحْرِمَ، وَيَوْمَ النَّحْرِ، قَبْلَ أَنْ يَطُوفَ بِالْبَيْتِ، بِطِيبٍ فِيهِ مِسْكٌ
“Aku pernah mengenakan wewangian kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebelum beliau berihram, pada hari nahr (10 Dzulhijjah), dan sebelum beliau thawaf di Ka’bah dengan wewangian yang mengandungi misk (kasturi).” (Shahih Muslim, no. 1191)
Dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu bersabda:
طِيبُ الرِّجَالِ مَا ظَهَرَ رِيحُهُ وَخَفِيَ لَوْنُهُ، وَطِيبُ النِّسَاءِ مَا ظَهَرَ لَوْنُهُ وَخَفِيَ رِيحُهُ
“Sesungguhnya wangian bagi lelaki adalah yang jelas aromanya tetapi samar warnanya, manakala wangian bagi wanita pula adalah yang tampak warnanya tetapi tidak jelas wangianya.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 2787. Sunan An-Nasaa’i, no. 5117. Dinilai hasan oleh At-Tirmidzi dan sahih oleh Al-Albani)
Demikianlah pembahasan mengenai hukum memakai parfum bagi laki-laki yang justru dianjurkan namun tidak secara berlebihan.