Hukum Memelihara Kucing Hitam Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kucing adalah salah satu hewan yang sering dipelihara oleh manusia di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa munculnya hewan ini juga diiringi dengan banyaknya mitos yang berterbaran, mulai dari kucing dengan 9 nyawa, jelmaan dewa hingga pada mitos kucing hitam.

Seperti pada dinasti Fir’aun tepatnya 3000 tahun yang lalu, kucing sangat dipuja sebagai hewan titisan para dewa. Sedangkan di Eropa, kucing dianngap sebagai sihir sehingga terjadi pemusnahan besar-besaran hingga menyebar ke Afrika Utara.

Mitos Kucing Hitam

Kucing dengan bulu hitam seringkali dikaitkan dengan hal mistis sejak jaman Babylonia kuno, dimana sejak saat itu banyak yang menggunakan kucing hitam sebagai persembahan upacara ritual yang dibakar dengan sesaji lain.

Ada sebagian orang yang menganggap apabila ada kucing hitam di sekitar daerah tersebut, berarti ada hantu sedang menampakkan diri. Sedangkan di Jerman, apabila ada seekor kucing hitam yang melompat di atas tempat tidur orang yang sedang sakit, maka kematian akan segera menjemputnya. Di Normandia, apabila seseorang sedang melakukan perjalanan saat bulan purnama, tiba-tiba ada kucing hitam menyebrang, maka orang tersebut akan diserang wabah penyakit.

Di Finlandia, kucing hitam dianggap sebagai pengantar jiwa manusia menuju alam baka. Dan di Cina, kucing hitam adalah simbol dari kesialan, entah mereka akan jatuh miskin atau terserang penyakit. Jika di India sendiri, warga yakin dengan kucing hitam yang dilempar ke api, maka jiwa yang reinkarnasi dapat dibebaskan.

Lain di Bengali, kucing hitam dianggap sebagai berubahnya wujud wanita dari dunia gaib. Jadi, kucing hitam yang disakiti adalah tujuannya menyakiti hati wanita yang dimaksud. Di Celts pula, kucing hitam adalah pembawa kematian dan kesialan. Serta di Druids, saat Inggris kuno, kucing hitam adalah jelmaan seseorang di masa lalunya.

Dari stigma-stigma ternyata sama sekali tidak ada yang benar. Itu hanyalah sebuah stigma yang sudah terlanjur diyakini sejak dulu. Masyarakat melihat kucing hitam sebagai simbol mistis hanya karena bulu mereka yang berwarna hitam.

Hakikat Manusia Menurut Islam adalah menyayangi seluruh ciptaan Allah termasuk keberadaan kucing hitam. Animo-animo yang berkembang di masyarakat seperti ini sangat merugikan kucing hitam, sebab orang-orang akan jarang sekali mengambilanya untuk diadopsi.

Padahal The Animal Foundation sudah sering menghimbau dan menceritakan bahwa kucing hitam bagi masyarakat Mesir Kuno tahun 3000 SM  berada dalam kasta yang tinggi. Bahkan pelaut pada masa itu selalu membawa kucing hitam di atas kapal mereka dengan harapan kucing hitam akan membawa keberentungan.

National Goegraphic menjelakan bahwa kucing hitam mengalami melanism yakni kondisi kucing yang memiliki bulu hitam dan mata yang berwarna kuning. Hal ini adalah sesuatu yang meningkatkan imun mereka sehingga si kucing hitam tidak mudah sakit dan jauh dari penyakit.

Sedangkan, bulunya yang berwarna hitam membuat kucing lebih terlindungi sebab ia dapat berkamuflase dari hewan pemangsanya.

Hukum Memelihara Kucing Hitam dalam Islam

Islam adalah fungsi agama yang sangat menjunjung tinggi kebenaran. Sumber kebenaran agama Islam hanya pada Al-Qur’an dan Sunnah-Sunnah. Agama Islam juga sangat mengharamkan suatu perkataan tanpa ada dasar ilmu yang benar, bahkan itu hanya dari animo-animo yang dibawa nenek moyang pada jaman dahulu.

Selain banyak mengajarkan Tips Hidup Bahagia Menurut Islam, kucing hitam pun tak lepas dari hukum Islam. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 147, yang artinya :

“Kebenaran adalah Rabb-mu dan jangan sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu”

Berfikir yang menyimpang  dan membenarkan perkataan tanpa ada dasar ilmu adalah bentuk percaya pada khufarat dan mitos. Mitos adalah cerita yang berkaitan erat dengan asal-usul tempat, alam, manusia dan lainnya yang diungkapkan secara gaib, sedangkan khufarat adalah suatu keyakian yang tidak ada landasannya atau disebut dengan takhayul.

Manusia yang percaya dengan mitos atau khufarat termasuk orang-orang yang musyrik, termasuk mempercayai kucing hitam sebagai pembawa sial yang tidak dilandasi dengan bukti dalil atau ayat pembuktiannya. Mereka tidak menggunakan hati dan akal fikiran mereka untuk mencari kebenaran tentang mitos kucing hitam. Dalam QS. Al-Mulk ayat 10, yang artinya :

“Dan mereka berkata : “Sekiranya kami mendengar akan pemikiran itu, maka tidaklah kami adalah penghuni-penghuni Neraka yang menyala”

Dalam ayat ini sudah sangat jelas bahwa meyakini mitos tanpa ada dalil yang benar adalah salah satu ancaman untuk masuk neraka. Bahkan mereka yang meyakini mitos tersebut merealisasikannya dengan melakukan persembahan-persembahan kepada selain Allah. Dalam peradaban Islam sendiri, kucing adalah teman sejati dari Rasulullah.

Nabi Muhammad memberinya nama Mueeza. Kucing kesayangan Rasulullah tersebut selalu menemani dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh Nabi. Bahkan ada suatu cerita, ketika Nabi ingin mengambil jubah, ternyata Mueeza sedang tidur diatas jubahnya. Nabi pun memotong belahan lengan jubah yang tengah ditiduri Mueeza.

Saat Mueeza bangun, ia merunduk sujud dan Nabi pun mengelus badan mungil kucing sebanyak 3 kali. Dalam kisah lain, Nabi juga selalu membiarkan Mueeza ditaruh di atas paha Nabi saat menerima tamu. Bahkan Nabi juga berpesan kepada para sahabat untuk selalu menyayangi kucing seperti keluarga sendiri. Hukuman bagi siapapun yang menyakiti hewan tersebut juga sangat berat.

Seperti dalam hadist shahih Al-Bukhari yakni seorang wanita yang tidak memberi makan ataupun melepas kucingnya untuk pergi mencari makan. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda “Seorang wanita masuk ke neraka karena kucingnya diikat, tidak diberi makan ataupun dipersilahkan untuk memakan binatan kecil di lantai” (HR. Bukhari). Selain itu, banyak pula penghormatan tokoh Islam pada seekor kucing, diantaranya :

  • Di abad ke-13, rupa kucing dijadikan ukiran cincin oleh Khalifah, dipakai di porselen, patung hingga mata uang saat itu. Dalam dunia sastra pun, penyair banyak yang menciptakan syair tentang kucing peliharaan yang menjaga buku mereka dari serangan tikus dan serangga.
  • Dalam buku Cats of Cairo di dinasti Mamluk, Baybars Al Zahir, seorang Sultan yang menjadi garis depan Perang Salib membuat taman-taman khusus kucing dengan persediaan makanan di dalamnya.
  • Dan pada saat ini, dari Damaskus, Instabul hingga Kairo, kita dapat menjumpai kucing yang berkeliara di area masjid tua dengan berbagai jenis makanan kucing yang memang sengaja disediakan oleh penduduk setempat.

Demikian hukum memelihara kucing hitam dalam Islam. Meskipun, Nabi Muhammad SAW tidak memberikan rincian jenis kucing yang boleh diperlihara. Namun, kucing hitam tetaplah kucing, ia hanya mengalami kondisi melanism.

Seperti Tujuan Penciptaan Manusia, yakni untuk melakukan kebajikan, Allah menciptkan kucing hitam tentu juga memiliki tujuan. Bahkan di dalam Al-Quran, tidak ada pengetahuan yang jelas mengenai mitos kucing hitam. Oleh karena itu, hukum memelihara kucing hitam adalah diperbolehkan, sebab itu hanyalah sebuah mitos yang tidak didasari dengan kebenaran.

Semoga kita adalah salah satu manusia beriman dengan memahami Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa dan tidak mempercayai yang tidak memiliki dasar hukumnya. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn