Hukum Memperingati Maulid Nabi, Begini Penjelasannya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab mempunyai arti lahir. Pada tanggal ini, orang muslim merayakan hari maulid yang merupakan tradisi yang memang sudah berkembang lama.

Umumnya masyarakat Indonesia yang beragama muslim merayakannya dengan kegiatan pengajian, shalawatan dan doa bersama. Masyarakat Jawa biasanya menggelar acara muludan karena hari Maulid jatuh pada bulan rabiul awal disebut sebagai bulan Mulud.

Sejarah Singkat Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Perayaan Maulid Nabi diadakan peringatan lahirnya Rasulullah dan sebagai praktek Islam sebagai agama rahmat semesta alam yang menebar kebaikan. Selain itu sebagai wujud dan cinta kaum muslimin kepada Rasulullah SAW. Umat muslim pun harus tahu bagaimana sosok baginda dibesarkan dan menjadi kekasih Allah SWT.

Allah SWT berfirman mengenai keutamaan dan mencintai Nabi Muhammad SAW dalam surah Al-Ar’af,

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat da Injil yang ada ada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.”(QS. Al-Ar’af : 157)

Dari ayat diatas, sebagai kaum muslimin hendaknya untuk mencintai Nabi Muhammad SAW dan salah satunya dengan cara memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Hal ini pula yang menjadi kita salah satu ciri-ciri orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya.

Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun berhasil membangun bangsa Arab yang mulanya jahiliyah menjadi bangsa berperadaban maju dan mencerahkan sebagaimana tercermin dalam simbol masjid Al-Madinah Al-Munawwarah. Sehingga Islam tampil menjadi peradaban utama di dunia selama lebih enam abad di era kejayaan Islam.

Di Indonesia sendiri sejarah Maulid Nabi Muhammad berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 M. Peringatan tersebut dilakukan agar masyarakat memeluk agama Islam. Sejak saat itu, Maulid Nabi dikenal dengan perayaan Syahadatin.

Hukum Memperingati Maulid Nabi SAW

Hukum memperingati Maulid Nabi SAW adalah boleh dan tidak termasuk bid’ah dhalalah (mengada-ada yang buruk). Bid’ah adalah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya namun perbuatan itu memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Jadi hukumnya boleh dalam memperingati Maulid Nabi karena hal tersebut merupakan hari kelahiran Rasul. Sebagaimana yang diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda,

“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. rasulullah SAW menjawab : Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim).

Selain merayakan, sebagai seorang muslim hendaknya kita juga turut bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT kepada kita. Karena kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan rahmat kepada alam semesta sebagaimana dalam firman Allah SWT,

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya : “Katakanlah : “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus : 58).

Hal ini, harus digaris bawahi bahwa ibadah tersebut dilakukan sebagaimana ritual yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kegiatan maulid tersebut harusnya adalah berkumpul, shalat berjamaah dan membaca Al-Quran bersama-sama dan mengisahkan kisah-kisah teladan Nabi Muhammad SAW sejak kelahirannya hingga sampai tutup usianya.

Selain melaksanakan shalat wajib 5 waktu, itulah kegiatan yang dibolehkan dalam merayakan perayaan Maulid Nabi SAW, dilakukan guna mendapatkan ridha Allah SWT dan tentunya pahala dan kebaikan. Itulah yag disebut sebagai hukum bid’ah hasanah (sesuatu yang baik). Orang-orang yang melakukannya akan diberi pahala karena mengagungkan derajat Nabi SAW.

Menurut pendapat Ibnu Hajar al-Haithami mengatakan bahwa bidah yang baik itu sunnah dilakukan, begitu juga mengenai memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Selain kegiatan berdoa dan pengajian bersama, ada amalan lain yang bisa menambah pahala bagi kita sebagai pelakunya yakni amalan sedekah.

Bersedekah merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT dan akan mendapat balasan yang agung dengan melipatgandakan pahala. Dengan menyantuni fakir miskin adalah tanda kecintaan kepada Rasulullah SAW dan bentuk penghormatan juga, begitu juga merupakan rasa syukur kepada Allah SWT atas diutusnya Rasulullah SAW menjadi Nabi umat kita semua.

Berikut dibawah ini adalah beberapa etika agar perayaan maulid Nabi SAW sesuai dengan kaidah dan mendapatkan keberkahan didalamnya :

  1. Mengisi kegiatan dengan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.
  2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
  3. Membaca sejarah Rasululah SAW dan menceritakan kembali mengenai kebaikan semasa dari Rasulullah lahir hingga wafat.
  4. Bersedekah kepada fakir miskin yang membutuhkan.
  5. Menjaga silaturahmi.
  6. Menunjukan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan adanya kehadiran Rasulullah SAW di benak kita.
  7. Mengadakan pengajian yang berisi anjuran kebaikan suri tauladan Rasulullah SAW.

Sebagai orang Muslim sejati maka sebaiknya kita bisa menciptakan momen maulid Nabi Muhammad SAW dengan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

fbWhatsappTwitterLinkedIn