Manusia merupakan makhluk yang tak luput dari dosa baik itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Namun, sebaik-baik pendosa ialah mereka yang mau bertaubat dan hijrah ke jalan Allah swt. Sebagai sesama muslim, tentulah sudah sepatutnya kita mendukung saudara kita yang sedang berjuang dalam hijrahnya tersebut.
Tak jarang dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan seseorang atau bahkan diri kita sendiri yang mengejek orang lain yang berbuat dosa dengan maksud meremehkannya dan merasa diri lebih baik. Bukan hanya dalam kehidupan nyata, dalam dunia maya pun tak jarang ada kasus dimana netizen atau pengguna internet dengan geram mengomentari kesalahan publik figur yang sedang viral. Padahal bisa jadi mereka tak mengenalnya sama sekali secara langsung.
Bagaimanakah hukum mengejek orang yang berbuat dosa dalam Islam? Simak ulasannya berikut ini.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا
“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)
Meremehkan Orang Lain Termasuk Perbuatan Dosa
Menjelek-jelekkan suatu maksiat di sini bukan mengingkari kemungkaran, tetapi meremehkan orang lain yang berbuat dosa. Sedangkan diri merasa lebih baik darinya. Jelas hal ini bisa jadi kesombongan diri yang memang dilarang dalam Islam.
Daripada sibuk mengurus maksiat orang lain, alangkah baiknya mengambil hikmah dari pengalaman orang lain untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Pelajari pula amalan penghapus dosa maksiat dengan hanya mengharap ridho-Nya, ikhlas lillahi ta’ala.
Baca juga :
- Hukum menyindir orang dalam Islam
- Larangan berkata kasar dalam Islam
- 10 Larangan ibu hamil menurut Islam
- Larangan tertawa berlebihan dalam Islam
Orang yang Berbuat Dosa Hendaknya Dinasehati
Sikap yang tepat saat kita menemukan orang terdekat kita telah melakukan suatu dosa atau perbuatan buruk, ialah menasehatinya pelan-pelan dan dengan cara yang baik. Menasehati di sini berarti menunjukkan kesalahan orang tersebut dan mengingatkannya untuk kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhoi Allah swt. Nasehatilah secara empat mata, laki-laki dengan laki-laki atau wanita dengan wanita. Kecuali antara laki-laki dan perempuan, maka harus disertai dengan mahrom dari salah satunya.
Berikan Dukungan untuk Bertobat dan Istiqamah
Apabila si pendosa tersebut sudah tergerak hatinya untuk bertobat dan kita pun mendapatinya, maka dukunglah ia agar tetap istiqomah di jalan kebaikan. Dukungan dapat berupa ungkapan semangat secara lisan atau tulisan, mengajaknya ke majlis ta’lim, berkumpul dengan orang-orang shalih/shalihah dan lain sebagainya.
Itulah ulasan singkat mengenai hukum mengejek orang yang berbuat dosa dalam Islam. Semoga bisa menjadi manfaat bagi para pembaca sekalian.