manfaat menikah dalam islam bukan hanya menyatukan dua orang laki-laki dan perempuan, melainkan menikah juga menyatukan dua buah keluarga yaitu keluarga laki-laki dan perempuan. Ini artinya dari kedua belah pihak, baik si perempuan maupun si laki-laki akan mendapatkan orang tua baru yakni yang disebut sebagai mertua.
Dalam hal ini seharusnya kita tidak membedakan antara mertua dan orang tua kandung kita sendiri. Karena kita sama-sama memiliki tanggung jawab yang harus kita lakukan terhadap mereka.
Pada zaman sekarang ini, sudah banyak sekali yang salah kaprah mengenai tanggung jawab terhadap mertua. Dari salah kaprah ini, akhirnya timbulah rasa kurang hormat terhadap mertua itu sendiri sementara mereka seharusnya menerima penghormatan yang sama layaknya orang tua kandung sendiri.
Sudah banyak kasus terjadi yang sering kita dengar mengenai percekcokan antara seorang menantu dengan mertuanya, terutama antara menantu perempuan dan mertua perempuan. Mungkin hal ini terjadi karena perbedaan pendapat dan kurangnya pemahaman di antara keduanya.
Bagi beberapa pasangan, permasalahan ini (hubungan menantu dengan mertua) sering memicu terjadinya konflik di antara suami dan istri. Dan yang lebih fatalnya apabila hubungan antara menantu dengan mertuanya kurang baik, hal ini dapat berdampak pada perceraian.
Untuk menghindari hal ini, maka Islam pun menyarankan kepada pasangan yang sudah menikah sebaiknya tinggal terpisah dari kedua orang tua. Seandainya belum memiliki tempat tinggal sendiri, maka mengontrak bisa dijadikan alternatif.
Lalu bagaimana jika memang ada hal yang membuat kita terpaksa tinggal seatap bersama dengan mertua? Sudah pasti akan ada pemikiran pro dan kontra antara si menantu dengan mertua tersebut. Sebagai menantu sudah pasti harus menghormati mertua layaknya hormat kepada ibu bapaknya sendiri.
Lantas bagaimana sikap mertua kepada menantu sebaiknya? Sebenarnya tidak jauh berbeda, namun untuk lebih jelasnya silahkan simak adab-adab yang harus dilakukan mertua terhadap menantu sebagai berikut.
1. Menyayangi Menantu Sebagaimana Menyayangi Anak Sendiri
Apabila seorang menantu harus menghormati mertuanya sebagaimana menghormati ibu bapaknya sendiri, tidak ada bedanya dengan mertua kepada menantunya. Maka seorang mertua pun harus menyayangi menantunya layaknya ia menyayangi anak-anaknya.
Intinya kedua belah pihak tidak boleh membedakan kasih sayang dalam islam dan penghormatannya, agar tidak ada kesalah pahaman yang dapat menimbulkan pertengkaran.
2. Menghargai Menantunya
Dari kedua belah pihak harus terjalin komunikasi yang baik. Ketika terjadi suatu masalah atau perdebatan, maka seorang mertua harus menghargai pendapat menantunya, jangan karena mertua merasa paling tinggi kedudukannya jadi si menantu harus ikut dengan kemauannya.
Pada dasarnya untuk mendapatkan keharmonisan dalam sebuah keluarga, harus ada sikap saling menghargai dari semua pihak dalam keluarga tersebut.
3. Memberikan Ruang Kepada Anak dan Menantunya
hukum mertua ikut campur dalam rumah tangga sama halnya dengan tidak memberikan ruang gerak untuk mendiri. Dalam hal ini, seharusnya seorang mertua memiliki peran penting. Ada sebagian mertua yang selalu ikut campur urusan rumah tangga anak-anaknya ketika anaknya sudah menikah. Padahal, sudah sewajarnya mereka tidak perlu lagi mencampuri permasalahan yang terjadi dengan rumah tangga anaknya.
Justru sebaiknya memberikan ruang kepada anak dan menantunya untuk menyelesaikan kemelut rumah tangganya sendiri. Sebagai seorang mertua, sebaiknya hanya memberikan nasihat serta panduan terhadap anak menantunya. Dan membiarkan anak menantunya yang memutuskan bagaimana menentukan kehidupan mereka ke depannya.
4. Menghormati Keputusan Anak dan Menantunya
Seorang mertua harus mencoba memahami kehendak dan keperluan dari anak menantunya. Tidak ada salahnya mendengarkan dan menghormati pendapat-pendapat dari mereka, selama tidak bertentangan dengan syari’at dan hukum Islam seorang mertua boleh menerima saran dari anak menantunya.
5. Menjalin Silaturahim Dengan Keluarga Dari Menantu
hukum silaturahmi menurut islam sudah jelas, jadi harus sesering mungkin melakukan silaturahim kepada keluarga menantu atau yang kita sebut besan. Dengan seringnya melakukan silaturahim ini, maka secara tidak langsung seorang mertua akan lebih mengenali kepribadian menantunya melalui sanak saudara dan kerabat menantunya itu.
6. Mencari Tahu Apa Kesukaan Dari Menantunya
Tidak ada salahnya mertua sering mengajak bicara menantunya, selain untuk lebih mengakrabkan diri mertua juga bisa mencari tahu apa yang disukai oleh menantunya. Kemudian menanyakan bagaimana kenyamanan yang dirasakan ketika bersama dengan mertuanya, dengan cara ini maka menantu akan merasa disayang oleh mertuanya.
7. Perhatian Terhadap Menantu
Sebagaimana orang tua kandung, seorang mertua juga harus perhatian terhadap menantunya. Selalu menanyakan keadaannya, dan harus peka terhadap kondisi menantunya apakah dia terlihat sakit atau baik-baik saja. Dengan sikap seperti ini maka akan terlihat rasa kasih sayang yang ditunjukan mertua kepada menantunya sehingga akan terjalin hubungan keluarga yang lebih harmonis.
8. Tidak Membeda-bedakan Antara Menantu Dengan Anak Kandungnya
Tidak membeda-bedakan anak sendiri dengan menantu merupakan ciri-ciri mertua yang baik. Ketika orang tua sudah menerima pilihan anaknya, maka dia harus menerima dan memperlakukan menantunya seperti anak kandungnya sendiri. Jangan pernah sekali-sekali mertua meniggikan anak kandungnya yang akan membuat menantu merasa minder dan berkecil hati.
9. Tidak Boleh Membandingkan Antara Menantu yang Satu Dengan yang Lainnya
Sering kita jumpai bahwa ada beberapa orang mertua yang membandingkan menantu-menantunya. Apabila dia memiliki menantu antara dua atau tiga, tak jarang mertua yang mebanding-bandingkannya. Seharusnya, dalam hal ini mertua tidak boleh melakukannya karena itu akan memicu kecemburuan di antara menantu-menantunya.
10. Tidak Membicarakan Aib Menantunya Kepada Orang Lain
Seorang mertua yang baik tidak akan pernah menceritakan keburukan menantunya kepada orang lain. Sekalipun prilaku dari menantunya itu buruk, maka dia harus menjaga dan menutupi aib dari menantunya tersebut. Tentu saja dalam islam sudah dijelaskan mengenai hukum ibu menyakiti hati anak yang sama artinya dengan mertua menyakiti hati menantunya.
11. Selalu Mengingatkan Kebaikan atau Apapun Dalam Hal Agama
Sebagaimana sikap orang tua terhadap anak kandungnya, sebagai mertua juga harus sering mengingatkan kebaikan kepada menantunya. Terlebih kebaikan dalam hal agama, seandainya menantunya jarang sekali melakukan ibadah maka sebagai mertua pun memiliki kewajiban untuk mengingatkannya.
12. Mendekatkan Hubungan Menantu Dengan Keluarga yang Lainnya
Apabila keluarga mertua merupakan keluarga besar, maka seringlah mengajak menantu berkunjung dan bersilaturahim kepada keluarganya dari mertua tersebut. Selain silaturahim tetap terjaga, maka menantu pun akan lebih dekat dan lebih akrab dengan keluarga besar pasangannya.
13. Memperlakukan Menantu Dengan Baik
Seorang mertua yang baik, maka dia akan memperlakukan menantunya dengan baik pula sebagaimana dia memperlakukan anak-anaknya. Ketika menantu berbuat salah maka dia akan menasehati dan memaafkan kesalahan dari menantunya.
14. Memberikan Kebebasan Kepada Menantunya
Memberikan kebebasan disini artinya mertua tidak mengekang menantunya dalam hal apapun. Apalagi jika antara mertua dan menantu tinggal satu atap, mertua tidak boleh melarang menantunya melakukan apapun yang dia mau selama itu tidak melanggar syari’at Islam. Contoh kecilnya, apabila menantu menginginkan perubahan warna cat rumah maka selama itu baik mertua harus menurutinya.
15. Membantu Meringankan Pekerjaan Menantu
Ketika menantu tinggal serumah dengan mertua, maka tidak seharusnya mertua membebankan pekerjaan rumah kepada menantunya. Memang, menantu yang baik tidak akan membiarkan mertuanya untuk turun langsung mengerjakan pekerjaan rumah. Namun sebaiknya, disini terjalin kerja sama yang baik antara menantu dan mertua agar tejalinnya hubungan keluarga yang harmonis.
16. Memahami Karakter Menantunya
Karakter seseorang berbeda-beda, tidak mungkin seorang mertua langsung memahami karakter dari menantunya apalagi jika anak dan menantunya baru menikah. Agar tidak terjadi kesalah pahaman antara mertua dengan menantu maka keduanya harus saling memahami karakter antara satu dengan yang lainnya. Dengan cara seperti ini, maka kecil kemungkinan terjadi percekcokan antara menantu dan mertua.
17. Memberikan Kenyamanan Kepada Menantunya
Ketika mertua dan menantu tinggal seatap atau tinggal bersama, maka seorang mertua harus memberikan rasa nyaman kepada menantunya. Yakni dengan tidak ikut campur ke dalam rumah tangga anak menantunya, dan memperlakukan menantunya selayaknya dia memperlakukan anaknya sendiri.
Itulah 17 adab yang harus dilakukan oleh seorang mertua terhadap menantunya. Untuk terjalin keluarga yang harmonis, sebetulnya tidak hanya mertua yang harus melakukan hal-hal baik terhadap menantunya. Melainkan menantu juga memiliki adab-adab sendiri untuk memperlakukan mertuanya.
Pada zaman sekarang ini, hal yang sering kita jumpai yaitu percekcokan antara menantu perempuan dengan mertua perempuan. Sebetulnya ini sangat simpel, karena kurangnya komunikasi di antara keduanya dan kurangnya sikap saling memahami. Apabila komunikasi terjalin dengan baik, tentulah hal ini tidak akan terjadi. Intinya antara menantu dan mertua, ibu dan anak harus saling mengingatkan dalam kebaikan.
Mungkin sekian dulu artikel mengenai 17 adab mertua terhadap menantu ini. Penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan, diharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk singgah pada artikel saya kali ini. Apabila artikel ini bermanfaat mohon untuk share ya, sampai jumpa.