17 Alasan Istri Tidak Mau diPoligami

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Poligami adalah sesuatu yang hingga kini masih menjadi perdebatan ada pihak yang setuju karena menganggap bahwa hal tersebut adalah sunnah dan boleh dilakukan oleh lelaki manapun serta istri harus mau menerimanya. Ada pula yang tidak sependapat sebab menganggap alasan untuk berpoligami tidak sesuai syariat islam, yakni hanya untuk kesenangan duniawi semata tidak dilakukan karena Allah.

Tentunya tak bisa diingkari bahwa ada banyak wanita yang terutama memang tidak setuju dengan berbagai alasan dimana pada dasarnya memang sulit untuk membagi cinta dan melihat orang yang dicintai bersama orang lain. Berikut ini 17 alasan istri tidak mau dipoligami yang dapat dihubungkan dengan sumber syariat islam serta kenyataan yang sesungguhnya dalam keseharian, berikut selengkapnya.

1. Dilakukan Karena Alasan Kesenangan

Dan sesungguhnya saya tidak mengharamkan yang halal dan tidak menghalalkan yang haram, tetapi selamanya anak perempuan Rasulullah tidak boleh berkumpul dengan anak perempuan musuh Allah pada satu tempat” [H.R. Muslim]. Alasan yang pertama ialah jika lelaki poligami dengan wanta lain yang tidak baik agamanya, namun hanya mementingkan kecantikan untuk mengejar kesenangan duniawi semata, tentunya hal ini memang berlawanan dengan niat murni dalam makna pernikahan dalam islam.

2. Berbuat Tidak Adil

Siapa saja orangnya yang memiliki dua istri lalu lebih cenderung kepada salah satunya, pada hari kiamat kelak ia akan datang dalam keadaan sebagian tubuhnya miring.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa-i, At-Tirmidzi). Setiap pernikahan, bagi wanita, selalu ada pikiran suami akan lebih senang berdekatan dengan istri baru sebagaimana pengantin baru hingga istri lama dilupakan, tidak mendapat keadilan, dan tidak mendapat kasih sayang sebagaimana mestinya sehingga berhubungan dengan hukum tidak adil dalam islam.

3. Merusak Rumah Tangga

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS. At-Taghabun: 14). Setiap hubungan tentunya akan ada masalah, poligami membuat wanita takut akan mendapat sikap yang tidak adil hingga membuat kerusakan dan perpisahan dalam rumah tangga dan ia takut akan menjadi korban yang ditinggalkan padahal telah berusaha menjalankan keutamaan istri berbakti pada suami.

4. Suami Tidak Memiliki Kemampuan

Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang memiliki kemapuan untuk menikah, maka menikahlah…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Memiliki lebih banyak istri tentu akan lebih banyak berdampak pada kebutuhan keuangan, salah satu alasan istri tidak mau dipoligami ialah merasa suami belum memiliki kemampuan yang cukup untuk bisa menghidupi dan mencukupi atau belum sukses menurut islam.

5. Bukti Ketidaksetiaan

Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya…” (QS. An-Nur: 33). Selayaknya laki laki yang sudah menikah selalu menjaga diri dan pandangan matanya, adanya poligami jelas diawali dari adanya pandangan pada wanita lain dan merupakan bukti tidak setianya suami pada istri yang sebelumnya berhubungan dengan selingkuh menurut islam.

6. Teraniaya dalam Hati

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” [An-Nisaa’/4: 3].

Melihat suami yang dicintai bersama wanita lain tentu bukan hal yang mudah, begitu banyak prasangka dan pandangan buruk hingga membuat wanita selalu merasa bahwa hidup tidak adil karena wanita merasa sudah bersikap setia pada suami namun suami begitu mudah mengumbar kesenangan dengan wanita lain.

7. Melebihkan Wanita Lain

Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melebihkan sebagian kami atas sebagian lainnya dalam hal menjatah untuk tinggal di sisi kami. Terkadang beliau mengelilingi kami semua, lalu beliau mendekati setiap isterinya tanpa persetubuhan, hingga beliau sampai kepada isterinya yang mendapat giliran pada hari itu lalu tinggal di sisinya.”

Wanita tentu tidak suka dibanding bandingkan, poligami bagi wanita akan membuat laki laki membanding bandingkan dirinya dengan istri yang lain entah itu dalam hal kecantikan, dalam hal kemampuan seperti memasak, dsb hingga membuat wanita tersinggung dan merasa ia direndahkan dari wanita yang lainnya padahal ia menerima suami apa adanya.

8. Tidak Adil Membagi Waktu

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan, “Jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak bepergian, maka beliau mengundi di antara isteri-isterinya; mana di antara mereka yang keluar bagiannya, maka dia keluar bersama beliau. Dan beliau menjatah untuk tiap-tiap mereka malam dan siang harinya.”

Tetunya memiliki istri lebih dari satu akan berpengaruh dari waktu dari wanita tersebut, terkadang lelaki sudah memiliki kesibukan seperti bekerja dsb, sehingga wanita tidak mau dipoligami karena merasa waktu suami untuknya akan jauh lebih berkurang dari sebelumnya dan semakin tidak memiliki waktu untuk bersama.

9. Saingan dalam Kasih Sayang

Jabir bin Zaid berkata, “Aku mempunyai dua isteri dan aku berlaku adil di antara keduanya hingga dalam masalah ciuman.” Seorang wanita misalnya istri tua dan yang lebih muda tentunya memiliki kasih sayang yang berbeda, wanita tidak mau dipoligami karena menganggap akan membuat kasih sayang yang diberikan akan jauh berbeda dari sebelumnya dan lebih mementingkan istrinya yang baru.

10. Nasehat dan Waktu untuk Berbicara

Mujahid berkata, “Mereka menganjurkan supaya berbuat adil di antara para isteri hingga dalam masalah wewangian; ia memakai wewangian untuk yang ini sebagaimana memakai wewangian untuk yang lainnya.” Istri tidak mau dipoligami salah satu alasannya adalah karena akan menjadi berkurang waktu suami tersebut untuk berbicara atau meluangkan waktu berdua dengan istrinya.

11. Pendapat Masyarakat

Ibnu Sirin berkata, “Makruh suami berwudhu’ di rumah salah seorang isterinya tetapi tidak melakukan hal yang sama di rumah isterinya yang lain.” Poligami dalam masyarakat pada umumnya istri yang pertama dianggap sebagai istri yang kurang dalam hal apapun sehingga suaminya memilih untuk poligami, tentunya hal ini menjadi bebas tersendiri dalam psikologis istri.

12. Hubungan dengan Anak

Abul Qasim berkata, “Cukuplah bagimu apa yang telah lewat dari perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya mengenai hal ini. Aku tidak mendapat kabar dari salah seorang di antara mereka bahwa dia menjatah (menggilir), kecuali sehari di sini dan sehari di sana.” Anak anak ialah sosok yang jelas membutuhkan kasih sayang seorang ayah, poligami tentunya juga akan mengurangi waktu seorang ayah untuk anaknya karena membagi waktu dengan istri yang lain.

13. Hubungan dengan Istri yang Lain

Ibnu Qudamah berkata, “Seseorang membagi di antara isteri-isterinya satu malam satu malam. Sedangkan pada siang harinya untuk mata pencahariannya dan menyelesaikan hak-hak orang lain, kecuali bila mata pencahariannya pada malam hari, seperti penjaga, maka dia menggilirnya pada siang hari, dan malamnya seperti siang harinya.”. Antara istri yang satu dengan yang lain terkadang belu tentu bisa terjalin kerukunan dan kedamaian, hal itulah yang ditakutkan wanita, yakni jika memiliki hubungan yang tidak baik dengan istri lainnya karena masalah cemburu dsb.

14. Takut Timbul Penyakit Hati

Tentunya setiap manusia memiliki nurani untuk menjadi seseorang yang hanya satu satunya dan memiliki kasih sayang penuh dari orang yang dicintai, wanita tidak mau dipoligami karena takut dala dirinya tidak memilki rasa ikhlas yang sungguh sungguh dan menjadi sebab timbulnya penyakit atau berbagai jenis dosa.

15. Pembagian Harta

Harta yang dibagi suami tentunya terkadang disesuaikan dengan kebutuhan misalnya dengan berapa jumah anak yang dimiliki antara istri satu dengan lainnya dan mengenai kebutuhan sehari hari, wanita tidak mau dipoligami karena tidak ingin adanya masalah dalam pembagian harta yang bisa mengarah kepada perasaan tidak ikhlas dan percekcokan.

16. Kecemburuan

Jelas bahwa wanita yang sungguh sungguh dalam mencinta tentunya memilikii rasa cemburu walaupun terkadang hal tersebut tidak ditampakkan di luar, wanita tidak mau dipoligami karena terkadang melihat suaminya bercerita mengenai wanita lain saja sudah menyakiti hatinya terlebih jika sepanjang waktu mengetahui suaminya dekat dengan wanita lain.

17. Perasaan Tidak Berharga

Wanita akan merasa bangga dan senang ketika ia bisa menjadi sosok yang satu satunya untuk lelaki, dimana segala yang dibutuhkan lelaki ada pada wanita tersebut, poligami membuat wanita merasa tidak berharga karena merasa apa yang dimilikinya kurang memuaskan atau kurang menyenangkan suami sehingga suaminya mencari istri lain untuk melengkapi kebahagiannya, hal ini akan menjadi beban yang membuat wanita terus berfikiran negatif atau terus dilanda kesedihan.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda, semoga bisa mengambil pelajaran baik untuk kita semua baik laki laki maupun wanita. Terima kasih. Salam hangat dari penulis.

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn