Dalam kehidupan rumah tangga, pasti kerap terjadi perselisihan antara suami dan istri. Pertengkaran tersebut merupakan hal yang dianggap biasa dan wajar, kembali lagi apabila masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik dengan mencari solusi terbaik.
Dalam Al-Quran dijelaskan:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah SWT. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa, karena puasa itu merupakan tameng.”
Dalam hadits HR Muslim, dijelaskan:
إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ لَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقَةٍ، فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَبِهَا عِوَجٌ، وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا، كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلَاقُهَا
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Ia tidak akan pernah lurus untukmu di atas sebuah jalan. Jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, maka bersenang-senanglah. Namun, padanya tetap ada kebengkokan. Jika engkau berusaha meluruskannya, engkau akan memecahnya. Dan pecahnya adalah talaknya,” (HR Muslim).
Dalam ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap keluarga harus memahami hakikat sabar dalam menyikapi masalah rumah tangga. Baik suami dan istri harus menerima koreksi dari pandangan satu sama lain.
Sampai menemukan solusi yang terbaik. Islam memandang cara menghadapi masalah rumah tangga dalam Islam berikut ini:
Setiap masalah yang terjadi bisa diselesaikan lewat kasih sayang, contohnya adalah mengajak pasangan bercanda, berbicara dari hati ke hati, jalan-jalan sambil ngobrol, atau memasak makanan bersama. Ketahui juga hukum mengganggu rumah tangga orang lain.
Layaknya api yang dipadamkan dengan air, cara ini efektif dilakukan bagi setiap pasangan. Nabi SAW juga selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya. Jadi, kita sebagai umatnya harus menteladani sifat Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159).
Ketika ada masalah dalam kehidupan rumah tangga, jangan keduanya (suami dan istri) egois dan ikutan marah. Tindakan tersebut malah akan membuat masalah semakin runyam dan tidak ketemu titik solusinya.
Sebaliknya, kewajiban suami dalam islam adalah memberikan nasehat yang baik kepada istri. Ajak istri duduk di samping Anda kemudian ucapkanlah perkataan yang lembut dan nasehat kepadanya. Ketahui hak istri dalam rumah tangga agar senantiasa tahu apa yang istri butuhkan.
Allah SWT Berfirman :
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasehatilah maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di termpat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan niscaya Allah memberi taufik kepada suami isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (An Nisa’ :34-35).
Setelah menikah jangan ada rahasia antar pasangan, selalu terbuka satu sama lain. Dengan sikap saling terbuka kepada pasangan, maka segala masalah dan unek-unek hati Anda lebih banyak terbuka kepada pasangan.
Jangan memendam masalah sendirian, karena hal ini bisa memicu kesalahpahaman yang berimbas pada hancurnya rumah tangga. Ketahui juga tips rumah tangga harmonis dalam Islam.
Masalah tidak akan selesai jika kedua pasangan sama-sama egois dan keras kepala. Cobalah bersikap saling memaafkan, dan jangan memandang suami dulu atau istri lebih dulu. Bersikaplah bijaksana, karena orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, baginya balasan yang indah di sisi Allah Ta’ala.
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah : 263)
Pernikahan merupakan ikatan yang paling sakral dan menjadi ibadah seumur hidup yang harus dipertahankan. Berbagai usaha harus diupayakan agar rumah tangga tetap terjaga. Sebagai jalan keluar cara mengatasi masalah rumah tangga secara Islam di atas dapat diterapkan.
Namun begitu, tidak menutup kemungkinan segala usaha dalam mempertahankannya tidak berhasil, terdapat peraturan perundang-undangan yang mengharuskan setiap perceraian dengan tuntutan yang jelas dan dapat dibuktikan. Pahami hukum menceritakan masalah rumah tangga kepada orang lain.
Karena pernikahan dilakukan dengan tujuan makruf, maka penyelesaiannya pun harus dilakukan dengan cara makruf. Demikianlah informasi cara menghadapi masalah rumah tangga dalam islam. Semoga bermanfaat.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…