Tujuan pernikahan dalam Islam adalah membangun rumah tangga dalam Islam yang berisi keluarga sakinah mawadah warahmah. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya baik suami maupun istri harus memenuhi kewajiban masing-masing.
Kewajiban suami terhadap istri adalah menafkahi istri dan anak-anaknya. Namun ternyata ada juga suami yang ar terjadi keluarganya sendiri. Lalu bagaimana cara menyikapi sifat suami yang pelit seperti ini? Berikut adalah beberapa tips menghadapi suami yang pelit:
1. Menasehati suami
Berilah nasehat kepada suami bahwa sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang suami untuk menafkahi istri. Jelaskan padanya bahwa kewajibannya tersebut tertera dalam Al-Qur’an.
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لاَ تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلاَّ وُسْعَهَا
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf” [al Baqarah / 2:233]
2. Beritahukan undang-undangnya
Pasal 49 UU PKDRT mengatakan setiap orang yang melakukan penelantaran dalam rumah tangga dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Begitu juga dengan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bisa digunakan untuk mengancam suami Anda.
Baca juga:
- Dosa yang Tak Terampuni
- Sumpah Pocong Dalam Islam
- Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam
- Cara Menghindari Pelet Menurut Islam
- hukum akad nikah di bulan ramadhan
3. Katakan bahwa Allah akan memberi pahala baginya
Allah berfirman, “Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S. At-Taubah [9]: 105)
4. Memberi contoh
Tunjukkan pada suami bahwa Anda telah mengerjakan kewajiban istri terhadap suami sehingga sudah seharusnya ia juga melakukan hal yang sama.
Allah berfirman, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]: 125)
5. Mendoakan suami agar sadar
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepaia Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan ‘afiyah.
Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian.” (HR. Al-Turmudzî).
6. Mengambil sesuai kebutuhan
Dari ‘Aisyah bahwa Hindun binti ‘Utbah berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan (suamiku, Pen) seorang laki-laki yang bakhil. Dia tidak memberi (nafkah) kepadaku yang mencukupi aku dan anakku, kecuali yang aku ambil darinya sedangkan dia tidak tahu”. Maka beliau bersabda: “Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan patut”.[HR Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714].
Baca juga:
- hukum menolak poligami dalam Islam
- hukum membeli jabatan dalam islam
- hukum istri menolak bersetubuh dalam islam
- fungsi hadist dalam islam
- hukum menolak pemberian dalam islam
7. Bersikap sabar
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridoan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).” (Q.S. Ar-Rad [13]: 22)
8. Mengajak suami belanja bulanan
Mungkin saja suami bersikap pelit karena tidak percaya bahwa Anda bisa mengelola keuangan rumah tangga dengan baik atau tidak percaya pada Anda.
Cobalah ajak suami ketika berbelanja bulanan agar ia tahu seberapa banyak sebenarnya kebutuhan yang diperlukan setiap bulannya. Dengan begitu, ia akan mempunyai pandangan yang lebih besar.
9. Membuka usaha sendiri
Jika suami masih saja pelit, coba saja sindir dengan cara halus. Misalnya saja dengan membuka usaha sendiri. Mulailah mencari pendapatan sendiri sehingga suami akan merasa tidak nyaman karena dianggap tidak mampu memberikan nafkah pada istri. Ia pun akan malu pada tetangga dan warga sekitar.
10. Diskusikan dengan mertua atau keluarga lain
Jika sudah terlalu parah, maka ada baiknya untuk mendiskusikan masalah ini pada mertua atau anggota keluarga lainnya. Jangan memendam masalah besar sendirian karena dengan bermusyawarah maka pasti akan didapatkan solusi terbaiknya.
Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Musyawarah adalah dapat di percaya.” (HR. At tirmidzi dan Abu daud)
Allah berfirman, “Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras.
Niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan tertentu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 159)
Baca juga:
- hukum menolak lamaran pria dalam islam
- kehidupan setelah menikah
- menolak tamu dalam islam
- hikmah silatruahmi dalam islam
- hukum membeli ijazah dalam islam
- cara agar hati tenang dalam islam
11. Menunjukkan semua kwitansi pembayaran
Mungkin suami tidak mengetahui betapa besar dan banyak kebutuhan rumah tangga yang harus ia penuhi sehingga ia bersikap pelit pada istri. Cobalah untuk mengumpulkan semua kwitansi pembayaran yang ada dan tunjukkan padanya bahwa semua pembayaran tersebut seharusnya dibayar.
12. Beritahukan ancaman di akhirat nanti
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَفَى بِالمَرْءِ إِثْماً أنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوْتُ
“Cukuplah sebagai dosa bagi suami yang menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.”[HR Muslim.]
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيْهِ إلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلَ أحَدُهُمَا : اللهُمَّ أعْطِ مُنْفْقًا خَلَفًا، وَ يَقُوْلُ الآخَرُ: اللهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidaklah para hamba berada dalam waktu pagi, melainkan ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berdoa,”Ya, Allah. Berikanlah kepada orang yang menafkahkan hartanya balasan yang lebih baik,” sedangkan malaikat yang lain berdoa,
”Ya, Allah. Berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya (tidak mau menafkahkannya).” [Muttafaqun ‘alaihi]
13. Mengajak suami bergaul dengan orang sholeh
Suami yang pelit biasanya memiliki pola pikir yang sangat sempit sehingga ia tidak memiliki visi yang lebih luas. Dengan mengajaknya bergaul dengan komunitas yang baik maka pola pikirnya pun akan jauh lebih baik dan mengerti dengan kewajiban masing-masing.
Allah berfirman, “Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini.
Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” [Al-Kahfi/18: 28]
Itulah 13 cara mengahadapi suami yang pelit dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.