Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah Nabi yang dipercaya Allah sebagai suri tauladan umat manusia selain beliau memberikan contoh yang baik melalui Cara Berdagang Rasulullah dan Pola Makan Sehat ala Rasulullah, beliau juga salah satu Nabi yang patut dicontoh dalam segi berumah tangga misalnya pada Cara Rasulullah Marah Kepada Istri. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Artinya : “Sesungguhnya terdapat pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu yakni bagi setiap orang yang mengharap rahmat Allah, datangnya hari kiamat dan dia sering menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab 33:21)
Allah menjadikan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan adalah bukan tanpa alasan. Selain sebagai jenderal tangguh di medan perang yang memiliki strategi bertempur yang tidak terkalahkan, beliau juga merupakan teman, sahabat, guru dan sosok pemimpin yang bijaksana.
Tidak hanya itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah kepala rumah tangga yang menciptakan suasana rumah yang aman dan penuh kasih sayang. Tak salah apabila kita dapat meniru perilaku Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam membangun mahligai rumah tangga. Salah satu sikap beliau yang patut kita tiru adalah ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memanjakan istri.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa memanjakan istri adalah salah satu kewajiban suami. Dan sejak dahulu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sudah sering memberi contoh bagaimana cara memanjakan istri yang baik.
Berikut adalah cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memanjakan istri :
- Tidur bersama istri dalam satu selimut
Cara Rasulullah Menyayangi Istri yang biasa dilakukan adalah dengan tidur dengannya dalam satu selimut. Atha bin Yasar mengkisahkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ‘Aisyah ra suatu ketika berada dalam satu selimut. Tetapi ‘Aisyah tiba-tiba bangkit, beliau pun kemudian bertanya kepada sang istri “Mengapa engkau bangkit?” ‘Aisyah lalu menjawab “Aku sedang haidh”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam membalas dengan jawaban “Pergilah, berkainlah kemudian kembali mendekatlah denganku”. ‘Aisyah melakukan perintah Rasulullah, setelah berganti, ‘Aisyah pun kembali masuk dan berselimut bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Sa’id bin Manshur).
- Mandi dengan istri
‘Aisyah ra berkata “Aku sudah terbiasa mandi bersama dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan satu bejana. Bahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan ‘Aisyah terbiasa memasukkan tangan mereka ke dalam bejana bersama-sama. (HR.‘Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah).
- Minum secara bergantian menggunakan tempat sama
Cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya yang dilakukan untuk memanjakan istrinya adalah dengan minum bersama secara bergantian. ‘Aisyah berkata “Ketika saya selesai minum dengan menggunakan mud, kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengambil mud yang telah saya gunakan, lalu beliau meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya.” (HR.’Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)
- Membelai istri dan tidur di pangkuannya
Walaupun Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memiliki beberapa istri, namun beliau selalu bersikap adil. ‘Aisyah ra berkata bahwa “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari selalu mengelilingi setiap istrinya satu per satu.
Beliau menghampiri dan membelai kami hingga beliau sampai ke tempat istri yang waktunya beliau gilir untuk bermalam di tempat istri tersebut.” ( HR. Ahmad ). Selain itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terbiasa meletakkan kepalanya di pangkuan ‘Aisyah sambil membaca Al-Quran, meskipun saat itu ‘Aisyah dalam keadaan haid
- Memanggil dengan panggilan romantis
Cara selanjutnya untuk memanjakan istri untuk mewujudkan Keluarga Sakinah Dalam Islam serta Keluarga Harmonis Menurut Islam yang biasa dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah selalu memanggil nama istrinya dengan panggilan romantis salah satunya adalah memanggil Aisyah dengan panggilan seperti ‘Aisy dan Humaira yang berarti pipi merah delima.
- Memberikan hadiah kepada istri
Ummu Kaltsum binti Abu Salamah mengatakan, “Ketika Rasulullah SAW menikahi Ummu Salamah, beliau bersabda, “Sesungguhnya aku pernah memberikan hadiah pada Raja Najasyi yakni pakaian berenda dan beberaoa botol minyak katsuri, tetapi Raja Najasyi kemudian meninggal dunia dan kemudian beliauaku berharap dikembalikan.” Jika hadiah itu kembali, akan kuberikan kepadamu.
Dan ternyata hadiah itu benar-benar dikembalikan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun memberikan satu botol minyak katsuri pada masing-masing istri, sedangkan sisa minyak kasturi dan pakaian berenda tersebut diberikan kepada Ummu Salamah.” (HR. Ahmad)
- Mencium dan menyuapi istri
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terbiasa memanjakan istrinya dengan mencium dan menyuapinya. Sebab hal ini adalah salah satu hal romantis yang bisa membuat hubungan rumah tangga menjadi lebih harmonis. ‘Aisyah ra berkata “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sering mencium pasa istrinya setelah selesai wudhu, namun beliau tidak mengulangi wudhunya dan kemudian melaksanakan shalat.” (HR. Abdurrazaq).
Saad bin Abi Waqosh juga berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka bisa dinamakan sedekah sampai suapan nasi yang disupakan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71)
- Mengajak istri ke luar kota
Salah satu cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istri beliau selanjutnya adalah dengan mengajaknya pergi sesekali ke luar kota. Mungkin saat ini, suami merasa enggan apabila mengajak istri untuk turut pergi ke luar kota saat sedang ada dalam perjalanan dinas.
Padahal perilaku ini adalah salah satu perilaku teladan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istri beliau. ‘Aisyah ra berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan melakukan perjalanan ke suatu kota, beliau akan mengadakan undian diantara oara istri. Barangsiapa yang keluar nomor atau nama undiannya saat itu, maka orang tersebut yang akan pergi bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Bukhari dan Muslim).
- Melayani istri yang sedang sakit
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tak hanya memperhatikan istrinya yang baik-baik saja, namun beliau juga peduli dengan istrinya yang sedang sakit. Bahkan beliau akan memajankan dan melayani apapun yang diminta oleh istri beliau dengan baik. ‘Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seseorang yang sangat penyayang dan lembut. Beliau selalu menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit (HR. Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770).
- Mengantar istri
Mengantar istri juga salah satu Kewajiban Suami terhadap Istri dalam Islam yang harus diketahui. Ini pula yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istrinya.
Salah satu istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, Shafiyyah bercerita, saat dia datang mengujungi suaminya yang sedang iktikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, dia berbicara dekat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian berdiri untuk pulang.
Lantas yang dilakukan oleh Nabi adalah dengan berkata kepada Shafiyyah binti Huyay, “Janganlah terburu-buru sehingga aku dapat pulang bersamamu” (HR. Bukhari dan Muslim). Sungguh suami yang sangat romantis bukan?
- Membantu pekerjaan rumah tangga dan mengistimewakan istri
Membantu pekerjaan rumah tangga adalah salah satu kunci rumah tangga bahagia dan perilaku Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istrinya. ‘Aisyah pernah ditanya, “Apakah yang dilakukan oleh Nabi SAW saat sedang berada di rumahnya? ‘Aisyah menjawab, “Nabi SAW ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya” (HR. Bukhari). Selain itu, beliau juga selalu mengistimewakan istrinya.
Anas berkata, “Kami pergi menuju Madinah dan aku melihat Nabi SAW telah menyiapkan tempat duduk empu dari kain yang diletakkan di belakang beliau khusus untuk Shafiyyah” (HR. Bukhari).
- Memanjakan istri untuk menahan amarahnya
Saat ‘Aisyah sedang marah, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam akan langsung memijit hidung ‘Aisyah dan berkata, “Wahai Aisy, bacalah doa :Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah segala dosa-dosaku, hilangkan kekerasan yang ada di hatiku dan lindungi aku dari fitnah yang sangat menyesatkan” (HR. Ibnu Sunni).
- Memperhatikan istri
Cara berikutnya yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istri beliau adalah dengan memperhatikan istri dengan penuh perhatian. Apabila seorang suami memperhatikan istri begitupun sebaliknya, maka Allah akan memperhatikan mereka dengan penuh rahmat.
Dan apabila saat suaminya memegang telapak tangan istri beliau dengan penuh mesra, maka dosa-dosa suami istri tersebut akan berguguran di sela-sela jemari mereka (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar- Rafi dari Abu Said Alkhudzri r.a).
Demikian cara Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memanjakan istri beliau. Kebahagiaan dunia akhirat, jika kita bisa memiliki suami seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh akan sangat mudah kita dalam menggapai Keluarga Sakinah Dalam Islam serta Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah untuk membangun rumah tangga dalam Islam. Semoga.