Menikah adalah salah satu perintah Allah yang tertuang dalam Al Quran dan Hadist.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّhقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q. S. An Nisa:1)
Tujuan pernikahan dalam Islam adalah membangun rumah tangga dalam Islam atau keluarga sakinah mawadah warahmah. Agar mencapai keluarga yang bahagia, hendaknya selalu menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasul. Adapun setelah akad nikah diucapkan, terdapat beberapa sunnah yang sebaiknya dilakukan, diantaranya adalah:
1. Mendoakan kedua mempelai
Agar kedua mempelai dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik, maka sebaiknya dipanjatkan doa setelah akad selesai. Adapun bunyi doanya adalah:
“Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majjah).
Baca juga:
2. Sholat sunnah bersama istri
Terdapat sebuah riwayat tentang anjuran mengerjakan sholat sunnah 2 rakaat bersama istri. Abu Sa’id Maula (budak yang telah dimerdekakan) beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah SAW, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah.
Abu Sa’id mengatakan mereka pun membimbingku, mengatakan, “Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepadanya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu.
Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan kepada seseorang yang baru menikah, “Kalau istrimu datang menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu” (HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah)
3. Suami meletakkan tangan di atas ubun-ubun istri
Meletakkan tangan di atas ubun-ubun istri dimaksudkan untuk mendoakan istri. Sebagaimana sabda Rasul:
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: “Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa“. (HR. Bukhari).
4. Mengadakan walimah
Terdapat sebuah riwayat yang menganjurkan diadakannya walimah atau resepsi.
“Ketika Abdurrahman bin ‘Auf tiba di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan dia dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ Al Anshari, lalu Sa’ad menawarkan membagi dua diantara dua istri dan hartanya. Lantas Abdurrahman bin ‘Auf berkata; “Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan hartamu. Beritahukanlah pasarnya kepadaku.
”Lalu dia berjualan dan mendapat keuntungan dari berdagang minyak samin dan keju. Setelah beberapa hari, Rasulullah melihatnya dalam keadaan mengenakan baju dan wewangian. Maka Rasulullah bertanya kepadanya: “Bagaimana keadaanmu, wahai ‘Abdurrahman?” Abdurrahman menjawab; “Aku telah menikah dengan seorang wanita Anshar.”
Beliau bertanya lagi: “Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?” Abdurrahman menjawab; “Perhiasan seberat biji emas atau sebiji emas.” Lalu beliau bersabda: “Adakanlah walimah (resepsi) sekalipun hanya dengan seekor kambing.” ( HR. Bukhari 3937, Tirmizdi 1933 Nasai’3388)
Baca juga:
5. Bersiwak
Dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dia berkata
“Saya bertanya kepada Aisyah, aku bertanya, ‘Dengan tindakan apa Rasulullah SAW memulai apabila masuk ke rumahnya? ‘ Dia menjawab, ‘Dengan bersiwak’.” (HR. Muslim,253).
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu: berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).
6. Bersikap lembut kepada istri
Asma’ binti Yazid binti As-Sakan ra, ia berkata:
“Saya merias Aisyah untuk Rasulullah saw. Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping Aisyah. Ketika itu Rasulullah SAW disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada Aisyah. Tetapi Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” Asma binti Yazid berkata: “Aku menegur Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah SAW.” Akhirnya Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit. (HR. Ahmad).
Bersikap lemah lembut dan romantis adalah salah satu cara membahagiakan istri tercinta menurut Islam.
7. Pemanasan
Jika dalam ilmu modern disarankan untuk melakukan pemanasan sebelum berhubungan intim, maka Islam telah mengenalkannya jauh sebelum ilmu modern berlaku. Sebagaimana sabda Rasul:
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” ( HR. Tirmidzi). Pendahuluan sebelum berhubungan intim adalah etika menggauli istri dalam Islam.
8. Memberi salam sebelum masuk kamar
Dari Ummu Salamah Ra brkata, ketika Rasulullah SAW menikahinya dan beliau hendak menggaulinya, beliau mengucapkan salam terlebih dahulu. (HR. Abu Syaikh dengan sanad hasan shahih).
9. Berdoa sebelum jima’
Berdoa sebelum menggauli istri adalah salah satu adab hubungan suami istri dalam Islam. Adapun doa sebelum berjima adalah sebagai berikut: Allahumma Jannibnasy Syaithon wa Jannibisy Syaithon Maa Rozaqtanaa
Artinya:” Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari Syaithan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang doa ini, “Apabila Allah menakdirkan keduanya untuk mendapatkan anak, maka anak itu tidak akan mendapatkan kemudharatan dari syaithan selamanya.” (HR. Al-Bukhari dan Ashabussunan kecuali An-Nasa’i).
Baca juga:
10. Tidak membocorkan rahasia ranjang.
Radulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di antara seburuk-buruknya tempat manusia di sisi Allah pada hari kiamat nanti, adalah orang yang bersenang-senang (bersetubuh) dengan istrinya, demikian pula sebaliknya, lalu menyebarkan rahasia mereka berdua. (HR. Muslim)
Dalam hadits Asma’ binti Yazid, ia berkata:
“Aku pernah berada di tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan para lelaki dan para wanita sedang duduk. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mungkin ada lelaki yang menceritakan apa yang telah dilakukan bersama istrinya, dan mungkin seorang wanita mengabarkan apa yang telah diperbuat bersama suaminya.”
Serentak mereka terdiam. Lalu aku berkata: “Demi Allah benar, ya Rasulullah. Sesungguhnya mereka para wanita melakukannya. Dan mereka para lelaki pun sungguh melakukan hal itu juga.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan kalian lakukan hal itu. Sesungguhnya hal itu seperti setan lelaki yang berjumpa dengan setan wanita di jalan lalu menggaulinya, dalam keadaan manusia melihatnya.” Shahih karena yang sebelumnya, diriwayatkan oleh Ahmad (6/456)
Itulah beberapa sunnah yang baik dilakukan setelah akad nikah. Semoga kita semua mampu membangun keluarga bahagia menurut Islam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…