Wanita

13 Cara Menyembuhkan Darah Istihadhah

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Darah istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar masa atau siklus haid. Kita bisa mengetahui bahwa darah yang keluar bukanlah darah haid dari adanya jeda antara waktu haid hingga waktu suci, dan waktu keluarnya darah istihadhah itu. Pendarahan ini dalam istilah kedokteran disebut sebagai metroragia.

Dalam ilmu medis, metroragia atau istihadhah ini disebabkan karena kondisi hormonal seorang wanita. Selain kita bisa mengamatinya dari waktu keluarnya darah yang di luar siklus haid, kita juga bisa mengenali darah istihadhah dari warna atau sifat darah tersebut. Darah istihadhah berwarna merah terang, tidak kental dan tidak berbau seperti darah haid. Secara umum darah istihadhah akan terlihat seperti darah yang keluar saat tubuh kita terluka dan mengenai pembuluh darah.

Baca juga:

Dalam Islam sendiri, telah terdapat penjelasan mengenai darah istihadhah. Pertama, darah istihadhah keluar tanpa terputus. Seperti yang diadukan oleh Fathimah binti Abi Hubaisy radhiallahu ‘anha kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat shahih al Bukhari, “Ya Rasulullah! Sesungguhnya aku tidak suci”, atau dalam riwayat lainnya, “Aku didatangi istihadhah maka aku tidak suci”.

Kedua, darah istihadhah keluar dengan terputus, atau ada jeda sebentar, dari waktu haid. Dalam hadis, terdapat kisah ketika Himnah binti Jahsy radhiallahu ‘anha yang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku didatangi darah istihadhah yang banyak” (Musnad Ahmad, Sunan Abu Daud dan Sunan al Tirmidzi dan beliau (al Tirmidzi) mensahihkannya).

Baca juga:

Dengan keluarnya darah istihadhah, para muslimah seringkali kesulitan untuk menghitung masa haidnya. Mereka pun merasa ragu untuk melakukan sholatnya, karena merasa dirinya belum memasuki masa suci. Jika dalam ilmu kedokteran darah istihadhah dianggap sebagai gangguan hormonal dan diobati dengan obat-obatan atau terapi medis lainnya, lain halnya dengan pandangan Islam terhadap darah istihadhah ini.

Dari hadits Hamnah binti Jahsy yang menanyakan tentang pendapat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai dirinya yang mengalami istihadhah sementara dia dilarang sholat dan puasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini hanya disebabkan gangguan setan, maka jadikanlah masa haidmu 6 dan 7 hari dengan sepengetahuan Allah, kemudian mandilah, hingga rasanya dirimu telah suci dan bersih, maka sholatlah selama 24 atau 23 hari dan berpuasalah. Demikian itu sah bagimu. Selanjutnya lakukanlah itu pada tiap bulan sebagai haid dan sucinya perempuan lain pada waktu masing-masing.” (Baca juga: Keramas Saat Haid)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melanjutkan, “Dan jika kau sanggup mengundurkan sholat Dhuhur dan melakukan sholat Ashar, maka mandilah dan lakukan sholat Dhuhur dan Ashar secara jama’ atau merangkap. Kemudian kau undurkan pula sholat maghrib dan majukan sholat isya, dengan mandi dan menjama’ kedua sholat, lalu di waktu subuh kau mandi pula lalu sholat. Demikianlah, oleh karena itu beramallah, sholatlah dan puasalah kau bila mampu berbuat. Cara yang terakhir inilah yang lebih saya sukai” (HR Ahmad, Abu Daud dan Turmudzi yang mengatakan, ‘hadis ini shahih’. Katanya lagi, ‘Dan ketika saya tanyakan pendapat Bukhari, ia menjawab hadis ini hasan lagi shahih’.)

Langkah Menyembuhkan Darah Istihadhah

Dari hadits di atas, kita bisa mengetahui bahwa ternyata dalam pandangan Islam, darah istihadhah merupakaan salah satu bentuk gangguan setan atas wanita. Darah ini disertai oleh setan yang membuat wanita merasa ragu dengan ibadahnya, terlebih lagi juga bisa mengganggu hubungan antara istri dengan suaminya. Untuk itu, kita perlu bisa mengatasi darah istihadhah demi menjaga ketenangan dalam beribadah.

Berikut ini akan dibahas 13 cara menyembuhkan darah istihadhah yang bisa kita lakukan:

  1. Menjaga wudhu

Menjaga wudhu merupakan cara kita untuk menjaga kesucian diri kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencontohkan untuk menjaga wudhu. Dengan menjaga wudhu, kita akan lebih suci dan terjaga dari gangguan syaitan. (Baca juga: Keutamaan Menjaga Wudhu)

  1. Memperbaiki hubungan dengan Allah

Secara medis, seseorang yang mengalami haid berkepanjangan dan tidak normal biasanya akan didiagnosa mengalami stress dari kegiatannya sehari-hari atau sumber lainnya. Maka, Islam pun memberi panduan untuk kita menjauhkan diri dari stress. Salah satunya adalah dengan mendekatkan diri kita dengan Allah. Perbanyak ibadah dan doa yang membuat kita semakin dekat dengan Allah. Dengan begitu, hati dan pikiran kita pun akan terasa lebih tenang dan terhindar stress. (Baca juga: Cara Menghilangkan Stress Dalam Islam)

  1. Banyak berdoa

Cobalah untuk mengamalkan doa, “Bismillahilladzi la yadurru maas mihi syai’un fil ardhi wa la fissamai wahuwassami ul’adzim. Doa ini memiliki arti “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Doa ini hendaknya dibaca di awal pagi dan petang. Dalam hadis riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, disebutkan “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya”. (Baca juga: Doa di Pagi Hari Dalam Islam)

  1. Banyak hadir ke majelis ilmu

Banyak menghadiri majelis ilmu, membuat kita semakin dekat dengan Allah. Selain itu, hadir ke majelis ilmu akan menambah ilmu kita sehingga bisa membedakan antara yang hak dan yang bathil, yang membuat hidup kita terasa lebih tenang. (Baca juga: Hukum Menuntut Ilmu)

  1. Membaca al Quran

Membaca al Quran bisa membentengi diri kita dari gangguan dan godaan setan. Selain itu, membaca al Quran juga bisa membantu membuka hati kita dan membuatnya tenang mendengarkan ayat-ayat dari Allah. (Baca juga: Hukum Membaca Alqur’an Saat Haid)

  1. Bersedekah

Sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang darah istihadhah yang telah dibahas di awal, bersedekah atau beramal merupakan perbuatan yang dicintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak hanya itu, Allah juga mencintai orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah. Bersedekah juga berarti kita memelihara harta dan mensucikan jiwa, yang juga bisa melindungi diri kita dari gangguan setan. (Baca juga: Sedekah Dalam Islam)

  1. Berpuasa

Selain bersedekah, hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi sallam di atas juga menganjurkan untuk berpuasa. Puasa bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri pada Allah dan memohon perlindungan Allah dari gangguan dan godaan setan. (Baca juga: Amalan di Bulan Ramadhan Bagi Wanita Haid)

  1. Selalu berdzikir

Berdzikirlah meski dalam keadaan berhadas. Al Quran merupakan dzikir yang terbaik dan pakaian untuk jiwa kita. Lakukan juga amalan lain seperti al Mathurat dan al Manzil. (Baca juga: Keutamaan Berdzikir)

  1. Sholat dhuha

Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah bisa sebagai cara bertaubat dan memohon untuk diampuni dosa-dosanya, hingga dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. Dengan demikian, Allah pun akan melindungi kita dari segala gangguan setan dan sekutunya. (Baca juga: Keutamaan Shalat Dhuha)

  1. Selalu berprasangka baik

Darah istihadhah yang termasuk darah penyakit akan membuat wanita waspada dengan kondisi tubuhnya. Hal ini kemudian akan membuat wanita mengambil langkah untuk pengobatan dan menjaga kesehatan dirinya. Selain itu, kita hendaknya juga berprasangka baik kepada Allah karena apapun sakit dan ujian yang kita alami tidak lain bisa menjadi sebab gugurnya dosa kita. (Baca juga: Prasangka Dalam Islam)

  1. Berkonsultasi pada dokter

Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter sebagai salah satu bentuk usaha pengobatan yang kita lakukan. Dokter mungkin akan memberi obat atau terapi tertentu namun kita harus percaya bahwa kesembuhan datangnya hanya dari Allah. (Baca juga: Tips Sehat Ala Rasulullah)

  1. Ruqyah diri sendiri

Cobalah untuk melakukan ruqyah, yaitu dengan menempelkan tangan kanan di bagian perut bawah dan bacakan doa ruqyah. Sebelum itu, niatkan hati kita untuk memohon kesembuhan dari Allah untuk penyakit tersebut. Lalu, tiupkan pada perut bagian bawah. Selain itu, bisa juga mencoba membacakan ayat-ayat ruqyah kepada air secukupnya, lalu gunakan air tersebut untuk minum dan juga membersihkan sehabis buang air kecil. (Baca juga: RuqyahManfaat Ruqyah Dalam Islam)

  1. Muhasabah diri

Alih-alih menyalahkan takdir atau keadaan, sebaiknya kita bermuhasabah diri. Menyalahkan takdir dan keadaan bisa membuat diri kita semakin stress, yang mungkin akan berpengaruh juga pada darah istihadhah. Sementara bermuhasabah bisa membuat kita menerima keadaan, introspeksi diri dan menenangkan hati.

Semoga kita selalu dikaruniai kesehatan dan dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala. Aammiin..

Wallahu a’lam bishawab.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago