Wanita

Hukum Bayi Keguguran dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Keguguran namun bukan azab menggugurkan kandungan dalam islam adalah keluarnya bayi secara spontan dari dalam kandungan sebelum usia 20 minggu kehamilan. Ini merupakan salah satu masalah dalam kehamilan yang paling ditakuti oleh ibu hamil.

Risiko terjadinya keguguran lebih tinggi dari perkiraan banyak orang dan dapat dicegah denganamalan doa untuk wanita hamil dalam islam. Tercatat bahwa 15 sampai 20 persen wanita hamil mengalami keguguran. Angka pastinya tidak diketahui karena keguguran juga bisa terjadi pada wanita yang tidak menyadari kehamilannya. Oleh sebab itu, mengetahui gejala-gejala keguguran sangatlah penting bagi ibu hamil beserta pasangannya.

Gejala-gejala Keguguran

Gejala utama yang sebaiknya diwaspadai sebagaicara menjadi ibu yang sabar dalam islamadalah munculnya perdarahan atau bercak darah yang biasanya disertai kram pada perut bagian bawah. Di samping perdarahan dan kram, gejala keguguran lainnya meliputi keluarnya cairan atau jaringan (gumpalan darah) dari vagina, serta hilangnya tanda-tanda kehamilan seperti mual atau payudara yang sensitif.

Perdarahan ringan cukup umum terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan (trimester pertama) sebab itu lakukan keutamaan maryam. Tidak semua perdarahan ringan saat hamil berarti mengalami keguguran. Tetapi, tidak ada salahnya untuk waspada dan segera menghubungi dokter apabila Anda mengalaminya.

Penyebab dan Faktor Pemicu Keguguran

Penyebab pasti di balik keguguran belum diketahui dan dapat dicegah dengan amalan dzikir penghapus dosa. Namun, para pakar memperkirakan sebagian besar kasus keguguran yang disebabkan oleh adanya keabnormalan pada kromosom bayi. Terutama pada trimester pertama. Kekurangan, kelebihan, atau keabnormalan kromosom dapat mengakibatkan janin tidak bisa berkembang dengan semestinya.

Keguguran, atau lebih tepatnya kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan trimester kedua, biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan ibu yang kurang baik. Sedangkan kematian janin yang terjadi pada trimester terakhir kemungkinan disebabkan oleh infeksi yang terjadi disekitar janin, disusul dengan ketuban pecah dini. Pada kasus yang jarang terjadi, mulut rahim yang membuka sebelum waktunya, juga bisa mengakibatkan keguguran.

Hukum Bayi Keguguran dalam Islam

Setiap wanita yang telah menikah pasti sangat mendambakan kehadiran buah hati. Saat mereka dinyatakan positif mengandung, rasa bahagia yang membuncah pasti menyelimuti perasaan mereka. Sebab kehadiran buah hati yang selama ini mereka nantikan bersama pasangan akhirnya muncul juga. Oleh karena itu, para ibu yang sedang mengandung pasti akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kesehatan kandungan mereka hingga melahirkan kelak.

Namun terkadang di tengah kehamilan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Salah satunya, janin yang dikandung bisa saja mengalami keguguran. Perasaan sedih yang mendalam pasti akan dialami oleh para ibu yang mengalami keguguran kandungan sehingga buah hati yang selama ini didambakan tidak jadi lahir ke dunia. Namun di balik kesedihan tersebut, para ibu yang mengalami keguguran hendaknya bersabar dan memahami takdir Allah tersebut.

Allah telah menyiapkan imbalan pahala yang begitu luar biasa

Rupanya di balik musibah tersebut, Allah telah menyiapkan imbalan pahala yang begitu luar biasa. Jika ibu yang mengalami keguguran dapat bersabar, maka Allah akan memberikan surga atas pahala kesabaran tersebut. Hal tersebut telah disebutkan dalam sebuah hadis, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadis berikut ini.

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan bersama ari-arinya apabila ibunya mengharap pahala dari Allah (dengan musibah tersebut).” (HR. Ibnu Majah)

Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan, “Dikatakan kepada bayi yang mati ini, ‘Masuklah ke dalam surga’. Kemudian si bayi mengatakan, ‘Tidak, sampai orang tuaku masuk surga’. Kemudian disampaikan kepadanya, ‘Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian’.” (HR. An Nasa’i)

Memberikan imbalan kepada ibu yang keguguran berupa rumah di surga

Selain dimasukkan ke dalam surga, Allah juga akan memberikan imbalan kepada ibu yang keguguran berupa rumah di surga. Terlebih jika janin yang mengalami keguguran sudah berumur 4 bulan lebih. Sebab janin yang berusia 4 bulan lebih telah ditiupkan ruhnya oleh Allah, sehingga status janin tersebut sama seperti bayi yang sudah lahir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.

Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila bayi seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa bayi hamba-Ku?Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi,Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi,Apa yang diucapkan hamba-Ku?Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)’.” (HR. Tirmidzi)

Bayi yang meninggal akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya

Tak hanya itu, dalam beberapa dalil juga disebutkan bahwa bayi yang meninggal akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya. Syafa’at tersebut berupa syafa’at di hari kiamat dan dapat menjadi penghalang kedua orang tua dari api neraka. Syaikh Shalih Al-Munajjid pun berkata, “Sebagian ulama menegaskan bahwa janin yang keguguran akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya di hari kiamat.” Selain itu Imam An-Nawawi RA dalam Al-Majmu’berkata, “Kematian dari salah seorang bayi adalah penghalang dari api neraka demikian pula janin yang keguguran.”  

Dengan demikian, para ibu yang janinnya mengalami keguguran hendaknya tak perlu terlarut dalam kesedihan. Alih-alih bersedih, para ibu yang keguguran tersebut hendaknya bersabar sebab pahala dalam bersabar tersebut akan membuahkan surga. Selain itu, Allah akan memberikan imbalan berupa rumah di surga. Bahkan janin yang keguguran akan memberikan syafaat kepada orang tuanya di hari kiamat dan menjadi penghalang dari api neraka.

Perasaan sedih yang mendalam dirasakan oleh seorang ibu jika ia mengalami keguguran kandungannya. Buah hati yang dinanti-nanti ternyata ditakdirkan tidak terlahir ke dunia. Akan tetapi ada hiburan yang diberikan oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaitu surga atas pahala kesabaran atas musibah tersebut. Bagi para ibu yang mengalami musibah ini agar bersabar dan bagi petugas kesehatan seperti bidan, dokter dan perawat muslim bisa segera memberikan nasihat dan hiburan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan bersama ari-arinya apabila ibunya mengharap pahala dari Allah (dengan musibah tersebut) (HR. Ibnu Majah no. 1690)

Perlu diketahui, hadist ini masih diperselisihkan ulama mengenai keshahihahnya. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ahkaamul Janaa’iz, dihasankan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib 3/57. Di dhaifkan oleh An-Nawawi dalam Al-Khulashah 2/1066, Al-‘Iraqi dalam Mugnil Asfaar 1/373 dan Al-Bushari dalam Mishbahuz zujajah.

Mengenai Makna ari-ari

Mengenai Makna ari-ari , berkata Al-Mubarak bin Muhahamd Al-Jazari,

وهي ما يبْقى بعد القَطع ممَّا تقطعه القَابِلةوالسَّرَرُ ما تَقْطعه وهو السُّر بالضم أيضا

“Yaitu apa yang tersisa setelah pemotongan dari apa yang dipotong oleh bidan/dukun berbayi. Dan “As-sarar” adalah apa yang dai potong disebut juga As-sur dengan dhommah.”

Makna keguguran

Syaikh Kholid Bin Ali Al Musyaiqi menjelaskan,

السقط في اللغة: هو الولد الخارج من بطن أمه لغير تمام،. وفي الاصطلاح: هو الجنين الذي يسقط من بطن أمه ميتاً.

“Keguguran secara bahasa yaitu bayi yang keluar dari perut ibunya dengan bentuk tidak sempurna, secara istilah janin yang keluar/guur dari perut ibunya dalam keadaan mati.”

Makna yang benar dengan penguat dalil-dalil yang lain

Meskipun Imam An-Nawawi rahimahullah mendhaifkan hadits ini, akan tetapi beliau menyetujui maknanya, beliau berkata,

موتُ الواحدِ من الأولادِ حجابٌ منَ النار ، وكذا السقطُ

“Kematian salah seroang dari bayi adalah penghalang dari api neraka demikian pula janin yang keguguran”

Syaikh Shalih Al-Munajjid berkata,

وقد نص بعض العلماء على أن السقط يشفع في أبويه يوم القيامة

“Sebagian ulama menegaskan bahwa janin yang keguguran akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya di hari kiamat”

Pendapat ini semakin kuat jika janin yang keguguran sudah berumur 4 bulan lebih yaitu sudah ditiupkan ruh, sehingga berstatus sama seperti bayi yang sudah lahir. Banyak dalil-dalil yang menunjukkan bahwa bayi yang meninggal akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya.

عن أبي موسى الأشعريِّ رضيَ اللهُ عنه أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم قال : (إِذَا ماتَ ولدُ العَبْدِ ، قالَ اللهُ لمَلَائِكَتِهِ : قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي ؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ: قَبَضْتُم ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ ؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ : مَاْذَا قالَ عَبْدِيْ ؟ فَيَقُولُونَ : حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ . فَيَقُولُ اللّهُ : ابْنُوا لِعَبْدِيْ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بيتَ الحَمْدِ) رواه الترمذي

Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila bayi seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa bayi hamba-Ku?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)‘.”

Dalam riwayat lain.

يقال لهم ادخلوا الجنة فيقولون حتى يدخل آباؤنا فيقال ادخلوا الجنة أنتم وآباؤكم

Dikatakan kepada bayi yang mati ini, ‘Masuklah ke dalam surga’. Kemudian si bayi mengatakan, ‘Tidak, sampai orang tuaku masuk surga’. Kemudian disampaikan kepadannya, ‘Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian’.”

Nah sobat, Allah memang maha baik dan telah memberikan segalanya yang terbaik, Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago